[END] AKU MENYESAL!

hancur ✔

Hari ini adalah hari kehancuran Jung Eunha karena hari ini adalah hari pernikahan suaminya dengan wanita lain.

Eunha memoles wajahnya tipis dan mengikat rambutnya kebelakang, bagaimanapun juga ia harus terlihat baik diacara itu untuk memberi restu suaminya.

Ia memakai dress putih pendek dan heels putih yang mencapai 5 cm hadiah dari Ibu Jungkook dulu waktu pernikahannya. Ia tampak sangat elegan dengan riasan natural diwajahnya walaupun perutnya sudah mulai membuncit tapi itu tidak menjadi masalah.

Setelah dirasa cukup lama ia bercengkrama dengan alat makeup dan kaca didepannya. Ia keluar untuk membantu jika saja ada yang butuh bantuan untuk menyiapkan segala sesuatu dihalaman rumah besar Jeon Jungkook yang menjadi tempat pernikahan Jungkook dengan Sinbi nanti.

Eunha melihat sekeliling halaman, semua sudah tertata indah lengkap dengan dekorasi dan catering yang sudah tertata rapi di meja.

Tapi anehnya dia tidak menemukan satupun pelayan disana. Ia tau betul Jungkook tidak suka memperkerjakan pelayan. Tapi untuk yang satu ini, untuk acara sebesar ini apa dia juga tidak mau menyewa beberapa untuk sehari saja.

Ia hendak bertanya dan kebetulan sekali tanpa Eunha harus mencari Jungkook, Jungkook sudah lebih dulu menghampirinya.

Jungkook melihati Eunha dari ujung rambut keujung kaki. Eunha merasa takut jika saja ada yang salah dari penampilannya.

Jungkook mengangkat satu sudut bibirnya. "Untuk apa kau memakai ini?" Nada bicaranya sangat datar "Pakai ini dan cepat bersiap untuk para tamuku."

Jungkook melempar pakaian pelayan tepat diwajah Eunha.

"Apa maksudnya ini?"

"Kedepan dan sambut semua tamuku, sekarang!"

Eunha menatap gaunnya nanar, pada akhirnya ia hanya memakai baju pelayan di pernikahan suaminya.

Lagi pula kenapa dia tidak berfikir panjang sebelumnya, tentu saja ia tau betul Jungkook akan melakukan semua ini. Ia tau betul Jungkook tidak akan nengakui nya sebagai istri didepan semua orang.

Setelah ia ganti pakaian ia kedepan seperti yang diperintahkan Jungkook tadi.

"Selamat datang, selamat menikmati." Eunha membungkuk dan menyambut satu persatu yang datang.

Semua yang datang rata-rata adalah teman SMU Sinbi dan Eunha dulu.

Tidak sedikit yang mencibir Eunha menjadi pelayan disana.

"Apakah dia Eunha?"

"Dia memang ditakdirkan hidup sebagai pelayan."

"Dari dulu dia memang pantas jadi bawahan Sinbi."

"Dia tidak akan bisa melawan Sinbi."

Eunha jelas mendengar semuanya, tapi ia sengaja menulikan telinganya.