ELEVANA POINT OF VIEW
"Hai, lagi apa nih ?" tanya Niall yang tiba - tiba datang "Hai, Ni. Kita mau sebarin kertas ini" jawabku "Bukan nya Queen ya yang dikasih tugas buat sebarin ini ?" tanya Niall "Iya, tapi Queen tadi kaki nya lagi sakit" jawab Louis
"Mau aku bantu ?" tanya Niall "Dengan senang hati, Ni" jawab Louis. Akhirnya kami ber-empat keliling sekolah untuk menyebarkan kertas ini. Saat melewati taman, aku mendengar ada suara orang menangis "Ssht! Kalian dengar suara orang menangis tidak ?" tanyaku
"Dengar El" jawab Kate mengangguk "Sepertinya dari balik pohon itu deh" tunjuk Kate "Hii, jangan - jangan..." ucap Louis "Lou, ini masih siang, mana mungkin ada hal kayak gituan" ucapku "Bisa aja lo, El" ucap Niall
"Yee, ini malah ikut - ikutan! Ayo kita kesana aja" ajakku "Kau jalan duluan El" suruh Louis "Kok aku ?" tanya ku "Ladies first" jawab Niall "Bilang saja takut" ucapku lalu berjalan paling depan, sementara Niall di belakang ku terus memegangi pundak ku, Louis daritadi tidak berhenti memegang tangan Kate, aku bisa melihat betapa senang nya Kate.
Aku mengintip siapa yang menangis dari balik pohon besar ini.
"Caly..." ucapku, Calysa langsung menoleh dan menghapus air mata yang menetes di pipi nya. Aku menoleh ke arah Niall dan Louis yang langsung bernafas lega.
"Kau kenapa ?" tanya Kate "Kau kok menangis di dekat pohon besar seperti ini sih ? Tadi hampir saja kita mengira kau hantu" ucap Niall "Kenapa kau menangis ? Uang jajan mu kurang ?" tanya Louis. Calysa langsung tertawa kecil mendengar ucapan Niall dan Louis
"Tenang saja, Cal. Nanti biar ku protes ibu mu, karena memberi mu uang saku yang kurang" lanjut Louis. Calysa tertawa lagi "Hey, Cal. Kau kenapa ? Harry lagi ?" tanyaku "Aku menyayangi nya, El. Tapi kenapa dia malah bersikap seperti ini kepada ku ?" tanya Calysa
Aku memeluknya "Sudahlah Cal, air mata mu terlalu berharga buat menangisi Harry. Biarkan Harry sekarang senang - senang dulu, tapi kalau Harry sudah menyadari bahwa Namie tidak sebaik kau, pasti dia akan menyesal" jawabku
"Iya, El. Seperti apa yang pernah aku katakan dulu. Kalau pun akhirnya Harry tidak menyukai ku, aku bisa terima. Mengagumi dan memperhatikan nya dari jauh saja sudah cukup" ucap Calysa
"Nah, ini baru Calysa yang aku kenal!" ucapku, dia menghapus air mata nya lagi "Cal, kalau Harry sedang bersama Namie. Kau jangan pergi, tunjukkan kalau kau bisa tanpa Harry" ucap Niall
"Ohh, jadi Caly menangis karena Harry ?" tanya Louis "Lou, kau kemana saja daritadi ? Kita sudah membahas ini daritadi, Lou" jawab Niall "Hehe, aku sibuk memperhatikan Kate sih" ucap Louis
"Cieee, udah langsung pacaran aja" seru Niall "Hush, kau anak kecil tidak boleh bilang pacar - pacaran!" jawab Louis "Hey, sekarang diantara kita berlima bukan aku yang paling kecil, tapi Harry!" bela Niall
"Iya juga sih" jawab Louis "Bro, kalau cinta langsung saja" ucap Niall sambil merangkul Louis. Aku, Calysa, dan Kate tertawa melihat tingkah mereka. Apalagi Kate muka nya sudah mulai memerah "Man, kau masih kecil sih! Jadi tidak mengerti tentang cinta" ucap Louis
"Ah, aku malas sama kau Lou, sudah aku bilang, aku bukan anak kecil, aku mengerti tentang cinta!" ucap Niall marah "Hehe, bercanda Ni. Kita itu tidak boleh langsung menyatakan begitu saja, kita harus melakukan pendekatan dulu, memahami sifat satu sama lain, baru kalau waktu nya sudah tepat kita nyatakan perasaan kita" jawab Louis
"Wah, iya ya. Kau benar sekali Lou. Terimakasih sudah mengajari ku" ucap Niall sambil memeluk Louis "Sama - sama, setelah aku memberi mu pelajaran seperti ini, kau jangan jadi jomblo lagi ya" ucap Louis
"Kau juga masih jomblo, Lou!" elak Niall "Oh iya, aku juga masih jomblo ya ? Aku lupa" jawab Louis. Dua manusia ini memang sangat funny aku beruntung bisa mengenal mereka berdua.
---------
Aku, Kate, dan Calysa sedang mengantri untuk pendaftaran ekskul cheerleader. Semoga saja kita bertiga bisa masuk ke dalam ekskul ini.
Saat aku sedang mengantri, Zayn datang "Hai, Zayn" sapaku "Hai, Cal. Kau mau ikut ekskul Cheerleader ?" tanya Zayn "Iya" jawabku. Zayn hanya mengangguk.
"Haiii, Zayn" sapa Queen yang langsung memeluk Zayn. Apa - apaan tuh ? Langsung main peluk saja! Aku melihat ke arah Calysa dan Kate, mereka juga sedang melihat ke arah Queen dengan pandangan jijik
Zayn hanya tersenyum canggung "Hai" jawab Zayn "Zayn, aku ikut ekskul fotografi ya ?" tanya Queen "Iya" jawab Zayn "Aku boleh dong kapan - kapan jadi objek foto kamu" ucap Queen dengan manja. Ewh, murahan.
"Tapi aku lebih suka memfoto pemandangan" jawab Zayn. Aku, Calysa, dan Kate tertawa. Queen langsung menatap tajam ke arah kami "Kau pasti bercanda kan Zayn ?" tanya Queen
"Hehe, iya kadang aku juga suka memfoto orang kok" jawab Zayn, Queen langsung menjulurkan lidah nya ke arahku. Aku hanya memutar bola mataku "Ya sudah kalau begitu, sekarang kau fotoinn aku saja" ucap Queen
"Uh-hm, baiklah" jawab Zayn, lalu mengarahkan kamera nya ke arah Queen yang berdiri di depanku. Aku pura - pura tidak peduli, aku pikir Zayn akan menolak permintaan Queen, ternyata tidak.
Finally, selesai juga UKK nya. Alhamdulillah, hihi:3
Vomment please ?
Thanks;)
![](https://img.wattpad.com/cover/14784408-288-k786955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (One Direction Love Story)
Fanfiction[C O M P L E T E] ❝Love, Friend, Secret Admirer, and Tears❞