Indahnya Senyum Manismu

1.4K 140 4
                                    

Indahnya senyum manismu
Dalam mimpiku
Slalu disituasi yang sama
Dijalan saat cahaya
Menembus pohon yang lebat
Namaku dipanggil olehmu
(Trus menerus)

"Ka Viny! Tungguin aku."

Aku melihat seorang gadis yang sejak dulu aku sukai. Dia tersenyum padaku membuatku juga ikut tersenyum.

Setelah ia berdiri disampingku, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah kami yang kebetulan bersebrangan.

Ketika kami melewati sebuah pohon rindang, gadis itu memanggil namaku lagi.

"Ka Viny!"

"Hmm?" Jawabku yang hanya kubalas dengan gumaman.

"Ka Viny!"

Ia kembali memanggil namaku lagi. Ketika kumelihat kearahnya, cahaya matahari yang menembus pohon membuatku susah untuk melihat wajah cantiknya. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku untuk melihat wajahnya agar jelas.

Indahnya senyum manismu
Dalam mimpiku
Kini kuingin tau jawabannya
Mengapa saat terbangun
Dada ini selalu terasa amatlah berat

Aku terbangun dari tidurku.
Lagi-lagi aku memimpikannya. Memimpikan gadisku dengan senyumnya yang begitu manis. Aku terbangun dengan dada yang terasa amatlah berat.

Kenapa sih rasanya begini? Perasaan yang kupendam sendiri ini memang membuatku selalu bertanya-tanya.

"Cuma mimpi. Huftvin."

Aku memutuskan untuk melangkah menuju kamar mandi dan mencuci mukaku.

Setelah ku rasa cukup, aku keluar kamar. Aku ingin membeli sesuatu yang bisa menyegarkanku di mini market dekat rumahku.

Cekrek

"Loh ka Viny? Mau kemana sore-sore gini?" Tanya Okta, adikku.

"Kakak mau ke mini market depan. Kenapa?" Jawabku.

"Oh kirain mau kemana."

"Kamu sendiri mau kemana? Udah rapi gitu?"

"Hehehehe... Aku mau ijin pergi ya? Sebentar aja kok. Mau temenin Ci Desy beli buku buat ujian."

Aku menggelengkan kepalaku.

"Dasar! Pacaran mulu kalian ya. Yaudah kamu hati-hati ya. Jangan pulang kemaleman."

Okta mengangguk.

"Iya ga akan kemaleman kok. Yaudah ka, aku duluan ya? CiDes udah tunggu dibawah nih."

"Bareng kebawahnya. Kan kakak juga mau keluar."

"Yaudah yuk ka."

Aku dan Okta menuruni tangga menuju lantai bawah rumah kami. Diruang tamu sudah berdiri seorang gadis jangkung yang lebih muda setahun dariku.

"Hai ka Viny. Ijin bawa adiknya yang cantik ini temenin aku bentar ya? Hehehe.." Sapa Desy sambil menggoda Okta.

"Iya, hati-hati. Awas aja adik aku kamu macem-macemin. Jangan pulang kemaleman."

"Hehehe.. Siap bosque. Ga akan aku macem-macemin kok adik kakak ini, cuma satu macem paling. Hahahaha.."

Aku mendelikkan mataku kearah Desy yang kini mengangkat dua jari nya membentuk tanda peace.

"Becanda ka hehehe.. Maksud aku satu macem itu ya jagain adik ka Viny yang satu ini kok." Ucap Desy.

"Gombal mulu! Udah ayo, kapan jalannya ini?" Ucap Okta sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Collection VinShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang