j. (Wannable)

941 126 23
                                    

Dahyun terus berteriak dan bertepuk tangan selama gladi resik penampilan Wanna One. Mingyu menahan malu dan terus memberikan tatapan harap maklum pada semua staff kameramen yang mengambil gambar.

"HUUAAAAAA."

"WANNAONE!?"

"SARANGHAEYO."

"DANIEL OPPA."

Dan banyak lagi teriakan Dahyun yang membuat Mingyu ingin menarik adiknya keluar ruangan.

"Dahyun-ah, kurangi teriakanmu," pinta Mingyu setelah melepas headphone yang menempel di kepalanya. Dahyun tak menghiraukan permintaan sang kakak, ia terus bertindak norak, seakan tidak ada yang melihat.

Musik pun berhenti, Dahyun bertepuk tangan dan melompat kegirangan. "Encore! Encore!" teriak Dahyun seakan sedang berada di konser tunggal Wanna One. Mingyu langsung menyeret Dahyun menjauh dari depan panggung.

"PD-nim, bisakah kita istirahat sejenak?" tanya Jisung sang leader  Wanna One. Dahyun mengangguk seakan menjawab pertanyaan yang tidak diajukan padanya.

Semua personil dengan napas yang masih memburu menunggu jawaban dari produser yang akan membantu mereka mempromosikan album terbaru.

Mingyu melihat jam di tangan sebelum menjawab. "Baiklah, sepuluh menit," ucap Mingyu. Dahyun ikut tersenyum lega.

"Terima kasih Pd-nim," ucap kesebelas personil pada Mingyu. Pria bermarga Park itu hanya mengangguk dan berjalan menepi ke bagian pojok ruangan. "Dahyun, kau mau kemana?" tanya Mingyu ketika adik perempuannya tidak mengikuti langkah kakinya.

"Minta tanda tangan mereka, Oppa," jawab Dahyun melanjutkan langkah para personil.

"Yak, kau tau dimana ruangan mereka?" tanya Mingyu kembali mendekati Dahyun dengan langkah malas.

"Di ruang ganti? Atau dimana?" tanya Dahyun.

Mingyu menghela nafas pelan. "Jangan ganggu mereka, waktu sepuluh menit itu mereka gunakan untuk persiapan tampil nanti," jelas Mingyu, Dahyun langsung mencebik hampir menangis.

"Nanti saja setelah acara selesai," bujuk Mingyu.

"Oke, karena tidak sesuai keinginan, Dahyun menarik semua perjanjian kita di rumah sakit tadi," ancam Dahyun tersenyum penuh kemenangan.

Mingyu melebarkan matanya tidak terima karena perjanjian dibatalkan secara sepihak. "Dahyun, kau menyebalkan sekali!" desis Mingyu merasa ditipu dengan adiknya sendiri. Padahal Mingyu sangat bersemangat untuk hari ini, ketika Dahyun bersedia membelikannya ayam goreng di kedai tepi jalan.

Dahyun tidak menanggapi, ia hanya mengibaskan rambut sebahunya dengan wajah tidak peduli.

***

Jimin dan teman-temannya telah menyelesaikan pekerjaan rumah. Kini mereka bersiap diri untuk pergi ke acara fansign SNSD. Tak lupa mereka mandi untuk kedua kali dan bergaya sekeren mungkin di depan para personil girl band legendaris nanti.

"Apa aku terlihat tampan?" tanya Taehyung yang sedang menyisir rambut basahnya di depan cermin.

"Lumayan," jawab Jungkook menyemprotkan minyak wangi di seluruh tubuhnya. Mumpung bukan parfum milik pribadi.

"Jangan lupa bawa albumnya." Beritahu Heosok memasukkan beberapa barang ke dalam tasnya.

Jimin yang telah siap hanya diam bermain ponsel. Ia sedang membuka akun instagram dan melihat foto-foto adik kelasnya yang terkenal cantik. Menurutnya,ia sudah lama membujang setelah berpisah dengan Rena. Meskipun saat ini ia sedang dekat dengan Seulgi, tetap saja ia ingin mencari tambahan untuk cadangan.

Stupid Brothers || ᴷᴰᴴ.ˢᴷᶻ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang