Repost!
Cerita ini sudah terbit di aplikasi Webcomics Neo Bazar. Silahkan baca disana untuk lebih lengkapnya dan lebih cepat. Jangan lupa untuk klik tanda bintang alias VOTE!
Bantu A naikin vote di webcomics jadi 500 vote yuk!
Ethan bersyukur ketika melihat kelopak mata Claire bergerak-gerak dan tak lama kemudian kelopak mata itu terbuka, menatap ke sekeliling dengan bingung, sampai kemudian menatap kearah Ethan dan kemudian Ethan mendengar Claire meringis sakit.
"Apa yang kau rasakan saat ini, Miss Claire?" Tanya dokter yang ada di samping Ethan.
"Pusing..." Gumam Claire sembari memegang pelipis kiri-nya yang dibalut oleh kain kassa.
Mendengar itu, Ethan makin khawatir dan rasa bersalah makin menyeruak dalam dirinya.
Seorang dokter lelaki bernama James yang juga dokter keluarga di rumah Ethan mengecek kembali keadaan Claire, "nanti sore akan ada kurir yang mengantarkan obat dariku untuk Claire. Ada lebam di pelipis kiri, lengan, dan paha."
James berdeham pelan, kemudian membisikkan ada Ethan, "ada lebam di paha-nya dan sepertinya sekitar paha Claire mengalami cedera cukup parah." James lalu kembali menatap Claire. "Anda harus mengurangi kegiatan, Miss. Claire."
"Tapi sampai kapan? Aku harus selalu beraktivitas." Lirih Claire sambil mengusap-usap pelipisnya.
"Lebih tepatnya, dia orang yang tidak bisa diam walau sedetik pun." Tambah Ethan.
Mendengar itu, James hanya tertawa sambil menyikut pelan perut Ethan. "Kau harus menemani wanita cantik ini agar dia tidak terlalu banyak bergerak, Ethan. Atau cidera di paha-nya akan semakin parah."
"Aku tidak menjamin bisa satu ruangan dengan wanita ini dalam waktu yang lama." Jawab Ethan.
James tertawa lagi, kemudian menepuk-nepuk bahu Ethan. "Dalam satu minggu aku sudah dua kali ke rumahmu. Pertama, mengobati luka bakar di kaki Zack. Dan kedua, hari ini, mendapatkan kabar bahwa kekasihmu jatuh dari tangga. Lebih baik kau membangun rumah-sakit di halaman belakang rumahmu yang luas itu, Ethan. Terlalu banyak kejadian yang mengejutkan di rumahmu."
Ethan hanya mendengus ketika diejek seperti itu.
Setelah James pamit dan keluar dari kamar Ethan, hening menyelimuti Ethan dan Claire.
Claire yang biasanya cerewet hanya berbaring di kasur sambil memandang langit-langit kamar.
Sedangkan Ethan duduk di pinggir kasur sambil menatap lantai kamarnya yang dilapisi karpet, tapi sesekali juga melirik Claire.
"Aku-"
"Aku-"
Keduanya kembali terdiam dan saling bertatapan, sampai kemudian Claire memecahkan keheningan dengan tawa-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]
Romance-My fourth story on wattpad Semenjak sang istri meninggal dunia, Ethan Jasper berubah menjadi seseorang yang datar-datar saja. Tidak pernah kembali melontarkan lelucon tidak penting, jarang tersenyum, dan hampir tidak memiliki waktu bersama empat an...