n. (Sweet&Bitter)

999 128 39
                                    

Akhir pekan yang dinanti akhirnya tiba. Dahyun, Jimin, dan yang lain hari ini akan merealisasikan rencana mereka untuk pergi ke Nami Island, tempat berlibur yang pas untuk bersenang-senang bersama teman. Beruntungnya cuaca hari ini sangat cerah. Langit terlihat cantik dengan warna biru yang sempurna.

Satu mobil dengan lima penumpang siap mengantar mereka selamat sampai tujuan. Heosok yang telah memiliki surat izin mengemudi bertanggung jawab penuh dengan kemudi, mereka membawa beberapa makanan yang disiapkan sebelum pergi. Jika biasanya mereka berkumpul di rumah Jimin sebelum keluar ke suatu tempat, kini mereka berkumpul di rumah Taehyung.

"Semua sudah di masukkan?" tanya Taehyung berdiri di depan pintu rumahnya. Ia seperti seorang ibu yang meminta anaknya memeriksa ulang kebutuhan yang diperlukan. Dan Jungkook layaknya seorang suami, ia langsung memeriksa isi bagasi mobil dengan cermat sebelum pada akhirnya dua jempol melayang di udara.

"Let's go, kita bersenang-senang~" teriak sang driver membuka pintu mobil diikuti yang lain. Jimin duduk di samping Heosok, sedangkan Taehyung bersama Dahyun duduk di bagian tengah, dan Jungkook duduk sendiri di bagian belakang.

"Aku sendiri?" tanya Jungkook.

"Bukankah aku ada di hatimu, jadi kau tidak sendiri!?" jawab Dahyun membuat yang lain terkekeh. Dahyun tetap seperti sediakala, meskipun masalahnya dengan Jiwook masih berlum terselesaikan. Karena mereka memang sama-sama keras kepala, tak jarang di antara mereka kerap terjadi perang dingin hingga berhari-hari. Namun entah jika masalah ini, apa akan sampai berminggu-minggu.

Jungkook hanya dapat menunjukkan gigi kelincinya mendengar ucapan Dahyun yang terdengar sedang merayu. "Baru kali ini aku merasa pipiku memanas mendengar rayuan seorang gadis," tutur Jungkook masih dengan senyumnya.

"Hahahaha ... aku bisa merayumu sehari sepuluh kali," terang Dahyun.

"Sudah pasti keluarga Park pandai merayu, kita bisa lihat Jimin, dia raja fuck boy di sekolah, siapa yang tidak terkena rayuannya," sela Taehyung ikut memberi argumen. "Tapi kenapa bisa Jimin berubah jinak saat menjalin hubungan dengan Rena?" Pikir Taehyung heran, seketika Dahyun kehilangan selera bercanda mendengar nama itu disebut.

"Rena itu tidak hanya penggoda, dia bermuka dua dan tidak tahu malu," sambung Heosok.

Jimin hanya diam, ia melihat Dahyun dari spion tengah mobil yang kini terlihat hilang semangat. "Ekhem, sudah-sudah jangan membahas hal terbodoh yang pernah aku lakukan," ujar Jimin tak ingin melihat adiknya mengingat kejadian beberapa hari lalu saat Jiwook membentaknya karena Rena.

"Kau benar, kau sangat pabo telah mencintainya," simpul Jungkook. Tidak ada yang mengerti jika hubungan Jiwook dan Dahyun belum mereda, karena menurut teman-teman Jimin, keluarga Park terlihat rukun dan selalu bahagia tanpa masalah.

"Pabo ... pabo ... pabo," ejek Heosok masih fokus dengan setirnya.

"Dasar memang bagaimana mungkin seorang Park Jimin berlutut di kaki Rena," lanjut Taehyung tak habis pikir.

"Kukira Rena juga akan nangis tersedu-sedu saat Jimin memutuskan hubungan!?" sambung Jungkook mereka seakan hanyut dalam obrolan. "Ternyata Jimin yang melakukan hal itu saat Rena ketahuan kencan buta dengan seorang pria. Astaga, sampai saat ini aku masih ingat bagaimana Jimin merasa di khianati," terang Jungkook membayangkan kejadian masa lalu.

***

Hari yang cerah memang sangat cocok untuk dihabiskan di luar rumah, tidak hanya mereka yang saling berteman, tapi pasangan muda-mudi yang sedang menjalin kasih tak ingin melewatkan kesempatan itu. Seperti Jiwook dan Rena yang akan melakukan kencan pertama setelah mereka resmi melepas status pertemanan beberapa minggu lalu, tepatnya sebelum insiden Dahyun dan Rena di sekolah kala itu.

Stupid Brothers || ᴷᴰᴴ.ˢᴷᶻ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang