Gelap.
Itu yang gue rasain sekarang, gue dimana?. Ini bukan dirumah, gue takut.
Gue ditidurkan dikasur dengan posisi terlentang dan kaki diikat, gue terus berdoa dalam hati semoga gak terjadi apa-apa.
Mata gue ditutup gue gak bisa liat apapun, semuanya gelap. Gue mendengar ada orang masuk keruangan ini, langkah kaki-nya mendekat kearah gue.
"Kamu sudah bangun" ucapnya dia duduk disebelah gue sambil ngelus rambut gue.
Gue memalingkan wajah, gue denger dia terkekeh.
"Tenanglah, kamu gak bakal aku apa-apain. Karena kamu sakit aku pun akan sakit" bisiknya ditelinga gue, buluk kuduk gue berdiri.
Gue seperti mengenali suara ini tapi siapa?.
"Jangan berontak! Aku ingin kamu jadi milikku. Gak ada yang boleh milikin kamu siapa pun itu" ya gue kenal suara ini, gue tambah berontak dan seketika tubuh gue lemas dia menyuntikan sesuatu ke tangan gue.
❎❎❎❎
Suho melamun dipinggir kolam renang, dia tau anaknya diculik tapi kenapa teman-temannya tidak memberi tahu dia.
Dia tau dari salah satu ajudannya, apa ini demi kebaikan suho? Tapi kenapa maksudnya apa menutup-nutupi seperti itu.
Sudah cukup suho ditinggal istrinya dan sekarang anaknya, ia tidak bisa tinggal diam.
Suho beranjak pergi pandangannya kosong, wajahnya tidak memancarkan aura malaikat yang sering ia keluarkan. Sudah cukup, ia harus bertindak.
Winwin baru keluar dari kamar yang dijadikan base camp untuk merencanakan pembebasan nara. Dia melihat gerak-gerik suho yang terasa mencurigakan.
"Suho! Kau mau kemana?" Winwin mendekati suho, suho hanya tersenyum miring kearah winwin.
"Bukan urusanmu!" Ucap suho sarkas, suho melanjutkan jalannya.
"Kita tidak mau terjadi apa-apa denganmu, nara diculik maaf jika kita tidak memberitahukan itu padamu. Mengertilah, sekarang nyawa kau pun terancam suho kim!" Sehun muncul dari arah depan suho, dia bersender ditembok sambil melipat tangannnya di dada.
"Aku bukan anak kecil, sekarang anakku dalam bahaya! Aku harus mencari anakku" suho terus berjalan kekamarnya untuk mengambil sesuatu.
Jaden mencekal tangan suho, ekspresinya dingin wajahnya sangat datar.
"Kami yang akan mencari anakmu!"
"Kau pikir aku apa? HAH! ANAKKU DALAM BAHAYA. DAN AKU HANYA DIAM DISINI, KAU GILA!!" suho berteriak dan memegang kerah baju jaden.
"Hey man! Tenangkan dirimu" chanyeol datang dan melerai perdebatan jaden dan suho.
Suho melepaskan pegangan nya pada kerah jaden, dia menepis lengan chanyeol.
"Jika kalian memang sahabatku, biarkan aku pergi mencari anakku sendiri. Cukup dulu aku kehilangan istriku." Suho pergi kekamar mengambil pistol dan beberapa amunisi, dia keluar lagi dan pergi menggunakan jet pribadinya dan beberapa pengawalnya.
Mereka semua menghela nafas, sehun memberi kode kepada jaden.
"Lacak si keras kepala itu" jaden mengangguk. Winwin menelpon anak buahnya dan para mafia yang bergabung dengannya.
"Cari mereka sampai dapat, sampai ke lubang semut sekalipun!" Winwin memutus sambungan telponnya.
Chanyeol membawa baju anti peluru untuk mereka berempat. Dia melemparkan pada temannya satu-satu.
"Pakailah, kita akan berangkat"
"Musuh kita sangat berbahaya" kata jaden sambil memasukan laptopnya kedalam tas ransel.
🚩🚩🚩🚩
Nara pov's
"Makanlah" gue memalingkan muka gue, muak liat muka dia.
"Kalo kamu gak makan nanti sakit" ucap dia lembut. Lah bodo gak peduli gue.
Gue dari tadi gak berbicara sepatah katapun, meskipun ikatan sama penutup nya udah dibuka.
Hanya satu keinginan gue, gue mau pulang.
"Gue mau pulang" ucap gue dingin, tiba-tiba di berdiri dan banting piring yang isinya makanan tadi.
Prang!
Gue tersentak, dia mandang gue dengan pandangan datar.
"Kamu disini, gak bisa kemana-mana. Tetep sama aku disini" ucapnya melembut dan megang kedua pundak gue.
Gue nepis tangan dia. Dia natap gue dengan ekspresi memohon.
"Sorry tapi ini bukan tempat gue, GUE MAU PULANG!"
"NARA!!" dia mendekat gue mundur, tubuh belakang gue nabrak tembok. Dia menyuntikan sesuatu ke tekuk gue, dan semuanya gelap.
🔥🔥🔥🔥
Suho tidak bisa diam di tempat duduknya, menurut informasi nara dilarikan ke prancis. Sangat jauh bukan.
Sekarang suho sedang berada di pesawat pribadinya, ia gelisah benar-benar gelisah.
Ia terus memikirkan anaknya, apakah nara masih hidup? Jika tidak, hidup suho sampai disini ia tidak kuat lagi jika orang-orang yang bisa membuatnya tetap bertahan hidup pergi.
Suho tidak bisa marah-marah lagi, marah suho adalah diam. Seberapa kesalnya suho dia akan tetap diam.
Pandangan suho beralih ke kaca pesawat, suho melamun tanpa sadar air matanya keluar terus keluar.
Suho pun menangis tersedu-sedu menyesali kecerobohannya, suho pikir ia adalah laki-laki pengecut, laki-laki bodoh yang tidak bisa melindungi keluarganya sendiri.
💡💡💡💫
Yey update gak jadi unpublish, jadi mohon vomentnya. Tolong hargai ya😉 makasih😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Papi Gue Holkay💸
Fiksi Penggemar"pih, papih nara pengen cimol" "iya sayang beli ama gerobaknya" "pih, papih nara mau ke pasar malem dong" "gak usah kesana nanti papih suruh pasar malemnya pindah ke halaman belakang rumah" "pih, papih lebaran nanti mudik kan?" "iya mudik pake je...