TRACK 2 : GUEST

734 118 23
                                    

🐞

BRAK!

Pria bernama Zitao itu membuka paksa ruang perawatan yang dihuni oleh atasannya. Ia melihatnya tengah berbaring dalam selimut hangat sebatas dadanya. Lengannya berbalut perban berbercak merah di sana. Ia mendekatinya perlahan. Matanya terpejam dengan tenangnya, padahal suara bantingan pintu tadi seharusnya mengusik. Namun tidak baginya, bahkan membuat tidurnya semakin lelap.

"Bangun! Aku tahu kau tidak tidur. "

Pria China itu membentak padanya, seakan ia tidak perduli dia adalah atasannya. Emosinya terlanjur tersulut setelah kejadian 2 jam yang lalu.

"Hey!"

Ia menyibak selimut itu dengan paksa dan hal itu berhasil membuat tidur nyenyaknya terusik. Ia bangun dari pembaringannya. Perlahan, karena lengannya masih terasa nyeri.

"Kau membuatku muak! Tidak bisakah kau mengontrol emosimu? Agen Huang."

Nafasnya tertohok. Atasannya ini benar-benar menyebalkan.

"Hanbi... "

Tiba-tiba celotehannya berhenti dengan tatapan meremehkan dari atasannya yang bermarga Zhang itu.

"Terima kasih inspektur, kau berhasil menyelamatkan gadisku."

'Gadisku? Bahkan seorang agen pun jatuh cinta pada targetnya? Terlalu klise.. Ck' Pikirnya.

Dengan girangnya Zitao memeluk atasannya yang dibilang masih segender itu dengan erat. Pria Zhang itu meringiskan lukanya yang hampir di tekan oleh lengan agennya, namun lebih khawatir lagi jika saja tiba-tiba ada orang masuk dan melihat kelakuan mereka.

"Lepaskan aku atau kau ingin dipecat dari pekerjaanmu?" gertaknya.

Perlahan pria berkantung mata itu meluruhkan pelukannya. Ia tertunduk saat bertemu dengan mata malas atasannya yang bisa ia tahu sedang kesal. Bagaimana tidak, ia tadi memeluknya seakan-akan mereka adalah sepasang kekasih sesama jenis.

Tok.. Tok..

Suara dentuman pintu memecah kecanggungan mereka. Zitao membalik badannya untuk membuka pintu namun seseorang yang mengetuk itu terlanjur membukanya sendiri dan mulai masuk perlahan dengan langkah tegapnya. Zitao yang melihat siapa pemilik wajah manis yang dikagumi gadisnya tiba-tiba merasa kesal. Hanbi bahkan telah mengeksploitasi tubuh pria itu dengan pelukkannya. Ia benci melihat wajah bak malaikatnya yang seperti sama sekali tidak menyadari kesalahannya.

"Bisakah kami berbicara berdua saja?" ucapnya.

Zitao memutar bola matanya malas. Ia tahu atasannya mengenal pria ini. Tapi apakah pria ini mengenal atasannya? Namun tatapan tajam atasannya yang baru saja ia lirik menatap kesal pada pria China yang baru datang ini. Ia tahu ada sesuatu di antara mereka. Kemudian dengan malas Pria Huang itu melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu tanpa melepas pandangannya.

~~~

Keheningan melanda kedua pria keturunan China itu di dalam ruang perawatan. Pria Zhang yang memang mengenal pria ini sebagai anak perdana menteri yang notabene jabatannya lebih tinggi darinya tidak perduli jika ia telah mengabaikan kehadirannya.

"Apa kau sengaja untuk membuka kedokmu di depan Hanbi?"

Tiba-tiba pertanyaan menuduh pria berwajah manis itu membuatnya tercengang. Pasalnya, apakah pria ini tahu tujuannya berada si Korea sekarang karena sebuah misi?

"Kau jauh mengerti diriku rupanya?" pria Zhang itu mencibir.

"Dengar!-" tegasnya

Tiba-tiba pria bersetelan jas hitam itu menarik kerahnya paksa. Pria Zhang itu tidak tinggal diam, ia balik menatap tajam ke arahnya.

MISSION EIGHT (8)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang