Chapter 4 • Bold

38.2K 3.7K 46
                                    

Ethan hanya bisa menghela napasnya melihat tingkah laku Claire yang seolah wanita gila itu sudah hapal seluk beluk Penthouse-nya di Birmingham ini.

Begitu membuka pintu apartemen, Claire bersorak tanpa suara karena Ethan yang menyuruhnya untuk tetap diam.

Lalu Claire segera meletakkan tas-tas belanjaannya di bawah sofa dan kemudian wanita gila itu langsung berlari masuk ke kamar Ethan sambil membawa satu tas belanja dari merk fashion ternama.

Ethan tahu salah satu-nya. Yaitu Victoria Secret. Sepertinya Claire membeli lingerie atau semacamnya.

Tunggu. Ethan kemudian menyentakkan kepalanya. "Kenapa aku jadi memikirkan kearah situ?"

Sepertinya Claire sedang mandi, karena Ethan mendengar gemericik air di kamar mandi.

Ethan kemudian memutuskan untuk ke ruang makan dan memindahkan ramen yang dia beli tadi ke mangkuk.

Ethan duduk di meja makan, pikirannya kembali pada saat dia membeli ramen.

Niatnya Ethan ingin memakan ramen sendirian di salah satu restoran Jepang. Tapi, ingatan soal Claire yang berbicara pada Rey bahwa wanita itu kelaparan membuat Ethan akhirnya luluh dan memilih untuk membeli dua ramen untuk di bawa pulang.

"Seharusnya kau gunakan kartu kredit dariku untuk membeli makanan, bodoh." Ucap Ethan ketika melihat Claire yang sudah selesai mandi dan kemudian duduk di samping Ethan.

Diam-diam Ethan merasa deja-vu. Setelah tujuh tahun lamanya, Ethan kembali merasakan seolah Kattnes berada di sampingnya.

Ethan kemudian menolehkan kepalanya, menatap rambut Claire yang masih setengah basah. Harum bau shampo Claire yang begitu mirip dengan milik Kattnes dulu membuat Ethan menarik napas dalam dan menghirup banyak-banyak aroma bau shampo bercampur sabun dan parfum yang Claire pakai.

Claire berkali-kali mengulum bibirnya, tergiur menatap ramen di hadapannya. Tapi kemudian Ethan melihat Claire memindahkan satu persatu udang yang ada di ramen milik Ethan dan memindahkannya ke mangkuk Claire.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Ethan.

Bukannya menjawab, Claire malah menatap Ethan dan mengetuk-ngetuk bibirnya sendiri.

Ethan kemudian menghela napas. Menatap dongkol kearah Claire. "Kau boleh berbicara sekarang."

Claire tersenyum, begitu manis di hadapan Ethan dan kemudian melanjutkan kegiatannya mengaduk-aduk ramen milik Ethan dan mengambil setiap udang yang di temukannya.

"Kau tidak boleh makan udang karena alergi. Jadi, kau makan ini saja." Claire memindahkan telur yang ada di mangkuk-nya ke mangkuk Ethan.

Ethan terpaku sejenak. "Darimana kau tahu?"

"Aku kan istri-mu, jadi aku tahu." Claire menepuk pipi Ethan dengan pelan. "Selamat makan!"

Hal itu makin mengingatkan Ethan pada mending Kattnes. Ethan memang menyukai udang, tapi Kattnes selalu melarangnya makan udang karena setiap makan udang kulit Ethan akan memerah dan Ethan bisa batuk-batuk ke esokan hari-nya.

Ethan mendecak malas, lebih memilih melanjutkan makan sambil diam-diam mengawasi Claire yang sedang makan dengan amat sangat lahap.

"Ah... ini enak sekali! Aku begitu lapar!"

"Hei! Jangan menyemburkan makananmu seperti itu, wanita gila!" Ucap Ethan memperingatkan.

"Aku tidak sengaja."

Ethan mendesah keras sambil mengusap muka-nya yang kali ini terkena semburan makanan Claire. "Jangan berbicara saat makan. Bicara ketika selesai makan."

Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang