Dari atas balkon lantai dua yang menghadap ke area halaman depan rumah, Claire, Edward, Zack dan Zoe berdiri diatas sana dan keempatnya tercengang melihat sebuah truk dari akademi sekolah militer memasuki pekarang rumah megah Ethan Jasper.
"Ed, apakah truk itu yang akan menjemput kita bertiga ke asrama untuk anak-anak nakal?" Paris menarik-narik sweater Edward, membuat lelaki itu menundukan kepalanya menatap Paris sambil tersenyum.
"Itu benar, Paris. Tapi percayalah padaku, kita tidak akan ke asrama."
"Aku takut," cicit Zoe.
Zack kemudian merangkul Zoe, "tidak ada yang perlu ditakutkan Zoe. Kita hanya harus menjalankan misi dengan baik agar dad berubah pikiran."
"Dan jangan lupa gunakan puppy eyes andalanmu itu." Ucap Claire mengingatkan.
Zoe kemudian melatih kembali puppy eyes andalannya. Sebenarnya, semalam Claire telah menjadi pemimpin dalam rapat yang mereka adakan.
Kalau biasanya rapat di pimpin oleh Edward yang disebut Zoe dan Paris sebagai komandan, kali ini Claire yang memimpin rapat dan disebut oleh keempat Jasper bersaudara sebagai ibu negara.
Dan mereka telah membentuk sebuah team yang bernama CLAIRE SQUAD atau yang mereka singkat menjadi CS. Bahkan bila rencana CS sukses pada hari ini, maka Edward akan langsung membuatkan kartu member CS yang keren.
"Siap untuk menjalankan misi?" Tanya Claire.
"We are ready, first lady!" Sorak Ed, Zack, Zoe dan Paris dengan kompak sambil hormat kepada Claire.
Claire membalasnya dengan hormat juga, kemudian memeluk keempat anak-anak Ethan satu persatu.
"Claire Squad... READY!"
•••
Ethan tersenyum menyambut komandan Ericson selaku kepala sekolah asrama True Rules yang bersedia langsung datang demi menjemput keempat anaknya yang akan Ethan titipkan untuk mengenyam pendidikan kedisiplinan yang lebih baik di asrama True Rules yang terkenal dengan kedisiplinannya dan berhasil mengubah anak-anak yang nakal menjadi lebih baik dan lebih tahu aturan setelah masuk kesana.
"Senang dapat bertemu Anda, Mr Jasper." Ucap komandan Ericson sambil menjabat tangan Ethan dengan tegas.
Ethan sampai meringis kesakitan ketika merasakan jabatan tangan Komandan Ericson begitu erat dan kuat. "Saya juga merasa tersanjung Anda bersedia langsung menjemput anak-anak saya."
Komandan Ericson tertawa sambil menepuk punggung Ethan sampai Ethan terbatuk-batuk. "Diberita banyak sekali tertera kenakalan anak-anak Anda. Uh, saya benar-benar tidak bisa melihat sifat anak-anak yang liar seperti itu."
"Mereka tidak liar," tanpa sadar Ethan membantah ucapan Komandan Ericson. "Mereka hanya... kehilangan kendali setelah ibu mereka meninggal dunia."
Merasakan kecanggungan diantara keduanya, Komandan Ericson lalu tertawa. "Apakah Anda bisa langsung menyuruh anak-anak untuk bersiap? Waktu saya tidak banyak, Mr Jasper. Oh, apa lebih baik saya yang menyuruh anak-anak untuk bersiap."
"Tidak! Jangan! Maksud saya- eum, lebih baik saya yang akan menyuruh mereka bersiap." Ethan tersenyum canggung.
Karena kau begitu mengerikan. Batinnya dalam hati kemudian.
"Baiklah kalau begitu, dua puluh menit." Komandan Ericson lalu duduk di sofa yang disediakan. Mempersilahkan Ethan untuk memanggil anak-anaknya.
Dan anehnya, Ethan dapat mengikuti ketegasan dari Komandan Ericson. Ketika menaiki anak tangga dengan perlahan, pikiran Ethan selalu berputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Wife [Terbit di aplikasi DREAME]
Romance-My fourth story on wattpad Semenjak sang istri meninggal dunia, Ethan Jasper berubah menjadi seseorang yang datar-datar saja. Tidak pernah kembali melontarkan lelucon tidak penting, jarang tersenyum, dan hampir tidak memiliki waktu bersama empat an...