part 22

4.9K 546 10
                                    

Charlie megendong nara ala bridal sytle dan membawanya ke helikopter pribadinya, yang sudah terparkir di halaman belakang yang luas.

Sementara itu winwin dan para bodyguadnya sudah dalam perjalan kerumah charlie.

❕❕❕❕❕

"Kau bodoh charlie" gumam winwin mengawasi pergerakan charlie saat akan membawa nara ke dalam helikopternya, winwin terus mengawasi lewat layar tablet-nya.

Kenapa winwin bisa tau?, karena ia mengirim satu ajudannya untuk menyamar dan memata-matai charlie.

Winwin sudah sampai didepan mansion charlie, winwin tersenyum miring. Bodoh, kenapa juga ia harus capek-capek menghajar para penjaga bodoh itu.

Para bodyguad nya sedang menghajar para penjaga mansion charlie, tapi winwin berjalan santai memasuki mansion itu tanpa ada yang menghalangi.

Winwin terus berjalan dan tibalah dia dihalaman belakang yang luas, winwin melangkah ke bekas jejak helikopter mendarat di rumput itu.

Winwin mengadah ke atas, dia ber-smrik. Winwin menelpon jaden.

"Ya ada apa?" Jawab jaden di sebrang sana.

"Lacak charlie, tenang ajudanku sudah menyamar dan bersamanya"

"Ya"

---------'

"Sehun anak gue mana?" Tanya suho saat baru bangun dari tidurnya.

"Ada kok. Dia lagi jalan-jalan sebentar" jawab sehun santai sambil membolak-balik koran ditanggannya.

Suho menoleh kearah jendela, perasaannya berkata lain. Rasanya nara dalam bahaya tapi kenapa ingatannya jadi lupa seperti ini.

"Sehun. Gue rasa nami ada disini" sehun langsung menatap suho dan menaruh korannya diatas meja.

"Hahaha... lo ada-ada aja" sehun tertawa hambar. Ada yang tidak beres dengan pikiran sahabatnya itu, pikir sehun.

"Nami ada disini hun, dia... sedih" suho masih menatap lurus kearah jendela.

"Ngaco lo, inget. Nami udah gak ada ho!"

Tanpa sehun ketahui suho menangis dan mengusap air matanya, suho menatap sehun kecewa.

"Dia gak pernah pergi hun, gak pernah pergi. Dia cuma jalan-jalan sebentar"

"Hhhh... ck! Terserahlah gue keluar sebentar" sehun menatap chanyeol yang tidak bergeming di pojok ruangan sambil melipat tangannya didada.

"Nitip suho"

"Dikira suho anak kecil" chanyeol mencoba mencairkan suasana tapi gagal.

"Aku ikut" seru jaden tiba-tiba dan mengikuti langkah sehun.

⏳⏳⏳⏳⌛

"Gue dimana?" Nara memegang kepalanya yang terasa pusing.

Nara mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, kamar. Tapi berbeda lagi.

Ini pasti bukan di mansion charlie, gumam nara.

Nara mendudukan badannya dikepala ranjang.

Clek!

Pintu terbuka dan seseorang memasuki kamar, tapi itu bukan charlie. Dia berbeda senyum tercetak di bibirnya.

Dia mendekat dan duduk dipinggir kasur.

"Hai, aku shawn" shawn laki-laki itu memperkenalkan namanya, dan mengulurkan tangannya kearah nara.

Nara membalas jabat tangannya, dia tersenyum lagi.

"Akhirnya kakak membawamu kesini juga" ucapnya senang.

"Kakak?" Tanya nara heran.

"Ya. Kak charlie, dia selalu bercerita tentang dirimu. Perempuan yang dia cintai, dia berjanji akan membawa mu kesini. Dia sangat senang saat bercerita tentang mu. Tapi sayang kejadian masa lalu membuat kakak baru bisa membawamu kesini."

"Kejadian masa lalu?"

"Ya. Tapi aku tidak bisa menjelaskannya, biar kakak saja nanti semoga kau betah disini ya" shawn mengelus kepala nara dan berlalu pergi.

Sebenarnya dimana ini? Tanya nara dalam hati.

➿➿➿➿➿➿

Flashback 18 tahun yang lalu.

"Kau kuat sayang, kau pasti bisa" ucap suho meyakinkan istrinya yang sedang dibawa para perawat keruang operasi.

Setelah nami masuk kedalam ruang operasi suho hanya bisa menangis, para perawat itu tidak mempersilahkan suho masuk. Padahal istrinya butuh support suho.

Seseorang dokter bermasker lewat dihadapan suho yang tengah frustasi menjambak rambutnya, duduk didepan ruang operasi.

Suho langsung berdiri dan menghampiri dokter itu yang hendak memasuki ruang operasi.

"Tolong selamatkan istri saya dok!" Ucap suho gemetar menahan tangis.

"Akan saya usahakan" setelah itu dokter bermasker tersebut berlalu memasuki ruang operasi.

Suho kembali duduk dan menundukan kepalanya sambil menangis.

Didalam ruang operasi nami sedang ditangani oleh para perawat, nami terbangun dari pingsannya setelah salah satu perawat langsung menyuruh nami mengedan agar bayinya tetap hidup. Dan bisa diselamatkan, karena terlalu lama dari waktu persalinan seharusnya.

Nami mengedan sekuat tenaga dan akhirnya lahirlah seorang bayi mungil yang cantik seperti dirinya.

Nami tersenyum, tangis haru keluar dari pelupuk matanya. Dokter bermasker yang sudah membantu persalinan nami itu mendekat kearah ranjang nami.

Semua perawat sibuk mengurusi bayi mungil yang baru lahir itu, hingga lupa ibunya masih harus dibersihkan.

"Kau tau ayahmu telah membunuh adikku dengan keji, jadi. Kau juga harus menyusul adikku agar kita seri 1:1" nami menggeleng lemah. Apa salahnya itu salah ayahnya yang terlibat dalam bisnis haram, mafia.

Dokter bermasker itu menyuntikan sesuatu cairan ke tangan nami.

"Pergilah dengan tenang" bisik dokter itu, nami pun langsung kejang-kejang dan pendarahan hebat pun terjadi.

Para perawat yang tadi sibuk langsung kaget melihat nami kejang-kejang dan pendarahan hebat.

Suho langsung masuk keruangan operasi dan memeluk nami yang telah tiada. Darah terus keluar dari vagina nami.

Suho menangis sejadi-jadinya dan berbicara kearah nami seolah nami masih bisa menjawab pertanyaan suho.

Dokter bermasker itu keluar dari ruang operasi dan dibalik maskernya ia ber-smirk, jahat.

Nara kecil hanya bisa menangis kencang diruang itu seolah mengetahui kejadian yang sedang terjadi.

💔💔💔💔💔



💔💔💔💔💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saya ucapkan banyak terimakasih untuk yang sudah vote dan komen, makasih semuanya. Ditunggu vomentnya lagi😂.

Papi Gue Holkay💸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang