6 [enam]

7 1 0
                                    







Np : Sam Smith - Stay With Me

-
-
-

"Eh Sam, tuh Toni ngapain kesini?" tanya Cakra yang sepakat dengan Nanda dan Reihan memutuskan baikan dengan Samuel.

Samuel yang sedang melahap Roti menatap arah yang dimaksud Cakra, dan nengedikkan bahu.

Nanda berbisik "Dia masih marah gak ya sama Samuel?"

"Siera gak kelihatan ya?" sambung Reihan.

Sesampainya di meja Samuel dan kawan-kawan, Toni langsung duduk menatap satu persatu orang disitu dengan tatapan ini urgent.

"Gue minta maa--"

"Stop, gue gak peduli lagi sama kejadian kemarin." potong Toni kepada Samuel yang akan meminta maaf.

Cakra heran "What's wrong?"

"Siera kesurupan!" kata Toni lebay dengan menggebrak meja.

Reihan dan Nanda panik "Yang nyurupin kuntilanak apa pocong?"

"lebih seram dari dua hantu itu!" jawab Toni memegang dahinya.

Cakra mengarahkan dagu ke arah utara "Tuh Siera. Biasa aja."

"Lihat aja, coba lo nanti sapa." usaha Toni menguatkan argumen.

Ketika mendapati Siera semakin mendekat Cakra menyapanya "Siera!"

Namun Siera tak menatap mereka maupun Samuel. Ia berjalan lurus seolah-olah tidak kenal.

"Maddaffakka." umpat Cakra dengan pandangannya yang masih mengikuti sosok Siera berjalan menjauh.

Samuel terhenyak "Maybe dia marah."

"Dia gak pernah segitunya kali kalau marah soal lo. Waktu bekalnnya lo buang dia masih baik sama lo. Mungkin dia udah muak sama lo." sergah Reihan dan menyalahkan Samuel.

Toni mengangkat tangan "Dia gak cuma sama kalian begitu. Gue! Sepupu sekaligus sahabatnya juga dicuekin, sekarang dia aktif saat pelajaran. Waktu ada kuis, semua pertanyaan dia yang jawab! Pak Ero sampai menuntaskan semua nilai Siera yang kurang. Gue bener-bener gak nyangka, Siera bisa kayak gini." ucap Toni lemas.

Samuel melamun, apakah dia terlalu jahat sama Siera hingga buat dia berubah kayak gini ya?

"Pokoknya lo Sam yang salah!" gertak Toni.

Samuel menunjuk dirinya sendiri "kok gue?"

"Karena lo yang paling banyak menorehkan luka dihatinya." sahut Cakra.

Nanda dan Reihan mengangguk-angguk "Betul tuh."

Samuel memijit pelipisnya "trus gue harus gimana?"

"Sini merapat, kita susun strategi!" intrupsi Toni membuat semuanya mengerumun.

Di sudut kantin Siera tersenyum, baru satu langkah seheboh ini. Batinnya bersorak sorak.

                            ❒

Saat dering tanda jam pembelajaran telah usai, Siera segera mengemasi buku-buku dan peralatan sekolahnya. Sejak pelajaran sosiologi, Toni memilih mendiamkan dirinya. Siera tak ambil pusing, sekarang perannya sedang dimainkan. Who's care ?

Saat baru menginjak muka kelas, Siera dikejutkan oleh Samuel yang sudah bersandar pada tembok dengan gayanya yang selalu membuat Siera jatuh cinta.
Untungnya, mulut dan gestur Siera tetap stabil dan matanya tetap menatap koridor. Saat akan melangkah, Samuel memanggilnya "Sier."

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang