Part Ending

1.3K 79 7
                                    

FOLLOW INTRAGRAM : ceritacintaduniapelangi
------------------------------------------
TEASER NOVELET TERBARU
-MEMELUK BULAN-
"Jadi ini hobi lo?, PELAKOR... PEREBUT LAKI ORANG....
"LO KENAPA SIH? JAHAT BANGET SAMA W. RANIA.... APA SALAH W.....
"Lo pilih BOKAP LO atau PACAR LO?
"W GAK MAU LIAT MUKA LO LAGI....
"JADI.....
"JADI MULAI DETIK INI JANGAN LO MUNCUL DIDEPAN W.....

SEGERA
------------------------
"KAK YOGI....." Panggilku... kencang dengan menangis.
Aku berlari ke arahnya. Ku lihat darah di kepalanya, aku pegang kepalanya dan dudu dipangkuanku.
"APA DIA SUDAH MATI?" Tanya Arlan yang datang padaku.
Aku menatap wajah Arlan, betapa brengseknya orang dihadapanku ini. Orang yang menginginkan cinta dengan mengorbankan orang lain. Aku menangis, air mataku keluar pelan pelan. Kak Yogi tiba tiba membuka matanya, ditengah tubuh yang banyak luka.
"Ke.. na.. pa me.. na.. ngis??" Tanya Kak Yogi pelan dan terbata bata.
Aku menggelengkan kepalaku, Pisau air mata itu muncul dengan ukuran sangat panjang. Kak Yogi melirik pisau itu pelan pelan.
"Pisau itu lagi...." Gumam Kak Yogi padaku.
"Kau bisa melihatnya.....??" Tanyaku dengan air mata.
Kak Yogi tersenyum padaku, Lalu kak Yogi mengusap air mataku dengan pelan.
"Dari awal, aku sudah melihatnya. Saat ingatan mu kembali di pantai dan pisau itu muncul...." Seru Kak Yogi dengan senyum padaku.
"Jadi, Kak Yogi lihat pisau ini....?" Tanya ku pada Kak Yogi.
"Lihat.... Juga tahu fungsinya. Untuk membunuh ku atau Arlan agar sayapmu pulih...." Ucap Kak Yogi yang sontak membuatku kaget mendengarnya.
"Jangan Kaget.... Aku tahu ketika di pantai kau berlari, dan berbicara dengan kaka mu.... dia memilihku kan...." Ucap Kak Yogi dengan senyum.
Aku mengganggukan kepalaku dengan tetap menangis.
"Jadi, Lakukan lah..." Ucap kak Yogi yang tak kumengerti.
"Lakukan apa??" Tanyaku bingung.
"Tusuk aku dengan pisau mu...." Seru Kak Yogi yang membuatku terkejut dengan ucapannya.
"Tidak...." Jawabku menggelengkan kepalaku.
"Lakukan aja... Dirga...." Seru Arlan yang muncul disampingku.
"Diam kamu ARLAN..." Gumamku dengan kencang.
"Kenapa Tidak?" Tanya Kak Yogi padaku.
"Bukannya kau mencintai Arlan......?" Tanya Kak Yogi padaku.
"Aku mau berkorban untuk cintaku padamu...." Gumam Kak Yogi padaku dengan senyum manisnya padaku.
"Jadi, lakukan agar kehidupan mu sempurna dan sayapmu kembali....." Ucap Kak Yogi padaku.
"Enggak...." Jawabku keras.
Kak Yogi mengambil pisau, ia memegangkan pisau dengan tanganku.
"Enggak.... " Ucapku menolak kembali.
"AKU TIDAK MENCINTAI ARLAN...." Gumamku keras dengan menangis.
"AKU CINTA KAK YOGI....." Lanjutku dengan memeluk Kak Yogi.
"Apa??" Tanya Arlan kaget dengan wajah tak percaya.
"Gak, Gak mungkin...." Ucap Arlan tak percaya.
"Kamu pasti suka padaku.... Itu faktanya....." Gumam Arlan padaku.
"Orang yang gak mau berkorban itu adalah SAMPAH...." Gumamku menatap Arlan.
