1 [Satu]

24 1 0
                                    

Np : Dj Khaled feat Justin Bieber - I'am The One

-
-
-

"Bi ini bahan terus diapain?" teriak Siera kepada Bi Tutik.

"Tanya mbah google aja non, Bibi mau ke pasar dulu. Bahan-bahannya sudah saya siapin di kulkas." pamit Bi Tutik tergesa-gesa dan meninggalkan Siera di dapur sendiri.

Siera mengambil hpnya dan mencari tutorial memasak nasi goreng di youtube. Tak lama muncul ratusan video yang menawarkan tutorial membuat nasi goreng. Siera pun memilih channel yang mempunyai viewers banyak.

"O gini." Siera ngedumel sendiri sembari menirukan langkah-langkah memasak nasi goreng yang dilakukan seseorang di youtube, dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan Bi Tutik tentunya.

Dua puluh menit sudah Siera berkutat dengan dapur dan alat masak. jadilah sekotak nasi goreng yang ia hias sedemikian rupa dengan telur mata sapi dan sosis.

"Finally!" teriaknya lega. Ia segera melepas celemek dan memasukkan bekal ke tasnya. Sedikit terburu-buru ia menyemprot minyak wangi ke seragamnya, karena saat memasak ia telah mandi dan menggunakan seragam.
         
                          ❒      

Tono Toni : Lu dimn sist?

Siera : kantin, Join?

Tono Toni : mau bolos lagi?

Siera : lum sarapan Tono, gue laper.

Tono Toni : Nama gue pasti lu ubah lagi jadi Tono.

Siera : Bawel amat, sekolah jangan maen hp aja lu!!!!

TonTon : Gue curiga setelah ketahuan lu namain gue Tono di hp lu, sekarang pasti lu ubah lagi.

Siera : 'TONTON'

Tonia : whtvr idc bitch!

Siera : :*

Siera cekikikan sendiri membayangkan wajah Toni yg pasti sudah memerah karena emosi.

"Weh Sier lu gak masuk kelas?" tanya Cakra yang sudah duduk di depan Siera.

"Sarapan dulu lah bro. Lu olahraga? Trus Sam dan yang lain mana?" tanya Siera celingak-celinguk mencari seseorang.

Cakra menunjuk arah lapangan. Terlihat Samuel, Nanda dan Reihan berjalan menuju kantin. Reflek, Cakra melambai ke arah mereka.

"Weh ada Seira." celetuk Nanda.

"Pindah ke sana aja." sabda Samuel menunjuk bagian kantin paling ujung.

Reihan merajuk "Gue lagi pengen soto Sam."

"Gue juga." serobot Cakra.

"Gue pun juga." lanjut Nanda yang sudah duduk.

"Yaudah gue yg pesen aja." kata Samuel lalu pergi.

Nanda, Reihan dan Cakra pun menaikkan alis tanda misi mereka berhasil.

"Kalian napa alisnya kayak begono?" tanya Seira heran.

Nanda mencebikkan mulut "Ingin berkata kasar. Kita bantuin lu kali biar dia duduk sini."

Siera tersenyum "Lain kali gak usah, kasian gue maksa Sam terus."

"Namanya juga usaha." kata Cakra meyakinkan.

"Sini bang." teriak Sam kepada bang Somat yg sedang membawa nampan berisi 3 soto.

"Makasih bang." ucap Reihan.

Bang somat tersenyum "Sama-sama."

"Pencitraan banget lu sama bang Somat." sindir Nanda.

Reihan mendelik "Napa lu ngiri? Gue mah nganan."

"Makan tinggal makan, harus banget ya ribut?" bentak Samuel.

Serentak Cakra Nanda dan Reihan khidmat makan soto.
Seira baru menyadari bahwa San hanya memesan air mineral, ia pun mengambil bekal di tasnya lalu meletakkannya di depan Samuel.

Samuel yg sedang bermain hp mendongkak "Apaan?"

"Buat kamu nih, aku masak sendiri lho. Tenang aja ini nasi goreng sehat tanpa kolesterol. Aku tahu kamu lagi butuh menu sehat karena minggu depan kamu tanding basket." kata Seira menjelaskan.

"Gak usah, gak laper." tolak Sam mendorong bekal ke arah seira lagi.

"Buat nanti siang." paksa Seira mendorong ke arah Sam lagi.

"Nanti siang mau dispen latihan basket." ucap Sam mendorong lagi ke arah Seira.

"Yaudah dimakan sebisanya. Dikit aja." paksa Seira lagi.

Samuel mengantongi hpnya, membuka bekal dari Seira.

"Makas..." sebelum Seira selesai mengucapkan kata terimakasih tiba-tiba Samuel melempar kotak makan dari siera begitu saja.

BRAK.

seketika Nanda, Reihan dan cakra menghentikan suapannya.

Seira menatap bekal yang telah berceceran, ia jongkok mengambil wadah bekal itu.

"Gue cabut ya Cak, nanda, reihan." pamitnya lalu terhuyung pergi. Samuel hanya mendengus menatap layar ponselnya kembali tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

Keluar dari area kantin Seira ingin menangis, namun ini masih disekolah. Mau masuk kelas gak mood pelajaran. Akhirnya Ia menuju ruang guru piket untuk ijin pulang.

Saat berada tepat di depan ruang piket guru Seira mengumpat dalam hati, alasan apa lagi yang bisa ia katakan agar bisa lolos dari guru piket. Masalahnya ia sering ijin pulang sekolah jika sedang malas.

"Pak saya mau ijin, adik saya kecelakaaan. Ini darurat pak, tolong!"

Pak Burhan menatap Seira dengan alis berkerut dan kumisnya naik turun "Serius kamu? Kecelakaan dimana?"

"Di bundaran HI pak, yaampun saya gak bisa bayangin kondisi adik saya pak." ronta Seira menangis sungguhan. Ia melampiaskan sakit hatinya tadi disini.

Pak Burhan segera mengambil kertas dispen "Yaampun kasihan kamu Seir. Sebentar-sebentar bapak buatin surat ya."

"Iya pak hiks hiks." Seira menangis sesenggukan, sembari mengingat-ingat kelakuan Sam. Ternyata kejahatan Sam ada faedahnya, batin Siera.

"Ini, udah kamu langsung kesana saja. Bapak titip salam ya."

"iya pak aassalamualaikum." pamit Seira lalu lari pergi.
              
                            ❒

Keluar dari gerbang sekolah Seira berlari kencang sembari menangis dan berteriak.

Hanya ini yang bisa ia lakukan jika sedang sakit hati. Saat akan berbelok ke arah gang kecil di samping sekolah ia terkejut karena ada kendaraan melaju kencang ke arahnya.

BRAAAAKKKK

Seira sudah memejamkan mata dan bicara ikhlas dalam hati jika ia mati sekarang. Namun ia tak merasakan luka apapun. Ya tuhan apakah ini namanya kematian? Batin Siera.

Percayalah, jangan hujat tulisan Aing. Wkwk, jangan lupa vote.

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang