A OS duet by jurimayu14 x Shion2
Happy reading~
***
Seorang gadis nampak lari terburu-buru. Nafasnya terengah-engah, sesekali ia melirik jam tangannya sambil bergumam.
"Duh, mampus, mampus. Bisa terlambat gue."
Gadis itu terus berlari sampai tak melihat sebuah batu berada tepat di depannya dan mengganjal kakinya. Gadis itu pun terjatuh. Barang bawaannya berserakan di pinggir lapangan kampusnya.
Gadis itu meringis kesakitan, namun mahasiswa-mahasiswi yang berjalan di sekitarnya nampak tak ada yang peduli. Mereka hanya melirik sekilas gadis itu lalu berlalu begitu saja seperti tak melihat apapun.
"Duh, gawat...."
Gadis itu ingin bangkit namun kakinya malah terkilir. Membuatnya semakin meringis kesakitan. Ia terus memperhatikan sekitar, namun tetap tak ada yang membantunya. Sampai seorang mahasiswi berambut sebahu mendekatinya dan berjongkok di depannya.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Ka-kakiku sakit. Tadi kesandung."
Gadis itu memperhatikan sekelilingnya lalu bangkit untuk membereskan barang-barang gadis yang terjatuh. Tanpa izin membawanya dan menggendong sang pemilik menuju ruang kesehatan.
***
"Tahan, ya. Sebentar lagi sampe."
"I-iya."
Gadis itu terdiam selama tubuhnya digendong. Ia merasa tak enak hati karena takut gadis yang tak dikenalinya itu keberatan menggendong tubuhnya.
Namun, bukan keluhan yang didapatinya saat mereka tiba di ruang kesehatan. Tubuh gadis itu langsung dibaringkan dan dengan cekatan lukanya langsung diobati.
"A-aw!!"
"Maaf, maaf. Ini pasti sedikit sakit. Tapi tahan ya.... siapa namamu?"
"Sha-Shani...."
"Tahan ya, Shani."
Shani mengangguk lalu menggigit bibirnya saat gadis di hadapannya itu tengah mengusap luka di kakinya.
"Selesai."
"Ma-makasih, Kak...."
"Viny." Ucap Viny sambil tersenyum. "Kamu kenapa bisa jatoh?"
"Aku mau ke kelasku. Ah! Kelasku!!" Baru saja Shani ingin bangkit, namun ia kembali merasa kesakitan.
"Sebaiknya kamu istirahat dulu. Kaki kamu terkilir. Kamu jurusan apa? Biar aku yang izinin."
"A-aku kelas awal jurusan seni."
"Jurusan seni, ya? Berarti kamu junior aku, ya. Yaudah biar aku yang izinin. Aku kenal baik dosennya, kok. Tunggu di sini, ya."
Viny pun pamit setelah memberikan senyuman manisnya. Seolah memberi tahu Shani agar ia tak perlu khawatir.
***
Setelah menyelesaikan beberapa urusan, Viny kembali ke ruang kesehatan untuk melihat gadis yang sempat ditolongnya tadi.
"Mau ke mana?"
"A-aku mau ke kelas, Kak."
"Udah baikan?"
"Udah Kak, makasih."
Gadis bernama Shani itu berusaha untuk berdiri dengan benar. Walau masih terasa nyeri, ia harus bisa mengikuti kelas berikutnya.
Sedang Viny, ia memperhatikan wajah gadis berambut panjang itu yang terlihat masih kesakitan.