3 [Tiga]

15 1 0
                                    

Np : Banda Neira - Sampai jadi debu

-
-
-

"Sier gak masak ya?" tanya Toni yang menyelonong dari pintu depan rumah Siera.

Siera yang sedang menonton reality show memandang sinis Toni lalu melemparinya dengan bantal "Dasar lo kambing guling hamil di luar nikah!"

"Apa sih, dateng-dateng gak disambut malah dianiaya. Sepupu macam apa lu." rintih Toni yang sudah ikut duduk di samping Siera.

Siera bagai Macan lapar menatap Toni intens "Ngomong apa lu sama Samuel?"

Toni melongo "Ngomong apa sih?"

"Gak usah sok bego. Dia ke warung Mak Mi tadi, lu yang suruh kan?" tanya Siera menyudutkan.

"Gue kan cuma tanya aja, kenapa Samuel mulai perhatian sama Siera? Gue gak boleh biarin Siera makin jatuh cinta, gue gak mau dia semakin sakit hati jika bersama pria kaku seperti Samuel." batin Toni.

"Kok lu diem aja sih Ton! Bisu ya?" gertak Siera emosi.

Toni berpura-pura lupa "Oh ya gue yang nyuruh. Soalnya kalau gue kesana malah lu gak mau pulang."

Air muka Siera berubah masam "Udah gue kira kan dia cuma disuruh, bukan peduli."

Toni menggaruk tengkuknya "Maaf Sier gue bohong, demi kebahagiaan lo." batin Toni lagi.

"Makanya move on lah Sier. Populasi cowok kayaknya masih banyak, gak cuma si kaku aja." cerca Toni memprovokasi.

Dengan pandangan kosong, Siera mengangguk "Pengennya Ton. Tapi gue cinta."

"Lo tahu gak? Mobil yang mogok di jalan bisa sampai bengkel karena ditarik oleh mobil juga. Begitupun sakit hati lo dari cowok, akan sembuh karena cowok juga. Namun, dengan cowok yang berbeda." Kata Toni sok menasehati.

Siera terbahak "Elah quote copy aja sok ceramah lagi."

"Yee seenggaknya gue bisa ngasih motivasi." elak Toni beringsut merebut remot dari tangan Siera.

"Rumah sepi amat, bokap lu belum pulang?" tanya Toni.

"Persetan mau pulang apa kagak." jawab Siera santai.

Keheningan memenjarakan mereka berdua akibat topik yang dibicarakan adalah topik yang Siera benci.

Plak

"Anying! Sakit bego pukulan lu!" rintih Toni memecah keheningam. Ia mengelus ubun-ubunnya karena ulah Siera.

Siera terbahak "Maaf-maaf, gue lupa mau ngasih tahu lu. Kemarin abis dibentak Samuel gue dispen trus lari-lari dijalan. Hampir nabrak motor, tapi si pengemudinya milih motornya rusak karena ditabrakin pohon daripada nabrak gue. Yang nabrak itu ganteng banget, keren, kayak Dilannya Milea Ton. Sayangnya, dia galak banget." cerocos Siera.

Toni mengerutkan kening "Bego tuh cowok."

"Bego napa?" tanya Siera heran.

"Kenapa gak ditabrak aja lu, kasihan motornya." celetuk Toni yang dihadiahi Siera dengan tamparan.

"Bangsat lu emang Ton." umpat Siera yang kini beranjak mengambil camilan dan minuman di dapur.

"Trus motornya nape?" tanya Toni pada Siera yang sudah kembali dengan tiga box makanan dan dua botol minuman.

"Spionnya pecah, gue pengen  tanggung jawab sih. Tapi motornya keluaran lama sih, mahal kagak ya?" tanya Siera iseng dan telat. Karena walaupun Ia ingin tanggung jawab, dia tak punya kontak yang bisa dihubungi.

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang