8 [Delapan]

7 1 0
                                    

Np : Jaz - kasmaran

-
-
-

Keadaan Sekolah sudah mulai ramai pagi ini. Dengan segera Siera akan turun dari mobil, namun ternyata pintu mobil dikunci otomatis oleh Samuel.

"Sebentar, aku bukain aja." sahut Samuel paham dan langsung turun menghampiri pintu mobil sebelah kiri.

Dengan dibukakan pintu, Siera segera turun "Makasih, aku ke kelas dulu."

"Semangat sekolah." ucap Samuel tulus. Siera hanya melangkah acuh terhadap perhatian Samuel.

Kejadian itu tak dilewatkan para murid Sma Handayani. Ada yang cekikak-cekikik, ada yang tak terima, ada yang masa bodoh, ada yang berhenti dan mengamatkan mereka, ada yang memotret. Mungkin Siera berangkat sekolah bersama Samuel akan menjadi trending topic minggu ini.

Saat Siera berjalan menuju kelasnya ia tak sengaja mendengar berbagai kasak-kusuk dari para murid cewek.

"Haha pelet apa ya yang buat Samuel tunduk ke Siera."  rasanya Siera ingin menabok mulut pengucap kalimat nista itu.

Siera tersenyum mendengar yang ini "Wih akhirnya Siera berhasil dapetin Samuel."

"Drama klasik." Siera hanya mengachkan saja.

Siera ingin berteriak HELLOW JADIAN AJA BELOM, DASAR SOK TAW "Besok pasti udah putus."

"Disogok apa Samuel mau sama Siera." Dikira Samuel penjabat DPR apa pakai sogok-sogokan.

Siera ingin terbahak, sekarang tips dari nyonya Baverin sangat berdampak pada semua pihak. Meskipun menciptakan pro dan kontra but Good news hm?

                            ❒

Pelajaran Fisika kali ini, kelas Samuel dijatah mencocokkan hasil ulangan anak kelas Sebelas ips 3, kelas Siera.

Cakra melirik kertas yang dipegang Samuel "Bukan kertasnya Siera?"

Samuel menggeleng. Karena pak Ganang sedang menulis kunci jawaban di papan tulis, Cakra pun berbisik-bisik kepada seluruh penghuni kelas bahwa yang memegang kertas Siera ia suruh menukarkan kepadanya.

Wawan, yang duduk di depan menghampirinya dan mengulurkan kertas atas nama Siera, Cakra segera menyerahkan kertas yang dipegang Samuel ke Wawan.

"Trims." ucap Cakra.

Wawan pun kembali ke tempat duduknya.

Ketika pak Ganang sudah selesai menuliskan kunci jawaban di papan tulis, mereka segera mencocokkan jawaban di kertas dengan jawaban di papan tulis.

Reihan, yang duduk di depan Samuel dan Cakra menengok "Aduh gue gak jelas sama tulisan pak Ganang. Yang lu cocokin ada yang betul semuanya gak?"

Samuel menyodorkan kertas yang Ia pegang. Reihan segera mengambil dan mencocokkan jawaban yang ia pegang.

Beberapa menit kemudian ia berbalik menatap Samuel tak percaya "Siera betul semua?"

Nanda dan Cakra yang tadi asyik berkutat mencocokkan, mengalihkan perhatiaannya kepada kertas Siera.

"Demi apa lu?" tanya Nanda dan Cakra serentak.

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang