Malaikat berinfus

1.4K 164 17
                                    

Taehyung mendorong kursi roda Jungkook menjauh dari kamar. Tepat saat mereka melewati kamar Jihyo, Ho Sook keluar dari kamar tersebut.

"permisi" ujar Jungkook tanpa diaba.

"ya?" jawab Ho Sook ramah

"mm," Jungkook menggaruk dagunya dan kemudian menunjuk kamar dibelakang Ho Sook "apa, ini kamar Jihyo-ssi?" tanya Jungkook hati-hati

"kya kau sedang apa?" bisik Taehyung ditelinga Jungkook

"iya, kau benar. Apa- kau teman nya? tapi Jihyo sedang transfusi darah," tanya Ho Sook

"ahh—tidak, aku hanya, em. I-iya aku teman nya" Jungkook

"sering-sering lah bermain bersama Jihyo, kurasa dia sangat kesepian" usul Ho Sook

"ne" anggukan Jungkook pasti. Kemudian Ho Sook menepuk pundak Jungkook "aku pergi dulu" melirik kearah Taehyung dan berjalan lurus.

"siapa?" tanya Taehyung saat Ho Sook benar-benar sudah pergi. Jungkook mendengakkan kepalanya "aku juga tidak tau"

"cih, bodoh" saat tatapan Taehyung tepat kearah depan nya. Dilihatnya seorang perempuan yang sangat mirip dengan perempuan yang ia temui di mini market waktu itu. "O?" seru Taehyung

"kya kya kya!" Taehyung merunduk untuk mengunci kursi roda Jungkook "aku akan segera kembali. Tunggu sebentar!" berulangkali pundak Jungkook menerima pukulan halus dari Taehyung yang gegabah.

"O? hey, ada apaa? Mau kemana kau? TAEHYUNG-SSI!" teriak Jungkook. "aih si bodoh itu"

Taehyung berlari menghampiri perempuan dengan jaket denim jeans yang menutupi tubuhnya. "tunggu!" tangan Taehyung menahan pundak perempuan tersbut.

Mata Momo seketika membengkak melihat Taehyung beridiri di sebelahnya 'aduh, kok aku bisa bertemu dengan namja ini lagi sih? Ahh memalukan' keluhnya dalam hati sambil mempercepat langkah kakinya.

"kya kya," Taehyung kembali menahan pundak Momo "kau pasti masih ingat denganku kan? Aku- yang menolongmu di mini market waktu itu,"

Momo menghela nafasnya dan menepis tangan Taehyung kasar "aku tidak pernah menerima bantuan apapun darimu!"

"jinja? Ssh.. sebenarnya kau ini ingat atau pura-pura tidak ingat? Ayolah, aku Taehyung" ia menjabatkan tangan nya ke depan. Namun dengan yakin Momo kembali berjalan meninggalkan Taehyung.

"kya! Kau tidak ingin mengucapkan terimakasih padaku? Karna telah ku bantu?" Taehyung menyeimbangi langkahnya untuk mengejar Momo.

Momo berhenti "dengar ya, aku- tidak pernah di bantu oleh namja sepertimu, apalagi dengan nama aneh seperti itu! Permisi,"

"apa?!" Taehyung terdiam enggan untuk mengejar Momo. "uwahh jinja"

***

"ahh, bagaimana bisa kursi roda ini malah di kunci? Aduh bodoh nya Taehyung," Jungkook meraba-raba roda nya. "aigoo"

CTEK!

Kunci kursi roda Jungkook terlepas dibantu oleh Jihyo yang selesai transfuse darah. "sedang apa disini? Dengan kursi roda yang terkunci?" Jihyo meringis melihat Jungkook yang kebingungan.

"Ma-malaikat?"

"hm? Maksudnya?"

"eh!" memukul jidatnya pelan "maksudku, Jihyo-ssi" Jungkook merenges. Jihyo menhan tawanya "mau ku bantu ke kamarmu?" tangan Jihyo memegang tuas kursi roda dan mendorong kursi Jungkook

"biar aku pegang infusanmu," Jungkook mengambil alih infusan milik Jihyo. "dimana kamarmu?" sambil terus mendorong kursinya.

"Jungkook!" ujar Jungkook tiba-tiba. "hah?" Jihyo

"namaku Jungkook, tadi saat kau perkenalan. Aku belum menyebutkan namaku,"

"aahh- Jungkookie?" Jihyo menggoda Jungkook "anni maksud ku, Jungkook-ssi"

"kau bisa memanggilku dengan nama apapun," ujar Jungkook 'selama yang memanggilku adalah kamu' dalam hati.

"baiklah Jungkookie, dimana kamarmu? Aku rasa ini sudah terlalu jauh, hehe"

"oh iya sampai lupa. Kamarku tepat 3 kamar sebelum kamarmu"

"133?"

"ne"

"here we go," Jihyo menghentikan kursi roda Jungkook "kau sudah sampai tuan Kookie" senyuman nya diarahkan hanya untuk Jungkook seorang.

DEG!

Dan entah mengapa, perasaan Jungkook menjadi tidak kontras dengan status yag ia miliki saat ini. Ini gawaat!

***

"apakah, yang dikatakan Jihyo itu benar? Jimin?" tanya Sana dalam keheningan antara dia dan Jimin.

"apa?"

"tentangmu"

"ahh itu," Jimin menggaruk rambutnya yang tiba-tiba gatal "kau tidak perlu hawatir, Jihyo memang sedikit" mengarahkan simetris jari telunjuknya di depan jidat. "hehe,"

Sana tersenyum pada tingkah Jimin "baiklah, ku harap hal sepele tidak akan menghancurkan pertemanan kita"

"m" Jimin melanjutkan permainannya.

'te-man'

Voment Juceyo!^^

Cian Chimchim;(

Love Yourself (BTS❤Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang