Np : Nidji - Bila ku jatuh cinta
-
-
-Siera melangkah ragu di Rukan yang Ia sambangi, padahal Rukan ini bernuansa layaknya ruangan biasa. Ubinnha berwarna putih, interiornya simpel dan sedikit sekat di beberapa bagian ruangan.
Ia telah memutuskan hal ini secara matang tadi malam. Kemarin, tidak sengaja ia membaca review seseorang yang berkonsultasi dan masalahnya selesai dengan baik.ketika sampai tempat resepsionis, Siera ragu. karena ini seperti hanya meja dan kursi biasa yang terdapat satu buku dan vas bunga. Terlalu simpel jika dikatakan sebuah kantor.
"Selamat pagi." sapa resepsionis itu ramah, rambutnua digelung ke atas. Menyisakan beberapa anak rambut yang menambah kesan manis.
Siera tersenyum kikuk "Pagi, saya ada janji dengan nyonya Bavaria."
"Apakah dengan saudari Siera?" tanya resepsionis itu kembali mengulas senyum.
Siera mengangguk.
"Silahkan naik ke lantai atas, hanya ada satu ruangan dan itu ruangan nyonya Bavaria. Selamat pagi." tutur resepsionis yang hanya Siera balas dengan senyum dan anggukan.
Setibanya di lantai atas, Siera segera memasuki ruangan yang berornamen tidak selayaknya ruang psikolog. Yang ia doktrin sempit dan membosankan.
Di sana terlihat perempuan paruh baya sedang meminum segelas teh, saat pandangannya bertemu Siera ia meletakkan tehnya kembali.
"Halo Siera? Silahkan duduk." sapanya menggiring Siera di sofa berbentuk karakter-karakter animasi seperti Minion, Hello kitty, Doraemon, Naruto pun ada.
Siera segera duduk, Bavaria terlihat memasuki ruangan kecil dan kembali membawa secangkir teh yang aromanya Siera kenali yaitu green tea.
"Kamu sendirian? Ini minum tehnya dulu." ucap Bavaria tak ingin memulai perkenalan dan pertemuan pertamanya meninggalkan kesan tegang dan canggung kepada kliennya.
Siera menyeruput sedikit teh, sejenak ia merasa rilexs. Benar-benar ia tidak menemukan karakter psikolog yang sudah ia tebak berkacamata tebal, galak dan terlalu serius. Rasanya ia ingin menertawakan diri sendiri karena disini ia menjadi begitu pendiam.
"Kamu masih sekolah?" tanya Bavaria sembari menyodorkan beberapa kue dan majalah fashion. Karena di biasanya di email Bavaria tidak membahas latar belakang klien. Namun, segera membahas permasalahan kliennya.
Siera mengangguk "Di Sma Handayani. Kelas 2, jurusan Ips."
Bavaria tersenyum, ia merasa ada ketegangan dan malu dari sikap Siera. Terlihat dari Siera yang beberapa kali mengalihkan tatapannya dari tatapan Bavaria.
"Wah kamu kenal dong sama Bu Juli, dia teman saya lho." tanya Bavaria.
Siera tertawa "Mrs Juli yang galak ya? Gak mungkin nyonya Bavaria temennya kayak nenek lampir."
Bavaria ikut tertawa karena Siera terlihat mulai rilex "Ya karakter seseorang gak bisa diubah ya kan? Pasti ada yang cuek, galak, pendiam. Karena Tuhan menciptakan manusia gak bisa sama. Dan kamu bisa panggil saya tante saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA
Teen FictionKetika ibunya meninggal, Seira berubah menjadi extrovert atau kasarnya bad girl. Meskipun tak se 'bad' bad girl umumya. Ia tak sungkan mengejar cinta Samuel, menongkrong dengan anak bandel laki-laki, hubungan siera dengan ayahnya pun merenggang. Nam...