"Oh ya... bisa liat yang panjang?? " Tanyaku dengan senyum.
Yogi memunculkan bola matanya kembali. Sementara aku senyum manja padanya.
"Ah.... belum waktunya..." Gumam Yogi padaku dengan mengacak ngacak rambutku.
"Kapan waktunya??" Tanyaku pada Yogi dengan wajah banyak tanya.
"Tunggu saja... ya... manis mesumku..." Seru Yogi dengan wajah senyum.
"Lama..." Ketusku agak kecewa.
"...." Yogi hanya tersenyum padaku.
Aku menatap senyumnya yang sangat manis, dan membuat hatiku sangat tenang.
"Nah... kalau gitu sekarang..." Gumam Yogi padaku dengan menyuruhku berdiri.
"Apa sekarang??" Tanyaku dengan merapihkan pakaianku.
"KITA KENCAN...." Ucap Yogi dengan senyum semangat padaku.
"Hah...." Kagetku mendengar kaya kencan dari mulut Yogi.
"Kenapa??? Kenapa kau kaget???" Tanya Yogi padaku dengan wajah penasaran.
Aku menatap Yogi, apa benar yang ia ucapkan. Dia mengajak ku kencan, tapi tadi gak mau nunjukin yang panjang. Jadi, apa maksudnya Yogi. Mungkin, Yogi ingin memberikan ku kejutan.
"Kencan....?" Tanyaku dengan senyum senyum.
"Iya kencan, diluar..." Seru Yogi kembali padaku.
"Aku malu... kalau diluar, diranjang aja... kaya yang biasa...." Ucapku dengan senyum memainkan jariku.
"RANJANG???" Gumam Yogi padaku.
"APA MAKSUDMU Mamis Mesum...?' Tanya Yogi padaku.
"Ah... jangan pura pura gak tahu.... kamu bikin malu aja...." Ucapku dengan menyenggol lengan Yogi sedikit.
"Hahaha... Serius Manis Mesum... maksudnya apa?" Tanya Yogi yang sepertinya benar benar tak tahu.
Aku menatap Yogi, lalu menarik telinganya ke arah bibirku.
"KITA AKAN KENCANG, TELANJANG BARENG DI KASUR SALING CIUMAN SALING RABA.... IYA KAN..." Gumamku dengan nakal nakal malu pada Yogi.
"APA?????" Tanya Yogi kanget.
"Kenapa??? Apa aku salah...??" Tanyaku sekarang pada Yogi.
"Dari mana kamu tahu kalau itu KENCAN....?" Tanya Yogi dengan tatapan menakutkan.
"Itu... itu..." Jawabku agak takut melihat Yogi.
"Jawan... Manis Mesum..." Gumam Yogi kembali.
"Emh....." Ucapku berfikir.
-------------------
FLASHBACK
Aku duduk menunggu Yogi, di kursi samping kelas. Tiba tiba disampingku ada 2 wanita duduk dengan memegang HP. Mereka saling bicara satu sama lain.
"Ih... cowonya bohay... gak nolak... gue...." Ucap wanita dengan rambut diikat dengan menatap tajam video.
"Jangan kan lo, gue aja pasti mau... hahaha kudu kudaan semalam suntuk juga oke..." Jawab wanita dengan foni dibelah dua.
"Iya ya... lihat pantat cowonya sexy... licin... lalat aja bisa kepeleset..." Gumam Wanita diikat kembali.
"Hah.... pacarku gak kaya gini.... tubuhnya aja krempreng..." Ucap wanita belas dua.
"KREMPENG??? MANA KEREN..." Ucap wanita rambut diikat.
"Hem...." Wanita rambut belah dua itu seolah menangis.
Aku penasaran dengan yang mereka ucapkan, aku mendekati mereka.
"Apa itu....??" Tanyaku dengan wajah penasaran.
"KEPO...." Jawab wanita yang dibelah dua.
"Aku udah liat kok itu video... pria sama pria kan...??" Tanyaku dengan tanpa sensor.
Dua wanita itu langsung menutu mulutku segera, entah kenapa mereka.
"Stttsss....." Gumam Wanita diikat.
"Jangan keras keras...." Lanjut wanita belah dua.
"Heem...." Aku mengganggukan kepala. "Jadi, apa itu??" Tanyaku dengan senyum.
"Ini tuh pria KENCAN, Jadi kalau kamu punya pria dan kamu gay. Bisa kencan... kaya gini..." Gumam wanita rambut belah dua.
"Bukan... itu...." Ucap wanita diikat.
"Hushhh..." Seru wanita belah dua.
"Oh... itu namanya KENCAN...." Gumamku yang mulai paham dengan arti kencan.
"Iya, kalau kamu mau kencan. Videoin aja... entar kasih kita. Entar kita nilai... yah yah... hot apa enggaknya....." Gumam wanita belah dua.
"Oh... gitu.... oke lah... nanti... aku videoin..." Jawabku dengan senyum.
"Ya udah kita pamit ya...." Ucap wanita rambut belah dua.
"Bye..." Lanjut wanita rambut diikat.
Mereka pergi meninggalkanku dengan berbisik bisik.
"Perasaan bukan itu artinya..." Ucap wanita diikat.
"Udah, biar kita dapat video..." Jawab wanita belah dua.
Tapi aku tak mendengar keras, aku kembali duduk di kursi hingga Arlan muncul disampingku.
Flasback End.
---------------------
"Begitu ceritanya Kak Yogi..." Seruku pada Yogi.
"JADI DISEKOLAHKU ADA YAOI....." Gumam Yogi dengan wajah emosi.
"Yaoi??? apa itu???" Tanyaku dengan bingung.
"Lupakan.... jadi panjang nanti..." Jawab Yogi yang emoai.
"Jadi, jangan disini ya... MALU...." Ucapku dengan senyum malu malu.
"HAH...... Kau, jauhin orang mesum ya... manis...." Pinta Yogi dengan wajah lelah.
"Hehehe..." Aku hanya tersenyum saja.
"Manis mesum, aku jelaskan arti KENCAN OK..." Gumam Yogi padaku.
"Jadi, yang tadi bukan artinya...?" Tanyaku dengan kaget.
"Hehehe Bukan mania mesum..." Jawab Yogi dengan penuh keringat di wajahnya.
"KENCAN ITU dimana 2 pasangan menghambiskan waktu dengan menonton, main game... dan lain lain..." Seru Yogi menjelaskan arti kata kencan.
"Oh... gitu..." Jawabku beroh ria.
"Jadi...?" Tanya Yogi padaku dengan menaikan alisnya.
"Apa???" Tanyaku.
"Mau kencan??" Jawab Yogi padaku dengan bertanya.
"Boleh...." Jawabku dengan senyum padanya.
Aku dan Yogi pergi dari alun alun kota. Aku dan Yogi pergi ke bioskop untuk menonton film, film yang lumayan lucu. Kami menonton 2 film, setelah yang lucu. Aku dan Yogi lanjut ke film seram, membuat aku sesekali memeluk Yogi. Yogi tersenyum saat aku memeluknya, seolah mendapat kesepatan.
"Hah... pegel juga... 2 film... iya gak manis mesum...?" Tanya Yogi padaku yang sedang meminum air.
"Heem..." Jawabku dengan haus.
"Mau boneka?? Gak??" Tanya Yogi padaku.
"Emh..." Aku berfikir tentang sesuatu boneka.
"Kelamaa...." Gumam Yogi yang langsung menarik ku berjalan.
Aku da Yogi berjalan kesebuah permainan mengambil boneka dengan kail diatas.
"Lihat itu boneka...." Tunjuk Yogi padaku.
"Wah.... lucu...." Jawabku dengan mata berbinar.
"Mau....??" Tanya Yogi padaki.
"Hemmm..." Jawabku mengganggukan kepala.
"Akan ku dapatkan untuk mu, sabar manis mesum ku..." Ucap Yogi padaku.
Yogi mulai memainkan permainannya, pertama bermain Yogi gagal. Boneka terjatuh di tengah tengah, Yogi memunculkan wajah ketus.
"Hah...." Yogi menarik nafasnya.
"SEMANGAT...." Gumamku dengan mengakat dua tangan.
Yogi senyum kearahku, dan dengan semangat dia kembali berjuang.
BERJUANG...
2 Jam berlalu, Yogi masih belum dapat. Yogi benar benar berjuang dan membuatku kesal melihat dirinya yang kalah terus.
"LAMA..." Ucapku kesal.
"Sabar BERJUANG..." Gumam Yogi dengan semangat.
Lama menunggu ahirnya Yogi berhasil mendapatkan boneka, wajahnya tersenyum sumbringah. Tapi, tidak untukku.
"Lihat... berjuang hasilnya..." Ucapnya bangga padaku.
"Hah... boneka kecil saja bangga..." Gumamku saking kesalnya menunggu dua jam.
"Ayo pulang...." Ajak Yogi padaku.
"Pengen dari tadi..." Jawabku emosi.
"Ini bonekanya simpen... ya..." Pinta Yogi padaku.
"Hemmmm..." Jawabku pelan.
"Jaga... jangan sampai kotor...." Gumam Yogi.
Baru sedetik Yogi bicara, tiba tiba ada seseorang menabrah ku. Dan menumpahkan kopi pada boneka lumba lumba milik Yogi.
"Hah...." Ucapku kecewa.
"Maaf maaf...." Ucap pria itu dengan langsung pergi.
""Wohhhh bangke... dasar...." Gumam Yogi emosi yang langsung melempar sepatunya, namun tak kena.
Yogi menatap kearah ku.
"Kou juga, kenapa tak dijaga... itu cinta dan berjuang..." Omel Yogi emosi.
"Maaf... nanti aku cuci..." Ucap Ku pada Yogi.
"Sudahlah, semoga cintanya gak dicuci juga..." Gumam Yogi padaku.
Aki dan Yogi pulang kerumah dengan membawa sebuah boneka kecil hasil berjuang
Hari menjelang malam, dingin masuk melalui celah celah ding ding, Aku dan Yogi pun merasa cape. Yogi kekasur terlebih dahulu, sementara aku menyusulnya. Dikasur Yogi menatapku, entah kenapa tatapannya bingung.
"Sepertinya kita jangan seranjang..." Gumamnya padaku.
"Kenapa???" Tanyaku pada Yogi.
"Takut kencan terjadi..." Ucap Yogi dengan senyum.
"Gak apa apa kalau khilaf...." Gumamku dengan wajah ceria.
Yogi menggedi ngedipkan matanya, tak lama seseorang muncul dari jendela.
"JANGAN BERHARAP KHILAF..." Ucap pria itu yang ternyata...
"ARLAN.....
...
..
.
ARLAN/DIRGA/YOGI
TO BE CONTINUE
Wah wah... kok bisa ya... ARLAN ada dikamar Yogi, apa yang terjadi. Mimin makin penasaran deh Reader. Gimana Reader...???
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Pery Dari Langit (boyxboy)
FantasyBercerita tentang kisah, pery cupid yang mempersatukan sebuah cinta manusia. Namun dalam tugasnya ia mendapat hambatan? Hambatan apa? Mampukah pery ini menyatukan cintanya?. Yuk Baca Happy Reading