"Aku suka Kak Yogi, suka kebaikan kak Yogi sayang Kak Yogi...." Ucap Ku dengan tangis.
Kak Yogi tersenyum padaku, kembali tangannya mengusap air mataku. Tanpa melepas pisau ditangannya, Wajahnya menatapku penuh cinta.
"Jika aku tidak MATI, Pasti esok atau lusa kamu yang akan mati. Lagi pula lihat keadaan ku, aku sudah lemah...." Gumam Kak Yogi padaku.
Aku menggelengkan kepala, aku bingung mau bicara apa sekarang. Bibirku seolah kaku untuk bicara.
"Tapi, cintaku tak akan pudar oleh kematian...." Ucap Kak Yogi kembali padaku.
"Cintaku akan seperti mentari untuk mu, yang menyinari mu. Seperti Embun yang membuat mu sejuk...." Ucap Kak Yogi lagi.
"Aku gak mau kehilangan Kak Yogi...." Gumam ku padanya.
"Aku janji.... suatu hari kita akan bertemu kembali....." Ucap Kak Yogi padaku.
Tiba tiba kak Yogi menekan pisaunya pada tangannya dengan dua tangan, tanganku dan tangannya.
"KAK YOGI...." Gumamku menangis.
Kak Yogi tak bicara lagi, dia hanya tersenyum dan menatap ku. Hingga tak lama, Kak Yogi menutup matanya. Aku menangis, tak mampu lagi tersenyum atas semua kadaan ini.
"Kak Yogi...." Panggilku kembali.
"Dia udah MATI...." Gumam Arlan padaku.
"Jangan ditangisi terus..." Lanjut Arlan padaku.
"Lebih baik, kita pulang. Kita udah bisa hidup bersama sayang......" Gumam Arlan padaku.
"Jangan panggil aku Sayang, aku bukan pacar mu...." Ucap ku pada Arlan.
"Kita kan saling mencintai, Dirga....." Gumam Arlan jongkok berhadapan dengan ku dengan ditengah pangkuan kak Yogi.
"Cinta gak akan mengorbankan orang lain, Justru cinta akan berkorban....." Jawabku.
"BUKAN SEPERTI MU, MENGORBANKAN YOGI. DEMI CINTA MU SENDIRI...."Ucapku kencang dengan rasa kesal padanya.
Arlan terdiam menatapku marah, dia tak bicara apa apa.
"Cinta kita terjadi atas sebuah kesalahan, kembali ke pacar wanita mu kembali...." Gumam Ku pada Arlan.
"AKU BUKAN UNTUK MU...." Ucapku keras pada Arlan.
Saat bicara tiba tiba sayapku kembali muncul, sepertinya pengorbanan Kak Yogi tidak sia sia untuk ku. Sayap ini sudah kembali dengan lebih cantik dan besar, seperti cintanya padaku.
"Pulang lah....." Gumam ku pada Arlan.
"Aku pun akan pulang, Kak Yogi akan ku bawa...." Gumamku pada Arlan.
"AKU GAK BISA LUPAIN KAMU DIRGA...." Gumam Arlan padaku.
Aku segera menyentuh matanya, menghilangkan diriku dari matanya serta pilirannya. Setelah selesai Arlan pun tak mengingatku kembali.
"Aku dimana?" Tanya Arlan.
"Kenapa Dia??" Tanya Arlan kembali menujuk Yogi.
"Gak apa apa, sekarang kamu pulang aja...." Gumam Ku pada Arlan.
"Beneran gak apa apa?" Tanya Arlan kembali padaku.
"Iya...." Jawabku dengan senyum.
Arlan pun berdiri, dengan segera Arlan pergi menggunakan mobilnya. Mobil Arlan perlahan menghilang hingga kini yang ada hanya Aku dan Yogi.
"Andai aku bisa menghidupka seseorang, pasti akan ku lakukan untukmu...." Gumamku dengan tangis.
Secara tiba tiba sayapku bersinar, Tubuh kak Yogi yang ku pegang pun menghilang.
"Ada apa ini??" Tanyaku seorang diri dengan bingung.
"Kak Yogi...." Panggilku.
"Jangan menghilang...." Gumamku menangis.
Namun aku tak mampu menghentikan hilangnya tubuh itu, Tubuh kak Yogi hilang bagai debu yang tak terlihat lagi. Bahkan darahnya hilang entah kenapa, Jalanan ini seolah tak pernah terjadi apa apa. Semua hilang begitu saja.
"Ayo pulang ..." Gumam Seseorang tiba tiba disampingku.
Aku menoleh ke arahnya.
"Kak Niki...." Panggilku.
Segera aku memeluknya, Aku tak kuat kehilangan kak Yogi. Pria baik itu selalu menolongku.
"Jangan ditangisi...." Ucap Kak Niki padaku.
"Biarkan dia tenang....." Gumam Kembali kak Niki.
Aku mengganggukan wajahku, Lalu ku lepaskan pelukannya.
"Kenapa badannya tak ada kak??" Tanyaku pada Kak Niki.
"Tubuhnya menempel disayapmu...." Jawab Kak Niki dengan memegang sayapku.
"Menempel lekat di kedua sayap mu yang cantik ini...." Gumam Kak Niki padaku.
"Jadi jangan tangisi, pengorbanannya yang tak sia sia ini...." Lanjut Kak Niki padaku.
Aku mengganggukan kepalaku, Kak Yogi pengorbanan mu sangat berharga untukku. Semoga kamu merasa nyaman disana.
"Ayo pulang....." Ucap Kak Niki padaku.
"Ayo...." Jawabku.
Aku dan Kak Niki pergi ke sebuah Cahaya dilangit, sesekali kulihat ke arah bumi. Sebuah tempat romantis tempatku bertemu dengan 2 cinta. Namun keduanya tak kumiliki dengan utuh. Semuanya seperti semu untukku, namun aku tetap mengingat kamu Kak Yogi.
Sampai di negeri langit, Aku disambut dengan meriahnya pesta kembang api disana. Rasanya seperti mimpi aku bisa kembali lagi ke negeri asalku, setelah lama kakiku berjalan di bumi. Ayah dan Ibu menghampiriku Ibu memelukku.
"Kamu sehat sayang??" Tanya Ibu padaku.
"Sehat bu...." Jawabku senyum.
"Maafin Ayah karena udah egois...." Gumam Ayah padaku.
"Hem.... Jika ayah tak egois. Aku tak bisa membedakan cinta yang tulus untukku...." Jawabku dengan senyum.
"Aku juga belajar untuk dewasa, dan memilih mana yang terbaik untukku...." Gumam Ku kembali.
Ayah tersenyum padaku, lalu memelukku dengan erat.
"INI BARU ANAK KU...." Gumamnya padaku dengan menepuk pundak ku.
Aku hanya tersenyum di peluk Ayah.
"Nikmati pesta untuk mu...." Gumam Ayah padaku.
Aku hanya tersenyum padanya, Semua orang ku lihat senang dengan pesta ini. Pesta kepulangan ku dari Bumi, namun entah kenapa aku tak merasa senang. Seolah ada yang kurang. Kuranya sebuah hati yang telah pergi.
"Andai kamu ada disini.... kak Yogi...." Gumamku dengan tiba tiba menangis.
***
Malam hari di negeri peri, saat semua orang tertidur nyenyak. Aku terbangun dan duduk kasurku. Kak Yogi muncul dikepalaku,
Teringat pertama kali bertemu dengannya, di sebuah gunung dengan badan telanjang.
"Hehe...." Aku tersenyum malu, ingat bagaimana aku menjilat burung Arlan karena aku belum tahu apa apa.
Arlan membawaku ketemu Arlan, dan di ngotot membawaku.
Pertemuan kedua, aku bertemu di sebuah jalan tol. Karena diturunkan oleh pacar Arlan yang bernama Sisil. Dia menolongku dari orang jahat yang ingin memperkosaku.
Kenangan lain seperti pertama kali ditembak dan makan berdua, semua itu seperti baru terjadi kemarin. Kenapa Kak Yogi pergi meninggalkan ku secepat aku bertemu dengannya.
Saat aku asik melamun, aku mencium wangi seseorang.
"WANGI INI??" Tanyaku seorang diri.
"WANGI KAK YOGI...." Gumamku kembali.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Gak mungkin... Kak Yogi kan udah mati...." Seruku dengan wajah bingung.
"Ini pasti halusinasiku..." Ucapku pada diriku sendiri.
Seseorang dengan dengan sayap berhenti di jendelaku. Wajahnya tak terlihat, kupikir itu kak Niki.
"Kak Niki...." Panggilku.
Tapi tak ada jawaban dari peri itu, aku perlahan mendekati jendela. Saat sudah dekat segera ku buka jendela itu.
Aku terkejut dengan peri dihadapanku, wajahnya tubuhnya serta senyumnya.
"KAK YOGI...." Panggilku dengan kaget bingung bercampur jadi satu.
Kak Yogi tersenyum padaku.
"APA INI MIMPI??" Tanyaku pada diriku sendiri.
"Ini bukan mimpi, My Prince...." Gumam Kak Yogi dengan mendekat padaku, tapi aku menjauh darinya.
"Jangan dekat dekat...." Gumamku takut.
"Ini kaka.... Serius..." Gumam Kak Yogi padaku.
"Apa buktinya...??" Tanyaku dengan rasa takut.
"Kamu pernah jilat....." Gumam Kak Yogi malu padaku.
"APA??" Tanyaku ketus.
"Burungku...." Jawab Kak Yogi dengan benar.
"Kok tau??" Tanyaku bingung.
"Karena Aku Yogi.... Lah... sayang...." Ucap Pria itu.
"Dia memang Yogi Dirga...." Ucap Ayah tiba tiba datang.
"Kok Bisa?" Tanyaku heran.
"Itu nilau plus untuknya, Karena mau merelakan hidupnya untuk sayapmu. Dan di diberi kesempatan jadi peri. Oleh sang PENCIPTA..." Gumam Ayah padaku.
"Benarkah??" Tanyaku tersenyum malu.
"Iya bener...." Jawab Kak Yogi padaku.
"Jadi kapan mau memelukku??" Tanya Kak Yogi padaku.
Aku pun tersenyum dan memeluk Kak Yogi dengan erat, aku senang sekali. Sekarang dia sama seperti ku.
"Aku sudah melamar mu pada Ayahmu...." Gumam Kak Yogi padaku.
"Apa kamu mau menerimanya??" Tanya Kak Yogi padaku.
"Kenapa masih bertanya??" Tanyaku kembali.
"Jawab dong...." Gumam Kak Yogi padaku.
"Aku mau...." Jawabku dengan senyum dan kembali memeluknya.
Setelah malam itu Aku dan Kak Yogi bertunangan, menjadi pasangan kekasih. Belum menikah, karena menikah butuh proses, belum prewed dan menyiapkan honeymoon nya.
Tapi satu yang pasti, aku dan Kak Yogi kini bersama. Tanpa ada perbedaan, Setelah bertunangan. Aku dan Kak Yogi memutuskan tinggal di bumi.
Arlan??.
Dia menjadi teman kami kok, tanpa mengingat aku dan Kak Yogi siapa. Hubunganya dengan Sisil berjalan lancar, Sisil mau berubah sekarang. Dan Tak suka marah marah lagi.
Hari ini
Warna dunia berubah
Hitam putih dihidup berubah
tangis tawa luka sepi cinta kan abadi dihidup kami.
Ini bukan ahir dari segalanya, melainkan Awal dari kehidupan baruku bersama Kak Yogi.

Sawer Admin ya
https://saweria.co/danibakrie210793

.....
....
..
.
DIRGA
THE END
WAH UDAH SELESAI NIR READER.... GIMANA LIGHT FAIRLY FROM THE STAR...?? SERU GAK READER :) KOMEN YANG BANYAK YA.
JANGAN PERGI, SLOT SENIN SELASA UDAH ADA YANG BARU KOK....
MEMELUK BULAN
SEGERA

Cahaya Pery Dari Langit (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang