Chapter 7 • Ethan Love

35.5K 3.7K 96
                                    

-Part sebelumnya, part 6 adalah private part-

"Jelaskan, bagaimana taman dad yang hijau bisa berubah menjadi hitam seperti ini?" Ethan bersedekap di depan dada. "Dan jelaskan bagaimana caranya kalian membuat kebakaran disaat musim salju?"

Zack dan Zoe saling lirik, sedangkan Edward tertawa kecil dan Paris hanya berdiri diam bersembunyi di belakang punggung Ethan, mengantisipasi agar dirinya tidak kena ulah jahil dari ketiga kakaknya.

Mereka semua menatap taman indoor yang tadinya begitu hijau berubah menjadi serba hitam. Belum lagi kaca-kaca yang indah juga menghitam.

"Kau juga yang membuat kebakaran ini, Ed?" Tanya Ethan.

"Tentu saja tidak!" Bantah Ed.

"Iya!" Zack menambahkan, "kalau kau tidak menaruh korek api di dekat air mancur maka tidak akan kebakaran!"

"Dan kalau kau tidak mengambil korek api milikku maka tidak ada kebakaran disini, Zack!" Edward benar-benar berusaha membantah tuduhan dari Zack.

Ethan hanya memijat pelipisnya. Tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing.

"Dad, are you okay?" Tanya Paris ketika melihat Ethan yang seperti sakit kepala.

Ethan tersenyum kecil, "i'm okay, baby."

Edward mengacak rambut adik kecilnya itu dengan gemas, sedangkan Zack dan Zoe menatap Paris iri karena Ethan selalu memarahi mereka berdua dan Paris tidak di marahi.

"Zoe, bisa jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Ethan.

Zoe menggeleng-gelengkan kepalanya dan Ethan tahu, Zoe berusaha melindungi Zack dari hukuman Ethan.

"Jujurlah, dad tidak akan marah." Buruk Ethan.

"Janji?" Zoe mengulurkan jari kelingking-nya pada Ethan.

"Janji." Ethan menautkan jari kelinking dirinya dan Zoe.

"Jadi begini," Zoe mulai bercerita. "Aku dan Zack sedang bermain di sini. Kita bosan karena para pengasuh itu selalu mengurung kita di dalam rumah selepas sekolah. Bahkan kita tidak boleh bermain di taman, dad. Jadi, ketika aku melihat Ed ingin ke taman, aku ikut."

"Untuk apa kau ke taman, Ed?" Kali ini Ethan bertanya pada Edward.

"Ah, itu... aku mengerjakan tugas." Jawab Edward sambil tersenyum manis.

"Bohong! Kau merokok disana!" Zack mengadu lagi. Membuat Ed dengan refleks memukul kepala Zack dari belakang. "Argh! Sakit, bodoh!"

"Zack, language." Ethan memperingatkan.

"Ed memukul kepalaku, dad!"

Ethan hanya menghela napas, menatap tatapan datar namun sarat kemarahan pada Edward.

Edward hanya dapat menahan sumpah serapahnya dalam hati. Karena selama ini Ethan selalu melarangnya untuk merokok. Ethan memiliki alasan. Dia ingin anak-anaknya tumbuh sehat dan jauh dari rokok.

"Lanjutkan, Zoe."

Zoe menganggukkan kepalanya. "Aku juga mengajak Paris. Kita bermain kejar-kejaran. Sampai kemudian Zack berhenti karena dia merasa kedinginan dan dia melihat korek api milik Ed di dekat air mancur. Zack seolah-olah ingin membuat perapian dan dia menyuruh aku dan Paris mengambil marshmellow sementara Zack membuat api."

"Zack membuat api dengan cara membakar dedauanan kering dan membawa-nya ke tengah-tengah taman, dad. Begitu aku dan Paris ingin memasuki taman, api sudah menyala besar." Zoe mengusap matanya karena air mata-nya baru saja jatuh. Dia sedih mengingat kejadian yang hampir saja mengambil nyawa Zack.

Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang