-00:00-

1K 120 42
                                    

Star.

Dahyun berjalan keluar dari rumah sakit, hari pun semakin gelap. Dirinya dipaksa oleh Taehyung untuk menunggu Jimin dan ayah Jihyo di depan pintu masuk rumah sakit. Sedangkan yang lain termasum Taehyung didalam ruangan untuk mencari kamar Jihyo.

"Hhh"

Bada Dahyun menggigil kedinginan, ini bahkan belum genap bulan menuju musim dingin. Tapi rasanya angin berhembus sampai menusuk tulang Dahyun.

"Awas saja si Taehyung menyebalkan itu! Hih!" Gerutu Dahyun.

Tiba-tiba sosok yang jelas Dahyun kenal berjalan di depan nya.

"Oh? Pak polisi Eun?" Teriak Dahyun yang melihat polisi Eun Woo tanpa seragam miliknya. Dengan cepat Eun Woo berjalan mejauhi Dahyun.

"Eh? Loh? Pak!"

Baru saja Dahyun melangkahkan kakinya, tiba-tiba hoodie yang ia gunakan ditarik dari arah belakang.

"AH" Keluh Dahyun yang kaget karn hampir jatuh "IH SIAPA SIH"

Taehyung menyipitkan sebelah matanya melihat penampilan Dahyun "sedang apa?"

"Menunggu Jimin dan appa nya, kan tadi bapak yang memerintah saya"
"Iya? Tapi Jimin dan keluarga sudah masuk dari tadi"

"Mwo?" Kaget Dahyun dengan matanya yang menyipit "tap- tapi aku dari tadi disinii, dan tidak melihat mereka masuk" wajah Dahyun cemberut meminta ampunan atas keteledoran nya.

Taehyung mengeluarkan nafas beratnya dan merogoh alat penghangat dari kantung nya "nih" dilemparnya alat tersebut kearah Dahyun "gaji dari kantor cukup untuk membeli itu, lebih baik kau beli"

Dahyun menangkap alat penghangat nya "wah! Terimakasih pak" kemudian merunduk

"Ayo masuk,"

Seperti biasa, Taehyung memimpin jala di depan.

***

Jihyo masih tertidur pulas dengan alat infus yang sudah menempeli lengan nya, sehari lupa meminum obat pun akan fatal bagi kesehatan Jihyo.

Tubuh nya rentan.

Jam di rumah sakit menunjuk angka lima, ya, ini bahkan sudah jam lima sore, dan mereka masih senantiasa menunggu Jihyo untuk tersadar.

"Pulanh lah, aku akan membawa Jihyo ke rumah sakit kami" Jimin menepuk pundak Jungkook yang masih memegang tangan Jihyo

"Aku ikut hyung" pinta Jungkook

"Hh" Jimin melepas tangan Jungkook "dia bahagia bersama mu, tapi kau harus tau, dia selalu di hadapkan dengan rasa cemas berlebih terhadapmu. Dan kurasa kau menyadarinya"

Jungkook terdiam

Jimin tersenyum kearah Jungkook "tidak usah hawatir, besok pagi dia akan tersadar. Ini sudah rutinitas kalau dia lupa minum obat"

Lagi-lagi Jungkook terdiam

"Aku menyukai adikmu! Lebih dari suka, ku rasa aku menyayanginya" Jungkook memberanikan diri menatap Jimin "izinkan aku meyakinka adikmu"

Jimin mengangkat bahunya dan seraya tersenyum "semoga berhasil"

***

-23:07-

Di club malam

Secara tiba-tiba Sana meminta Ho Seok untuk menemani nya ke sebuah Club. Hanya club biasa, tanpa wanita penghibur dan suara bising yang berlebihan.

Mereka berada di atap club, tempat VIP.

"Ada apa? Kenapa harus tempat ini?" hoseok

"Ini tempat pertama kali kita bertemu kan?"

Ho Seok mengangguk kemudian tersenyum "aku ingat kau muntah disebelah sana"

"Oppa-_-" Sana memukul bahu Ho Seok pelan.

Mereka tersenyum

"Ada yang ingin ku katakan, tapi ku harap kau tidak marah padaku"

"Tentang apa? Kau kan tau aku tidak pernah marah padamu"

"Aku tau" Sana nunduk "tapi kurasa kali ini aku berlebihan"

"Maksudmu?"

"Aku berbohong atas kehamilan ku"

Yang mula nya Ho Sek menyedot minuman nya, kini menatap Sana bingung

"Kenapa? Kau bercanda kan? Kenapa harus berbohong?"

"Aku tau ini gila, tapi oppa, aku hanya tak ingin kau dekat dengan Jieqiong terus menerus dan megabaikan ku"

"Kau ke kanak-kanakan Sana, bukan begink caranya"

"Aku tau aku salaah. Aku ingin minta maaf padamu"

HoSeok terdiam kecewa.

***

-00:00-

Jungkook berjalan kedalam kamar Jin. Dilihatnya dari pintu depan Jin masih terbangun dengan tv yang menyala dengan volume kencang.

Grek.

"O?" Kaget Jin "kau? Mau apa kemari?"

"Kau panik?" Ledek Jungkook duduk di sofa
"Cih, bocah sepertimu"
"Kya. Kenapa kau menyukai tunangan ku? Eh, maksudku, mantan tunangan ku"

"Apa urusan mu?"

"Urusan ku? Kau bertanya hal itu padaku? Kau ini bodoh atau bagaimana?" Cela jeka

Jin meringis "pergilah sebelum aku marah,"

"Hey, sadar diri. Kau masih cacat, bagaimana bisa marah dan menghajarku? Berdiri saja tak mampu"

"KYA!" Teriak Jin

"Padahal Nayeon benci pria kasar. Ku fikir dengan dia berpaling dengan mu, kau adalah orang yang lebih sempurna dariku. Ternyata? Maaf saja, kau lebih rendah dari apapun"

"KESINI KAU KALAU BERANI!"

"PUTUSKAN tunangan mu dengan Jihyo! Dia tidak pantas dengan lelaki sepertimu"

"Jihyo? Wanita penyakitan itu?"

"Jaga ucapan mu!"

Jungkook yang merasa kesal sampai ubun menarik kerah baju rumah sakit Jin dengan paksa "kau tidak lebih dari seorang pecundang!"

"Jangan bercanda, Jihyo itu cinta mati padaku. Kau bukan apa-apa!"

"Kau bangga dengan sifatmu yang bajingan seperti ini? Hah- jangan harap bung!" Melepas tarikan nya "kau tidak akan pernah mendapatkan siapapun dengan sikapmu yang seperti ini!"

"Terserah!"

Jungkook mengusap rambut Jin secara tengil "selamat tinggal, pecundang!"

***

Pagi hari di rumah sakit Jihyo, Korea Selatan.

Suga memasuki wilayah rumah sakit dengan wajah yang khawatir karna setelah kejadian kemarin membantu Jihyo memasuki kamarnya, Suga pamit pergi berniat menjauhi Jungkook.

"Semoga tidak bertemu" harap nya dengan cemas.



Kira kira Suga gak mau ketemu siapa yaaaaa? Weheheh..

Ohiya aku mau ngingetin, love yourself juga bakal ada ending nyaaaa...

Tapiii jangan hawatir buat Junghyo Shipper, aku lagi mau bikin wp baru yang judul nya "jeon's Familytapi aku masih bingung nentuin anak nya siapa ajaa.. Jadi kalo punya saran komen yaaa!! Plisss..

Vote ya!

Anak 1 (Mark Lee/Sewun)

Anak 2 (?)

Anak 3 (Jeon Somi/Kim Yeri)

Anak 4 (Park Jisung/Lai Guanlin)

Plis vote kalian berharga!

Makasiiiiii🙏🙏🙏

Love Yourself (BTS❤Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang