CHAPTER 18

1.9K 159 2
                                    

AUTHOR POINT OF VIEW

Di kamar, Elevana masih melihat mawar itu dengan sedih. Saat Elevana memutuskan untuk belajar, secarik kertas terjatuh dari buku nya. Sebuah surat. Elevana membaca nya.

"Ele, temui aku sepulang sekolah, di depan tangga kelas 3. Ada yang ingin kukatakan padamu"  Elevana yang membaca itu sangat senang, ia merasa harapannya pada Zayn tumbuh lagi, ia berpikir bahwa surat itu dari Zayn.

"El, ayo makan!" suruh Gemma yang tiba - tiba masuk ke dalam kamar Elevana, ia segera menyembunyikan kertas itu "Iya, aku akan segera kebawah" jawab Elevana.

Saat makan malam, Mom mengumumkan sesuatu "Ele and Harry, dengarkan mom. Pertama, Ele. Kalau kau mendapatkan nilai bagus semester ini, kau minta apa saja akan mom berikan. Dan kau Harry, kalau kau bisa lulus dengan nilai memuaskan, kau bisa meminta apapun juga" ucap Mom "Yeay!" jawab Elevana dan Harry senang "Mom, aku tidak diberikan hadiah ?" tanya Gemma "Nanti, kalau kau sudah lulus kuliah" jawab Mom, Elevana dan Harry hanya tertawa melihat Gemma cemberut.

-------

Elevana menunggu di depan tangga sekolah dengan berdebar-debar. Apalagi ketika ia melihat sekolah sudah mulai sepi, dan Zayn datang ke arahnya. Zayn tersenyum dan memanggil namanya “Ele!”

“Akhirnya, kau datang” tiba-tiba Niall berdiri di antara mereka. Elevana terkejut. Ia meremas kertas di tangannya. “Ni, kau yang memberiku surat ini?” tanya Elevana takut. Niall mengangguk, “Ya, itu surat dari aku” jawab Niall

“A... ada yang ingin kau bicarakan padamu” ucap Niall sambil memandangi Elevana penuh senyum, “Apa kau mau menjadi pacarku?” tanya Niall, Elevana terkejut. Ia tak mengharapkan Niall yang mengatakannya. Matanya beralih ke Zayn, “Zayn, apa kau akan menanyakan sesuatu padaku ?” tanya Elevana 

Zayn berjalan ke arah Niall dan Elevana sambil tersenyum, “Aku hanya ingin tanya kenapa kau masih ada disini. Ternyata pertanyaanku sudah terjawab” jawab Zayn sambil menepuk bahu Niall kemudian pergi. Elevana menatap kepergian Zayn dengan tak percaya. “Jadi jawabannya apa El? Kalau kau diam saja aku menganggap itu iya” ucap Niall. Elevana tetap diam membeku.

ELEVANA POINT OF VIEW

“Hah?! Niall?!” seru Calysa dan Kate bersamaan dengan tidak percaya. Aku mengangguk lesu. “Kok bisa?” tanya Calysa “Lalu, Zayn hanya mengatakan itu?” tanya Kate, Aku mengangguk lagi “Lalu apa jawabanmu pada Niall, El?”tanya Kate

“Aku tidak menjawabnya, aku bingung. Apa yang harus aku lakukan ?” keluhku. “Kau harus menunggu dan melihat. Niall adalah sahabat baik Zayn, jika kau melakukan sesuatu tanpa pertimbangan maka Zayn pasti akan marah padamu” jawab Calysa. Aku mengangguk mengerti "Oh iya, tolong berikan ini pada Harry" ucap Calysa "Surat ?" tanyaku, Calysa mengangguk "Aku sudah memutuskan ini semua, mungkin mulai sekarang aku harus menjahui Harry dan membuang semua kenangan tentang Harry" ucap Calysa 

"Kau yakin ?" tanya Kate, Calysa mengangguk, aku dan Kate pun memeluk Calysa yang mulai meneteskan air mata "Aku ingin menyampaikan sesuatu pada kalian" ucap Kate "Apa ?" tanyaku dan Calya "Aku...sudah...berpacaran...dengan..." ucapan Kate terputus "LOUIS ?!" pekik ku dan Calysa, Kate mengangguk "Congrats, Kate!" ucapku, Kate tersenyum "Thanks, ini semua juga karena kalian" ucap Kate

---------

Aku berjalan melewati lapangan sekolah, aku melihat Zayn sedang berada disana "Ele!" panggil Niall, aku berhenti dan menunggu Niall menghampiriku "Ikut aku yuk" ajak Niall "Kemana ?" tanyaku, "Lihat Zayn bertanding sepak bola" ajak Niall, tadinya aku akan menolak, tapi ketika mendengar nama Zayn, aku langsung ingin ikut. Di pertandingan Zayn terlihat kelelahan, ia menghampiri bangku yang ku tempati dengan Niall dan meminta air, Aku akhirnya memberi air minumku untuk Zayn. Zayn meminum air pemberian ku dan menyiram wajahnya. Dia begitu sexy ketika menyiramkan air ke wajahnya, Aku melihatnya dengan terpesona.

Pertandingan hari itu, berhasil Zayn menangkan. Aku pulang bersama Zayn dan Niall. Kali ini mereka tidak membawa mobil, mereka membawa motor, Niall menggoncengku sementara Zayn mengendarainya sendiri. Aku melihat Niall dan Zayn, mengendarai motor sambil saling mengobrol. Bukan ini yang aku inginkan, aku tidak ingin Niall yang menggoncengku, aku ingin Zayn yang menggantikan posisi Niall

----------

HARRY POINT OF VIEW

Aku mengintip dari jendela kamarku, Elevana? Pulang diantar dua cowok, sahabatku sendiri. Hebat sekali. 

"Jadi kau memilih yang mana, huh ?" tanyaku "Maksudmu ?" tanya Elevana "Ya, kau memilih Zayn atau Niall ? aku dengar dari Niall, kau dan dia sudah berpacaran ?" tanyaku "Sudahlah, tidak usah membahas itu. Ini surat untukmu" jawab Elevana, memberikan surat untukku "Dari ?" tanyaku "Baca saja sendiri" jawab Elevana. Aku pun membacanya

Dear Harry.

Hai, Harry. Aku bukan bermaksud mengganggu mu kok. Aku hanya ingin berbicara sebentar denganmu melalui surat ini, karena, ya kau taulah aku tidak berani bicara langsung denganmu karena itu membuatku semakin sakit hati.

Har, Aku sadar aku bukan yang terbaik untukmu, tapi seandainya kau tau aku berusaha sekeras mungkin untuk menjadi yang terbaik untukmu, untuk jadi apa yang kau mau. Apa kau tau, saat kau mengucapkan kata - kata yang menyakiti perasaanku, aku hanya bisa menangis dalam hati, diam dan bertanya "Kenapa aku bisa se sayang ini dengan mu ?" 

Kau tau sebesar apa pun, sesakit apapun kau menyakiti perasaanku tak akan pernah mengurangi rasa sayang ku untukmu, kau tau kenapa ? Karena rasa sayang ku untukmu melebihi rasa sakit yang kau berikan untukku. Tapi apa pernah kau berfikir sedikit saja untuk mengerti perasaan ku ? Tidak pernah kan ?

Har, mungkin kau benar. Ini jalan terbaik. Aku harus menjauh darimu, semoga kau bahagia dengan pilihanmu, walaupun seharusnya kau tau kau berada dipilihan yang salah.

-Calysa Gouldie-

Kenapa rasanya sakit sekali waktu aku membaca ini? Kenapa rasa nya aku jahat sekali pada Calysa telah melakukan ini semua padanya ? "Dilemma, huh ?" tanya Elevana yang sedang berbaring di kasurku, aku diam saja tetap membaca tulisan rapi Calysa. Elevana merebut kertasnya dari tanganku dan membaca nya

"Oh, Caly. Dia memang baik hati sekali, merelakanmu dengan Namie yang jelas - jelas bitch seperti itu" ucap Elevana "Jaga omonganmu, El!" jawabku "Kau bingung memilih siapa ?" tanya Elevana, aku hanya diam saja tidak menjawab "Look at me, yang ada di posisi pertama di hatimu siapa ? Namie or Caly ?" tanya Elevana sambil memegang kedua bahuku "Namie" jawabku lirih 

"Yes! Jadi kau harus pilih Caly" ucap Elevana "Ingat kata - kata Johnny deep. If you love two people at the same time, choose the second one, because if you really loved the first one you wouldn't have fallen for the second" ucap Elevana "Kalau aku jadi kau, aku tidak akan pernah memilih Namie. Aku lebih percaya dengan teman - teman ku dan adik ku sendiri, kalau wanita yang aku pilih salah. Aku yakin, kalau cinta ini hanya sementara, dan Namie tidak tulus" lanjut Elevana

"Kau yakin kalau Namie pilihan yang salah ?" tanyaku "Hahaha, aku bisa buktikan itu curly harry, beri aku waktu dua hari ke depan, tapi kau harus mau bekerja sama denganku" jawab Elevana, Aku mengangguk setuju. Kita lihat saja, benar atau tidak, kalu Namie seperti itu.

Heyoo, aku update dua kali lho:3

Kalo typo maapin ya qq

Vomment dongse, lvu!

Oiya, aku mau ucapin selamat puasa buat yang menjalankan ya!;)

Secret Admirer (One Direction Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang