Don't Disturb!

1.4K 135 17
                                    

Terinspirasi dari Viny Shani yang menyanyikan lagu Don't Disturb di Konser Buah-Buahan Pintu Masa Depan bersama Ve dan Nina.

~

Viny PoV

"Ka Viny!"

Seorang gadis berlari kearahku dan langsung menubrukan tubuhnya memelukku erat. Dia tidak menghiraukan pandangan setiap orang yang berada disekitar kami di Bandara ini yang menatap kami dengan wajah kebingungan.

Aku pun tidak menghiraukan pandangan-pandangan itu dan membalas memeluk erat gadis yang sangat kurindukan ini.

"Ka, aku kangen banget!" Ucapnya.

"Aku juga kangen banget sama kamu Shan." Balasku.

Shani Indira Natio. Gadis yang lebih muda 2 tahun dibawahku ini benar-benar membuatku merindukannya. Tiga tahun kami berpisah karena Shani harus melanjutkan Sekolah Menengah Atas nya di Jepang.

Ayahnya yang dipindah tugaskan ke negeri Sakura itu terpaksa pindah dengan seluruh keluarganya, termasuk Shani.

Kami melepaskan pelukan kami dengan tangan masih saling menggenggam.

"Akhirnya kamu balik lagi. Langsung ke Apartemen ku ya? Kamu istirahat dulu." Ucapku.

"Iya ka." Jawab Shani.

Aku membantunya mendorong koper nya yang cukup besar sambil sebelah tanganku tetap menggandeng tangannya dan berjalan menuju mobilku.

Selama perjalanan yang cukup memakan waktu karena macetnya Jakarta yang tidak bisa dihindari, Shani banyak bercerita tentang kehidupannya di Jepang. Tak jarang aku pun juga menceritakan keseharianku di Indonesia.

"Mama Papa ga masalah kamu ke Indonesia sendiri gini?" Tanyaku disela-sela cerita kami.

"Ga kok. Malah mereka seneng aku bisa kesini. Lagian mereka tau, kamu pasti jagain aku dengan baik ka." Jawab Shani yang membuatku tersenyum.

Setelah hampir 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Apartemen milikku.

Ya, aku yang hanya sebatang kara di Jakarta karena kedua orang tua beserta adikku harus menetap di Jogja karena suatu hal, memilih untuk tinggal di sebuah Apartemen.

Apartemen milikku tidak besar, hanya ada sebuah kamar serta kamar mandi didalamnya dan juga ruang tamu serta dapur yang hanya terpisahkan oleh meja bar.

Kami memasuki kamarku. Aku yang cukup lelah mengemudi langsung merebahkan badanku dikasur dan menutup kedua mataku.

"Kakak! Kebiasaannya ga berubah deh. Bersih-bersih dulu baru tidur." Ucap Shani.

"Capek Shan, tadi kan macet banget. Kamu duluan gih bersih-bersih. Aku istirahat sebentar." Balasku tanpa membuka mataku.

Ku dengar Shani menghela nafasnya.

"Yaudah aku bersih-bersih duluan. Abis itu kamu harus bersih-bersih juga."

"Iya Cici Shaniiii."

Setelah terdengar suara pintu kamar mandi yang tertutup, aku membuka mataku dan mengambil HP ku.

Aku menelfon salah satu sahabatku.

"Kenapa boscil?" Tanya sahabatku itu ketika telfon terhubung.

"Lid, Masih inget tempat yang dulu lo kasih tau gue ga? Kirimin alamatnya dong. Biar gue bisa cari dari google maps." Balasku.

"Oh tempat itu. Yaudah nanti gue Line ya alamatnya. Emang lo mau kesana sama siapa?" Tanya nya dengan nada menyelidik.

Collection VinShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang