Chapter 10 • Lovely Care from Claire

33.7K 3.7K 105
                                    

Repost!

Cerita ini sudah terbit di aplikasi Webcomics Neo Bazar. Silahkan baca disana untuk lebih lengkapnya dan lebih cepat. Jangan lupa untuk klik tanda bintang alias VOTE!

Bantu A naikin vote di webcomics jadi 500 vote yuk!

Ethan mengernyit ketika kasur di sebelahnya kosong, kemudian dengan matanya yang masih terpejam, Ethan menepuk-nepuk kasur sebelah kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ethan mengernyit ketika kasur di sebelahnya kosong, kemudian dengan matanya yang masih terpejam, Ethan menepuk-nepuk kasur sebelah kanannya.

Kosong, Claire tidak tidur di sampingnya.

Mengingat Claire, Ethan langsung membuka matanya dengan cepat. Butuh waktu sepuluh detik untuk mengingat kejadian tadi malam, ketika Ethan dengan kasar nya menyuruh Claire tidur di luar kamar dan entah wanita itu tidur dimana sekarang.

"Wanita gila itu lagi yang ada di pikiranku." Gumam Ethan sambil bangkit dari tidurnya dan kemudian memutuskan duduk diatas kasur.

Ethan mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakan. Karena selama beberapa hari ini setiap Ethan bangun, selalu ada Claire yang masih di sampingnya dan memeluk Ethan dan kemudian, menyadari Claire tidak ada di sampingnya pada pagi hari ini, membuat Ethan merasa... ada yang kurang dalam pagi-nya?

"Tidak, tidak. Itu tidak mungkin." Ethan mengacak-acak lagi rambutnya.

Bila ada Claire di hadapannya dan melihat Ethan seperti ini, pasti Claire akan mengatakan, "lihat, sekarang siapa yang gila karenaku?"

Ethan mendengus kesal ketika pikiran itu terlintas.

Bip!bip!

Ethan kemudian menekan jam analog-nya yang berada di nakas. "Waktu-nya membangunkan mereka."

Lalu Ethan berdiri, melangkah ke kamar mandi sambil meregangkan otot-ototnya. Dia harus bersiap sebelum bertempur.

Bertempur dengan emosi untuk membangunkan ke empat anaknya untuk ke sekolah.

•••

"Paris sayang, sudah saatnya bang-" Ethan yang hendak memasuki kamar Paris kemudian berhenti melangkah ketika sudah melihat kamar anak ke empat nya itu sudah rapi dan tas sekolah serta seragam yang di siapkan untuk hari ini sudah tidak ada.

Ethan kemudian tersenyum, yakin bila Paris sudah bangun dengan sendirinya. Karena anak itu adalah yang lumayan penurut dan tepat waktu serta apapun yang dilakukannya teratur dan tertata. Persis seperti prinsip Ethan.

Setelah menutup pintu kamar Paris, Ethan beralih ke kamar Zoe yang ada di sebelah kamar Paris.

"Zoe, sudah pagi kau harus- sudah bangun juga?" Ethan terheran-heran ketika kamar Zoe juga sudah rapi dan Zoe sudah tidak ada di kamar.

Ethan hanya mengedikkan bahu-nya, sedikit heran karena Paris dan Zoe sudah bangun terlebih dahulu tanpa membuat rumah menjadi gaduh di pagi hari.

Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang