Malam ini aku ingin mengucapkan terima kasih pada Danu. Tetapi aku bingung bagaimana caranya? Sekolah sudah mulai libur, selama tiga minggu aku tidak akan bertemu Danu.
Aku buka Facebook, aku mulai mencari akun Danu. Danu Junior. Masih dengan foto profil yang sama. Dari awal aku mencari akunnya, sampai detik ini aku belum juga meminta pertemanan. Karena aku malu, dan aku tidak yakin kalau dia masih menggunakan facebooknya.
Akhirnya aku memberanikan diri meminta pertemanan. Aaaaa ... aku malu, mungkin detik ini dia akan tahu bahwa aku selama ini kepo-in dia. Aku lihat lagi layar ponselku, ada notifikasi. Ah, Danu Junior menerima permintaan pertemananku, aku senang sekali. Aku pun memberanikan diri untuk mengiriminya pesan.
"Hei, Danu? Makasih ya buat kertasnya."
Aku ketik kata-kata itu lalu kukirim ke Danu. Dia membacanya, tetapi dia tidak membalasnya. Sudah sepuluh menit dia tidak kunjung membalas. Aku kecewa, ternyata dia memberiku kertas itu tidak ada maksud apa-apa.
Lagu Bruno Mars berdering dari ponselku. Ada telepon dari nomor yang tidak aku ketahui. Aku pun mengangkatnya.
"Halo," jawabku.
"Hei, lagi di rumah?" tanya seseorang di ujung telepon, yang belum aku ketahui itu suara milik siapa.
"Iya. Ini siapa?"
"Oke, gue ke rumah ya?"
Aku kaget.
"Eh, jangan! Udah malem. Ini siapa?"
"Masih jam delapan kok."
"Tapi kan udah malem, ini siapa?"
"Udah, tunggu aja di rumah."
Telepon langsung dia matikan, tidak sopan. Aku tidak tahu siapa pemilik suara itu. Aku rasa dia laki-laki, tapi aku tidak kenal. Apa kak Vino? Tapi aku tahu suara kak Vino di telepon. Aku takut orang itu benar datang ke rumah. Di rumah ada ayah, ayah pasti akan marah jika ada laki-laki datang ke rumahku.
Suara motor terdengar berhenti di depan rumahku. Terdengar suara orang mengucap salam, aku rasa ibuku yang menyambutnya. Adikku Disa mengetuk pintu kamarku.
"Kak, noh ada tamu."
"Siapa?"
"Ya gak tahu, masa nanya aku?"
Aku pun berjalan menuju ruang tamu. Aku terkejut. Seorang anak muda memakai kaos berwarna putih dibalut jaket jeans sedang duduk di sofa bersama ibu dan ayahku. Kau tahu dia siapa? Danu! Yang saat ini dia sedang tertawa bersama ayahku.
"Danu?" kataku.
"Ya udah, Ayah sama Ibu ke dalam dulu ya," kata ibu sambil menggiring ayahku masuk ke dalam.
"Ngapain?" tanyaku.
"Tadi kan lo ngajak gue ngobrol lewat Facebook. Gue gak suka, gue sukanya langsung," kata-kata Danu hampir membuatku teriak senang.
"Kan sekarang udah malem."
"Gue juga gak bakal lama kok."
"Lo tahu rumah sama nomor HP gue dari mana?"
"Gue udah tahu kok semua tentang lo, bahkan tentang lo yang suka nyari-nyari gue juga gue udah tahu."
Aku tersipu, rasanya aku ingin meninggalkan Danu dan bersembunyi di bawah kasur.
"Oh, iya, tahun baru biasanya ke mana?" tanya Danu.
"Biasanya sih ke rumah Fera."
"Kalo tahun ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Lovers ✔️ [Completed]
Teen FictionAku yang belum pernah pacaran ini menyukai Danu si adik kelas. Tapi ternyata kak Vino sang ketua OSIS menembakku. Sedangkan Fera sahabatku sendiri selalu cerita padaku bahwa dia menyukai kak Vino. Hatiku terbalas oleh Danu yang diam-diam ternyata me...