Mikasa.
"Halo?"
"Lo di mana? Dicariin Terry nih."Suara Qilla terdengar dari sebrang, dan gue jadi megerutkan kening gue pas denger kalimat dia barusan.
"Maksudnya?"
"Kan ini Terry mau tes kamera, dia nanyain kenapa lo gak ada di sini. Katanya orang yang bertanggung jawab sama dia mana? Gitu hahaha!" Jelas Qilla sebelum dia tertawa ngeledek.
"Duh... masih jam lima nih. Jam enam deh gue ke sana."
"Okee, buruan."
"Iyaa."Gue mematikan telfon, sebelum menulis kata kata Terry barusan di sebuah post it kuning.
"Mana nih orang yang bertanggung jawab sama gue?"
Dan gue tersenyum sendiri. Entah kenapa, walaupun gue tau maksud dari ucapan Terry itu bukan mau nyariin gue, tapi nyariin penulis naskahnya, gue ngerasa gue harus nyatet kata kata ini.
Kadang saat gue menemukan sebuah kalimat atau kata kata unik yang bisa menggambarkan arti lain, atau kalimat kalimat unik yang belum pernah gue denger, gue pasti bakalan nyatet itu buat gue pake suatu hari nanti di cerita gue. Karena pembentukan karakter dalam cerita cerita gue semuanya ya berdasar dari orang orang di sekitar gue.
Dan entah kenapa, kata kata barusan itu tuh Terry banget. Gue bahkan bisa lihat muka kesel dia dan denger suaranya saat dia ngomong kaya gitu. Dan entah kenapa gue jadi senyum lebar pas ngebayangin hal itu.
Mungkin karena gue mulai bisa sedikit profiling tentang dia? Yang sejujurnya sedikit berbeda dengan apa yang gue tau tentang dia. Setau gue dia orangnya tenang dan sangat ramah dengan sekitarnya, tapi gimana dia selalu marah marah dan alisnya selalu berkerut setiap ketemu gue, dan gimana dia bentak bentak gue semalem gara gara katanya gue penyebab dia akhirnya gak bisa kebut spesialis dia, itu semua bikin gue tau kalau ada sisi lain dari Terry Augusta. Dan entah kenapa, dia jadi semakin menarik aja.
He's like a puzzle that I haven't solved yet, but I'm getting there day by day.
Sekitar jam setengah 7, gue sampe di kantor Qilla dan ngeliat Terry lagi ngobrol akrab sama cewek yang duduk di sebelah dia.
Elsavita Verdinan. Cewek yang akan memerankan karakter Gigi di film ini.
Tanpa sadar gue malah berenti di depan jendela dan malah ngeliatin mereka berdua. Oke, gue gak tau ini perasaan gue aja atau gimana, tapi Elsa bener bener keliatan kaya ganjen banget ke Terry. Dan Terry juga cuma senyum senyum ramah aja seperti biasa.
Ih??? Kok ular gitu sih tu cewek?!!
Mana Terry ngeladenin aja! Dasar semua cowok sama aja.
Ya gak heran sih, siapa juga yang gak nengok kalo ngeliat cewek macem Elsa gitu. Udah cantik, berprestasi, ya ampun heran deh kenapa gue selalu dikelilingi sama cewek cewek model kaya gitu dan bikin gue makin keliatan kaya orang orangan sawah aja???
Kalo kata si Kanu sih, muka gue tuh pucat dan terlihat kaya gak memiliki masa depan. Dan karena gue selalu di rumah, katanya gue kaya orang orangan sawah jagain petak sawah gue.
Sialan emang.
"Elsaaa!" Gue masuk dan menyapa Elsa sebelum dia berdiri dan berlari memeluk gue.
"Kak Mikasaaa! Apa kabar Kak? Aku kirain kemarin syutingnya bakalan diundur loh karena gak ada kabar." Elsa langsung nyeplos aja, gak sadar muka gue rada sepet gara gara pikiran pikiran gak penting gue tadi.
"Hahaha gak doong, tuh udah ada Juniornya." Gue menunjuk Terry yang mukanya datar ngeliat gue.
"Eh, iya aku kaget tiba tiba ada Kak Terry hahaha."Kak Terry katanya. Hah!!
Duh Sa lo kenapa sih...
"Eh jadi gimana udah ngerti banget soal Gigi kan?" Tanya gue ke Elsa yang kembali duduk di samping Terry.
"Udah banget Kak, tenang aja. Bahkan kata mamaku sekarang muka aku sedih mulu. Kayanya terlalu mendalami perannya." Jawab Elsa serius dan gue malah ketawa sambil ngangguk ngangguk.
"Bagus bagus, pertahanin ya." Jawab gue sebelum melirik ke Terry yang mukanya masih datar aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terry Augusta (Completed)
General FictionStory about two people that live in a really different world meets for the first time. One of them think this is the beginning of the other person's sad love story, while the other one think that this is a beautiful fate that's made in heaven.