(mulmed buat backsong adegan Fight, keren gk?)
🌸🌸🌸.
.
.
.
.
.
Beberapa orang berpakaian hitam menyusup ke dalam sebuah gedung tinggi. Tampak mereka membawa sebuah senjata berlaras panjang sambil mengenakan rompi tebal dan mengantungi beberapa buah missil mini di sabuk mereka. Gedung itu cukup tua hingga tak seorang pun mereka temui di sana. Hanya puing-puing bekas potongan besi dan beton yang ambruk karena terkikis waktu.
"Hanbi!"
Lay datang mendekati Hanbi dengan perasaan kikuknya. Ia tidak pernah merasa sebersalah ini pada gadis itu. Pikirannya sedang kalut. Entah bayangan-bayangan menyedihkan dirinya dicampakan oleh Lian tersapu begitu saja saat ia bertemu dengan Hanbi.
"Awalnya aku ingin menangis di atap ini. Tapi semua keindahannya menarik garis senyumku."
Lay mengernyit mendengarkan puisi indah gadis berambut coklat sebahu itu. Gadis itu sedang menggambarkan isi hati dan pikirannya.
Lay berdecap sambil membasahi bibirnya yang kering sebelum memulai berbicara lagi dengan gadis itu.
"Kenapa kau ingin menangis?"
Batinnya seolah bertanya, 'Apa salahku?'
"Kau masih bertanya?" balas Hanbi.
"Baiklah, aku minta maaf. Semua kulakukan di luar kendaliku." Lay tahu ia memang gelap mata mencium Hanbi waktu itu. Ia mengaku.
"Mwo?" Lay mengamati Hanbi yang berbalik badan padanya dan hal itu membuatnya bersikap canggung. Pasalnya Hanbi sedang mencekiknya hanya dengan tatapan matanya yang tajam. Gadis itu serius. Lay tidak bisa mengelak.
"Di luar kendalimu, katamu? Memangnya apa alasan sebenarnya kau menciumku?" kejar Hanbi. Ia penasaran. Gadis frustasi itu sudah tidak sabar ingin mendengar jawaban dari Lay.
"Arah jam 12!"
Seseorang sedang bersiap untuk membidik. Kaca mata hitamnya yang tebal menghalangi silauan matahari yang memancar di atas kepala gadis itu.
"Maaf, aku...-"
Lay mencoba fokus untuk menjawab pertanyaan Hanbi, tapi pandangan matanya sekilas menangkap hal lain yang begitu memecah ketenangannya. Bukan hal yang sulit baginya untuk mengenali apa yang dilakukan orang itu di seberang gedung.
"Kenapa kau tidak menjawabnya?" protes Hanbi saat Lay tidak segera menyelesaikan kata-katanya.
"Menunduklah!" ucap Lay sedikit panik.
"Apa?"
Lay melihat sebuah sinar kemerahan menembus rambut Hanbi. Ia tidak ingin orang itu sadar akan kecurigaan Lay. Pria Cina itu berusaha mengambil ide agar terkesan natural kelihatannya.
"Aku tidak akan bergerak. Datanglah saja padaku. Mendekatlah!"
Lay tahu, dengan Hanbi mendekat padanya, gadis itu akan tidak mudah terjangkau oleh bidikan orang itu. Pembatas beton itu akan menyembunyikannya.
"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?-"
"Jangan mengalihkan pembicaraan Lay! Katakan saja kenapa kau melakukan itu padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION EIGHT (8)
FanficSeorang Lee Hanbi, wanita yang membenci pria ini mendapatkan surat kaleng misterius yang membuatnya harus berkencan dengan 8 orang pria berbeda profesi. Ia tidak tahu jika pelatih beladirinya dan seorang pria yang tidak sengaja menabraknya di bandar...