f. (Over Protectif)

1.3K 138 23
                                    

Pemikiran Dahyun kini semakin dewasa, Meskipun pada kenyataannya ia termasuk salah satu remaja diantara jutaan remaja yang baru memahami tentang hubungan seks.

Sebelum Tuan Park meninggal, Dahyun begitu dijaga agar tidak mencium bau-bau seks sebelum benar-benar dapat mempertanggungjawabkannya. Namun Jimin berhasil membongkar pertahanan almarhum ayahnya hanya dengan menunjukkan video berdurasi sekitar tiga menit pada Dahyun.

Bukan masalah besar memang, Dahyun masih memiliki banyak kakak laki-laki yang pasti dapat menjaganya hingga ia menjadi menantu marga lain.

Meskipun keempat kakaknya itu masing-masing memiliki tanggapan berbeda tentang masa depan Dahyun, tetap saja, Dahyun lah yang menjadi penentu kemana dan dengan siapa ia akan menjalani kehidupannya kelak.

"Dahyun, ayo berangkat sekolah," ajak Jimin.

"Jangan pakai motor, pakai mobil saja Oppa," pinta Dahyun.

"Wae?" tanggap Chanyeol yang juga berada di ruang tengah sedang membaca koran pagi sebelum berangkat ke perusahaan.

"Agar tubuh kita tidak saling menempel," jawab Dahyun menyilangkan kedua tangannya di bagian dada. Chanyeol menggeleng pelan seakan tahu kemana arah pembicaraan Dahyun.

"Astaga, memang kenapa jika tubuh kita saling tempel?" tanggap Jimin.

"Hormon testosteron akan meningkat ketika terjadi gesekan di beberapa bagian tubuh. Seperti, jika pada pria salah satunya terletak di area punggung," jelas Dahyun, Jimin dan Chanyeol menyimak penjelasan adik gadisnya seakan paham betul dengan yang ia ucapkan.

"Wah, daebak! Kau benar-benar sudah dewasa Dahyun. Sepertinya kau sudah siap punya pacar," ucap Jimin takjub.

"Yak! Siapa bilang? Dia seperti itu karena ulahmu Jimin!" sergah Chanyeol tidak setuju dengan kesimpulan Jimin. Dahyun hanya diam memperhatikan perdebatan kedua kakaknya di pagi hari.

"Hyeong, kau tidak bisa selalu memanjakannya. Dia sudah remaja, sudah saatnya dia mengenal dunianya." Jimin berpendapat, tanpa dielak perkataan Jimin juga ada benarnya. Namun bagi Chanyeol adik gadisnya itu masih belum sanggup mengenal dunia yang kini semakin tidak karuan, apalagi tanpa pendamping orang yang lebih paham.

Dahyun memilih mengambil tasnya di dalam kamar, ia bosan mendengar perdebatan kakaknya yang selalu membicarakan tentang dirinya. Menurut Dahyun, ia berhak menentukan sendiri kemana harus melangkah.

Seperti dengan siapa dia akan berpacaran dan kapan ia akan memulai hubungan spesial itu. Bahkan setelah menonton video kemarin, ia berusaha mengambil hikmahnya, jika apa yang ia lihat adalah hal wajar yang dilakukan setiap pasangan khususnya pasangan setelah menikah.

***


Dahyun hanya diam dengan ponselnya di saat jam istirahat. Sesekali ia mengerucutkan bibirnya setelah membaca pesan di layar ponsel. Bagaimana tidak, Chanyeol dan Jiwook selalu menanyakan apa dan dengan siapa ia saat ini.

"Dahyun, tidak ke kantin?" tanya Mark Lee, teman dekatnya di kelas. Dahyun hanya menggeleng tanpa melepas tatapannya dari layar ponsel.

"Lihat apa sih? Video porno ya?" tanya Mark penuh curiga. Ia langsung mengintip layar ponsel sahabatnya. Dahyun masih tetap fokus dengan benda kotak di tangannya.

"Mark, kau juga pernah menonton video itu ya?" tuduh Dahyun mencoba mencari kebenaran di wajah polos Mark.

Teman sebangkunya tak langsung menjawab, Ia mengedarkan pandangan, seperti sedang merangkai sebuah jawaban yang tepat. "Emm, pernah sekali," jawab Mark ragu. "Tapi, tunggu! Kau juga pernah menonton-" Mark mengulang pertanyaan Dahyun dengan mendekte setiap katanya.

Stupid Brothers || ᴷᴰᴴ.ˢᴷᶻ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang