Pukul sembilan setelah hujan reda, kami pun berangkat menuju tempat renang. Memang agak ngaret karena cuaca hujan, juga sambil menunggu semua murid datang. Hari ini ada empat kelas yang pergi bersama, yaitu kelasku XI IPA-2, kelas Danu X-3, kelas kak Vino XII IPA-2 dan kelas XII IPA-1.
Sejujurnya aku tidak bisa berenang, aku ikut hanya agar nilainya tidak kosong. Saat penilaian aku hanya diam di dalam kolam renang, karena takut mengangkat kaki di dalam air. Aku memang begitu, tetapi aku akan tetap mendapat nilai karena sudah ikut dan mencoba. Walaupun nilai yang aku dapat untuk ujian ini hanya pas KKM, itu lebih baik, dari pada aku harus menggantinya dengan lari mengelilingi kampung di dekat sekolah, akibat tidak ikut berenang. Sekalian refreshing lah, toh nilainya juga tetap mentok KKM jika aku ikut lari.
Di sana aku melihat Danu, dia bertelanjang dada, dia terlihat lucu. Memang si Danu ini badannya tidak besar, tingginya pun biasa saja, tidak setinggi kak Vino, aku rasa dia belum melewati masa pubertas. Tapi yang menarik dari dia itu wajahnya, dia tampan, senyumnya manis juga. Dia memiliki kulit yang lebih putih dibanding teman-temannya. Kalau aku menyebut artis Indonesia, mungkin Iqbaal Dhiafakhri. Ya, seperti itulah.
※※※
Waktu masih jauh menuju jam pulang, kami masih diizinkan bermain-main setelah penilaian. Tetapi Fera memilih pulang duluan, katanya dia pusing, dan dia sudah meminta kak Ferdy untuk menjemputnya. Aku sedikit kesal sih, karena pasti aku akan sendirian di sini. Aku agak malu untuk bergabung dengan teman-temanku kalau sendirian, biasanya aku akan berani nimbrung kalau ada Fera.
Fera sudah mandi, sudah ganti baju, dan siap menunggu kak Ferdy. Sedangkan aku masih berbasah-basahan dengan baju renangku.
"Tiya, gue balik duluan gak apa-apa kan?"
"Iya, gak apa-apa."
"Sorry ya, habisnya gue pusing kena air lama-lama,"
"Ya udah, lo pulang terus istirahat!"
"Oke. Eh, Kak Ferdy udah sampe nih, gue keluar ya. Bye."
"Hati-hati Fer!"
"Oke," dia pun pergi.
※※※
"Tiya?" suara seperti kak Vino memanggilku.
"Iya, Kak. Kenapa?"
"Fera pulang duluan?"
"Iya, Kak, katanya dia pusing."
"Duh, kayaknya akhir-akhir ini dia sakit mulu ya?"
"Iya tuh."
"Tiya sendirian aja dong mainnya?"
"Hehe, kayaknya sih iya, Kak."
"Mau balik bareng? Kakak juga mau pulang duluan nih. Ini mau mandi dulu."
"Boleh, Kak?"
"Ya boleh dong!"
"Aku ikut deh, Kak."
"Ya udah, sono mandi dulu, jangan lama-lama!"
"Oke."
Aku pun bergegas ke kamar mandi wanita dan kak Vino pun ke kamar mandi pria. Sumpah, aku tidak ada niat macam-macam, juga tidak berpikir kak Vino ada niat lain. Aku rasa kak Vino memang begitu, baik kepadaku karena pernah buat kesalahan tak sengaja padaku. Iya, itu saat aku terserempet motor dia.
※※※
Di depan cermin kamar mandi aku menyisir rambutku.
LINE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Lovers ✔️ [Completed]
Подростковая литератураAku yang belum pernah pacaran ini menyukai Danu si adik kelas. Tapi ternyata kak Vino sang ketua OSIS menembakku. Sedangkan Fera sahabatku sendiri selalu cerita padaku bahwa dia menyukai kak Vino. Hatiku terbalas oleh Danu yang diam-diam ternyata me...