Np : The Chainsmokers - Young
-
-
-Siang itu Siera sudah siap dengan sweater dan celana panjang. Ini pertama kalinya Ia keluar dengan Samuel. Cowok yang ia idam-idamkan selama ini.
Keluar dari rumah, Siera mendapati Samuel yang sudah datang dan berdiri di samping mobilnya. Samuel terlihat sangat tampan dengan menggunakan t-shirt, celana panjang dan sneakers. Ia tersenyum memandang Siera.
"Kamu gak mau masuk dulu? Bentar lagi Papa pulang." Siera menghampiri Samuel dan tersenyum menawarkan.
Samuel menggeleng dengan menunjuk jam di tangannya "Udah mepet Sier, nanti habis nonton konser aja ya. Yuk, kamu udah siap kan?"
"Udah." jawab Siera yang mengekor Samuel menuju mobil Samuel.
❒
Samuel menyerahkan dua tiket kepada petugas. Ia pun mendapatkan dua gelang dan dua merchandis karena membeli tiket VIP.
Setelah berdesakan menyerahkan tiket. Kini, Siera dan Samuel telah duduk di kursi yang berdekatan dengan panggung.
Siera menggeleng-geleng kepala "Aku baru ini lho nonton konser belinya tiket VIP lagi."
"Emang biasanya kamu beli yang premium? Terus jingkrak-jingkrak kalau nonton konser?" simpul Samuel.
Siera mendelik tak suka kepada Samuel "Emang kenapa kalau jingkrak-jingkrak?"
Samuel mencubit Pipi Siera. Sesaat, Siera merasa ada jutaan kupu-kupu terbang bebas dari perutnya. Kali ini ia dipegang Samuel, di pipinya lagi.
"Enggak gitu Sier, jangan marah dong. Kan nonton konser itu dinikmatin dengan khidmat." bujuk Samuel yang terlihat tidak sadar telah membuat pipi Siera memerah. Untung pencahayaan masih gelap, karena menunggu Payung Teduh check sound.
Siera mencibir "Kalau kamu nonton konser Jkt 48 yang semua lagunya ceria, kamu bakal duduk menikmatinya dengan khidmat?"
"Iya sih, maaf kan itu cuma persepsiku." elak Samuel membela diri.
"Makanya omongan tuh jangan sarkas napa." tegur Siera dengan memalingkan muka menghadap kursi penonton lain yang sudah mulai penuh.
Samuel hanya menanggapi omelan Siera dengan kekehan yang tidak terlalu keras.
"Oke guys! Gimana siap ketemu payung teduh?" pembawa acara yang muncul pertama kali terlihat lebih antusias daripada penonton.
Siera merebut ponsel Samuel, karena sedari tadi hanya itu yang menjadi fokus Samuel. "Udah mulai." dalih Siera ketika Samuel akan memprotes.
"SIAPPP?" Teriak satu gedung bersemangat.
Pembawa acara pun memberikan tanda kepada seseorang di balik layar "This is PAYUNG TEDUH! AKAD."
Siera tersenyum puas karena lagu yang akan dibawakan Payung Teduh sebagai lagu opening ini sedang menjadi lagu favorit pekan ini.
Setelah pembawa acara berbalik menuju backstage, munculah anggota payung teduh dan melodi syahdu pun sudah dimainkan.
Suara sexophone yang pertama kali terdengar, hingga suara vokalisnya terdengar bersama lighting yang menyorot ke tengah panggung.
"Betapa bahagianya hatiku saat kududuk berdua denganmu...." saat lirik itu dinyanyikan, Siera menengok mendapati Samuel menatapnya.
"Berjalan bersamamu menarilah denganku...." Siera mengalihkan tatapannya dari Samuel ke panggung.
"Namun bila hari ini adalah yang terakhir namun ku tetap bahagia......"
"Selalu kusyukuri begitulah adanya..."
"Namun bila kau ingin sendiri cepat-cepatlah sampaikan kepadaku agar ku tak beharap.. dan buat kau bersedih..."
"Bila nanti saatnya telah tiba..."
"Ku ingin kau menjadi istriku.."
"Berjalan bersamamu dalam terikn dan hujan berlarian kesana kemari dan tertawa..."
Tak terasa sudah beberapa lagu dibawakan Payung Teduh. Seperti Berdua saja, Cerita gunung dan laut, Tidurlah, Resah, Angin pujaan hujan, dan untuk perempuan yang sedang di pelukan.
Ketika konser telah selesai, Siera dan Samuel memutuskan untuk mencari makan di foodcurt sekitar gedung konser.
Karena Siera sedang ingin ayam geprek, mereka pun menuju stand penjual ayam geprek.
Sembari menunggu pesanan Samuel tak berhenti menatap Siera. Siera yang ditatap menatap balik Samuel "Kenapa?"
"Sier kamu mau jadi pacarku? Aku tahu ini gak romantis. Ini juga gak pernah aku duga. Tapi bisa kan kita awali sama-sama?" tutur Samuel lancar.
Nafas Siera tercekat, ia tak ingat sempat bermimpi apa hingga ditembak Samuel. Meski hatinya berbunga-bunga, Ia tidak boleh memutuskan begitu saja.
Dengan sedikit menjaga intonasi, Siera menjawab "Mungkin kamu kebawa suasana konser Sam. Kamu dulu benci sama aku, gak secepat ini kan kamu mutusin nembak aku? Jadi maaf aku belum bisa."
Mungkin jika ada Toni, siera sudah dicakar habis-habisan. Bagaimana bisa, ini kan yang diharapkan Siera sejak awal namun ditolak mentah-mentah pernyataan dari Samuel.
Siera bergerak-gerak gelisah, sebenarnya ia juga tidak menduga akan menolak Samuel.
Samuel mengangguk-angguk, mencaci dirinya sendiri dalam batin. Seharusnya ia tidak boleh secepat ini "Oh, oke."
Makanan dan minuman yang datang menyelamatkan mereka dari kecanggunggan yang sangat luar biasa terasa. Hingga sampai di rumah Siera pun Samuel tak berbicara dan tak mampir seperti yang sudah ia janjikan saat menjemput Siera.
Siera menghela nafas antara senang dan sedih. Senang karena Samuel tidak boleh berpikir bahwa Siera mudah di dapatkan. Sedih, karena ia takut kesempatan bersatu dengan Samuel tidak akan datang lagi. Karena kesempatan tidak akan datang dua kali kan?
❒
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA
Fiksi RemajaKetika ibunya meninggal, Seira berubah menjadi extrovert atau kasarnya bad girl. Meskipun tak se 'bad' bad girl umumya. Ia tak sungkan mengejar cinta Samuel, menongkrong dengan anak bandel laki-laki, hubungan siera dengan ayahnya pun merenggang. Nam...