*Denting bel sekolah*
"Woy! lu ngapain diem di sini sih, noh udah bel, ayo masuk." seru Auryn sambil menarik tanganku.
Aku berpikir sejak tadi, yang tadi itu, Rindam atau siapa? Ahh, tidak usah aku pedulikan, tapi balon ini yang bayar kan dia, kenapa?
"Untuk gugus A sampai dengan E, tolong buat 10 banjar sebelah kanan ya! cowok cewek dipisah kiri kanan. Gugus F sampai J juga sama, tapi sebelah kiri." perintah ketua OSIS sekolahku saat itu, namanya Kania.
Langsung saja aku dan teman-temanku saat itu membuat barisan dengan dibantu oleh bingkelnya masing-masing. (Bingkel itu pembimbing kelas, anak OSIS juga.). Kebetulan, aku dan Auryn itu satu gugus, iya, gugus C. Kakak bingkelnya perempuan, namanya Kintan.
Setelah dibariskan, kita semua diajak berkeliling sekolah untuk lebih mengenal lingkungan dan tahu letak kelas, toilet, ruang guru, dsb. Saat jam istirahat pertama yaitu sekitar jam 10, kami semua sudah berada di dalam kelas masing-masing, satu gugus berarti satu kelas. Saat istirahat, kita hanya berkenalan satu sama lain. (Kalau belum kenal) Dan kak Farah sedang duduk di meja guru, sambil meng-snapgram keadaan kelas kami dengan handphonenya.
"Tok tok tok tok!" *seseorang mengetuk pintu dari luar* Lalu kak Kintan langsung berdiri dari duduknya dan membuka pintu.
(Lagi-lagi, Rindam yang muncul.)
"Kin, lu megang gugus apa?"
"Gugus C, nape?"
"Tukeran dong."
"Dihh udah ah lu gak usah macem-macem." *sambil menghalangi Rindam agar tidak masuk ke kelasku.*
"Udah tukeran aja napa sih ah Kin."
"Nggak nggak udah sana."
Dan akhirnya Rindam pergi, sepertinya sih ke kelasnya, tapi aku gak tahu. Lagipula, untuk apa dia meminta kak Kintan untuk bertukar gugus yang di bimbingnya? Ada-ada saja.
Hmm, kok Rindam pengen tukeran gugus buat dibingkelin dia sih? Kira-kira kenapa ya?
So, see you hari Jum'at ya readers! Jangan sampai ketinggalan ceritanya, dan jangan lupa untuk mengira "hal" yang tidak terkira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diane Lana
Fiksi RemajaMenulis ini, adalah ucapan rasa. Karena aku, terlalu rindu untuk ditanya. -Rizqina Ninda, 19 Agustus 2017. [ 10.01 ]