Claire terduduk diam di kasur sambil menatap tangan Ethan yang bergetar didepan mulutnya. Claire kemudian mendesah kesal, "tidak usah mengobati kalau takut!"
"Claire!" Ethan bersungut marah ketika Claire memukul tangannya. "Baiklah, seka darahmu terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, phobia-ku tidak akan sembuh."
Claire mendecih kesal, dia menatap Ethan yang kemudian berdiri dan memunggungi-nya. Kemudian Claire melihat Ethan menyeka keringatnya. Ya, Ethan berkeringat dingin hanya karena melihat setetes darah pada ujung bibir Claire.
"Ethan, aku sudah membersihkan darahnya. Sini, obati aku lagi," Claire merajuk manja.
Ethan menghela napas, kemudian mengambil kursi kecil dan duduk dihadapan Claire yang masih duduk di ujung kasur.
"Ini, tempelkan di pipimu seperti ini." Ethan menempelkan kantong berisi es ke pipi Claire dan kemudian Claire memegangnya.
"Dingin ya?"
"Siapa bilang itu panas, bodoh." Sungut Ethan kesal, membuat Claire terkikik geli dan kemudian Ethan menyentuh-nyentuhkan cotton bud yang sudah dibaluri obat merah ke ujung bibir Claire yang terluka. "Apa yang kau perbuat sehingga Ericson menamparmu?"
Claire langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. "Rahasia!"
"Claire-" Ethan menekan cotton bud itu dengan keras ke ujung bibir Claire.
"Aw! Kau kasar!"
Ethan tertawa kecil dan menepuk-nepuk kepala Claire, "makannya jujur padaku, apa yang kau perbuat pada Ericson."
"Aku dan Edward menjadi agen CIA." Claire menatap Ethan takut-takut. "Mau tahu kepanjangan dari CIA?"
"Central Intelligence Agency, aku sudah tahu itu."
"Yah, kau salah!" Ejek Claire. "Yang benar itu Claire Intelligance Agency, Hahahaha!"
Dan Ethan hanya diam, menatap Claire dengan datar lalu kemudian kembali mengobati bibir Claire.
"Aku dan Ed tidak sia-sia menjadi CIA, karena aku menemukan fakta mengejutkan! Kau tahu, Ericson itu ternyata berselingkuh dengan wakil kepala sekolah True Rules dan mereka sudah mempunyai dua anak dari hubungan gelap mereka! Woah, tidak bisa dipercaya bukan? Padahal dia dikenal bijak dan sangat menyayangi keluarganya. Tapi ternyata, dia berselingkuh!" Claire bercerita heboh bahkan lebih heboh dari presenter televisi. "Nah, itu membuatku mengancam akan menyebarkan semua bukti perselingkuhannya pada istri sah-nya bila dia tetap membawa Ed, Zack, Zoe dan Paris ke asrama."
"Dan dia marah lalu menamparmu." Lanjut Ethan.
"Sebenarnya dia bukan marah, tapi dia ketakutan." Ucap Claire dengan santai.
Ethan membuang cotton bud -nya dan mengambil kantong berisi es dari tangan Claire. "Jangan lakukan itu lagi."
"Hah?" Claire mengerjapkan matanya tak paham.
"Jangan mencampuri kehidupan orang lain, jangan mengancam orang lain dan jangan mengganggu orang lain. Dengan kau mencampuri kehidupanku, sering mengancamku dan sering menggangguku, anggaplah itu semua cukup." Ethan lalu meraih tangan Claire, membiarkan telapak tangan Claire yang dingin itu menghangat dalam genggamannya. "Karena seberapa banyak kau menggangguku, aku tidak akan menamparmu."
Ethan kira, Claire akan terenyuh, tapi bukannya terenyuh gadis itu malah tertawa. "Kau memang tidak akan menamparku, tapi kau akan menciumku." Ucap Claire.
"In your dream." Ethan mendengus geli.
"Oh ayolah," Claire kemudian menarik-narik tangan Ethan dengan manja. "Sudah lama kau tidak menciumku. Terakhir itu, sebelum kau berangkat ke Birmingham."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]
Romance-My fourth story on wattpad Semenjak sang istri meninggal dunia, Ethan Jasper berubah menjadi seseorang yang datar-datar saja. Tidak pernah kembali melontarkan lelucon tidak penting, jarang tersenyum, dan hampir tidak memiliki waktu bersama empat an...