a.a (Another Vibe)

215 29 1
                                    

Saudara Park berkumpul di ruang makan, hanya Jimin dan Dahyun yang tidak ikut bergabung. Keadaan ini tentu semakin membuat semuanya terasa aneh.

Mereka berniat ingin mencari solusi yang tepat untuk masalah yang terjadi. Apa pun itu, persaudaraan mereka harus tetap utuh tanpa adanya perseteruan. Masih ada dalam lubuk hati terdalam jika mereka merindukan masa-masa indah kebersamaan meskipun tuan dan nyonya Park telah tiada.

"Hyeong, menurutmu bagaimana jika kita beri waktu Dahyun untuk menjelaskan, kenapa dia melakukan hal sejauh itu?" usul Mingyu.

Jiwook tidak langsung menanggapi ia terlihat memikirkan usulan adik keduanya. "Ternyata, wanita ingin di mengerti itu memang nyata adanya," racau Chanyeol tidak berniat memberi usulan. Pria itu hanya bergumam bermonolog pada diri sendiri.

Belum sempat Jiwook membuka mulut, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Hallo!"

"Oppa!"

Jiwook melirik kedua adiknya sejenak, kemudian kembali fokus dengan suara penelpon.

"Iya, Rena."

Mingyu hanya menghela napas pendek saat mengetahui jika itu adalah Rena.

"Aku minta maaf sebelumnya." Suara Rena terdengar parau dan lemah, jelas itu membuat Jiwook khawatir.

"Ada apa Rena?"

"Sepertinya, kita harus mengakhiri hubungan ini."

Jiwook termenung, berusaha mencerna kalimat yang baru ia dengar.

"Halo, Oppa!"

"Ada apa, Rena, Kenapa kau melakukannya?" tanya Jiwook tidak terima.

"Aku di jodohkan! Ibuku menjodohkanku dengan rekan bisnisnya."

Jiwook membelalak sembari menatap kedua adiknya yang saling melempar tatapan tidak tahu. "Rena, semudah itu kau menerimanya? Aku sudah berniat untuk menikahimu, nanti!" tegas Jiwook mulai gusar.

"Mian. Oppa," tuturnya terdengar menyesal.

"Siapa calonmu itu, katakan!"

Tidak ada suara, tiba-tiba suara Rena menghilang, Jiwook melihat layar ponsel dan panggilan masih tersambung. "Halo, Rena!"

"Park Chanyeol!"

Tuut tuut tuut

Panggilan berakhir, Jiwook melirik tajam ke arah Chanyeoladik tertuanya.

"Ada apa, Hyeong?" tanya Mingyu heran. Atmosfare di ruangan itu tiba-tiba berubah tidak nyaman.

"Hyeong?" lirih Chanyeol saat Jiwook berdiri di depannya.

Jiwook tanpa kata menarik kerah baju Chanyeol dengan tangan kekarnya. Sontak itu membuat Mingyu dan Chanyeol kebingungan.

"Hyeong, katakan apa yang terjadi!" teriak Chanyeol berusaha melepas tangan Jiwook dari kerah bajunya.

Mingyu melirik ke arah tangan Jiwook yang mencengkeram kuat hingga otot di tangan kakaknya itu terlihat jelas.

"Kau mau menusukku dari belakang?" tuduh Jiwook.

"Mwo?" Tidak hanya Chanyeol, Mingyu pun mengerutkan kening keheranan mendengar tuduhan Jiwook.

"Kenapa kau menerima tawaran perjodohan itu?" tanya Jiwook penuh emosi. Matanya menatap nyalang dengan dada naik turun mengatur napas.

Jelas saja pertanyaan Jiwook membuat adik-adiknya semakin kebingungan.

"Aku tidak paham maksudmu!" teriak Chanyeol juga emosi, kini ia berhasil melepas tangan Jiwook dari kerah bajunya.

Stupid Brothers || ᴷᴰᴴ.ˢᴷᶻ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang