Restu (28)

2.5K 239 6
                                    

Kyungsoo Pov

Appa mengatakan bahwa ia menyetujui hubunganku dengan Kai secara ajaib. Aku bahagia bukan main, setelah apa yang terjadi pada nasibku akhirnya menemukan titik kebahagiaanku.

Appa menawarkan Kai untuk masuk kedalam rumah dan kini kami menempati ruang keluarga dimana aku beserta keluargaku terbiasa berkumpul bercanda tawa ataupun sekedar menghilangkan penat di kepala.

"Appa bagaimana bisa secara tiba-tiba appa merestui kami?" tanyaku penasaran. Aku menggenggam erat jemari kekar kekasihku dengan setia.

Appa menatapku cukup lama seperti hendak mengatakan sesuatu namun sulit untuknya hingga ia menghembuskan nafasnya perlahan dan mulai berkata.

"Sebenarnya appa telah mengirimimu mata-mata untuk mengikutimu kemanapun kau pergi, dan mereka mengatakan semuanya pada appa selama 2 bulan ini" jelas appa.

Aku tersentak dengan apa yang appa katakan.

"Ye/Ye?!" ucapku dan Kai secara bersamaan.

Memata-mataiku selama 2 bulan terakhir itu cukup membuatku terkejut tak habis pikir. Apa ia tak percaya dengan apa yang aku lakukan di luar rumah? Ia mencurigaiku atau hanya ingin melihat hubunganku dengan Kai.

Aku menepis semua pikiran negative yang ada di benakku dan mulai meminta jawaban pada appa.

"Untuk tujuan apa appa memata-mataiku? Apakah appa tak percaya padaku?"

Appa terkejut mendengar pertanyaanku namun masih bisa ia lewati dengan tenang. Ia tersenyum padaku dan Kai secara bergantian.

"Bukan begitu, appa hanya khawatir padamu dan appa mengira jika kau dengan cepat dapat melupakan Kai tetapi ternyata appa salah, kau benar-benar mencintainya dan appa tak bisa berbuat apapun lagi" ucap appa.

"Dan selama itu appa mulai menguji hubungan Kau dan Kai, appa menguji Kai dengan hal yang dapat membuatnya menyerah namun nyatanya Kai tetap memperjuangkanmu" lanjut appa.

Appa menatap Kai dengan hangat dan menampilkan kurva indah di bibirnya.

"Terima kasih banyak tuan Kim" ucap appa membuat semilir ketenangan menjalar keseluruh tubuhku.

"Gwenchanayo appa, itu memang sudah kewajibanku mempertahankan kebahagiaan putrimu, melindunginya sekuat tenagaku" Kai tersenyum dan menatapku dalam dengan senyum diwajahnya. Aku menatap kekasihku dalam-dalam bersama senyum mengembang setia di wajahku.

"Tapi, apakah Eomma tau jika appa telah merestui hubunganku?"

"Eomma memang telah menyerahkan pilihan apa yang engkau pilih, jadi ia tetap mendukung pilihan terbaikmu" jawab appa kembali membuatku menghela nafas lega.

Banyak percakapan yang telah kami lewati hingga waktu telah menunjukan pukul 11 malam.

"Ah sudah waktunya aku pulang, appa aku pamit pulang" Kai bangkit setelah menyelesaikan kalimatnya dan memberi salam pada appa.

"Menginaplah disini, appa rasa kalian masih tak ingin berpisah" Goda appa dengan menyikut kai.

Pipiku dibuat memanas oleh appaku sendiri. Malu rasanya saat appa tertawa melihat pipiku memerah bersama kai yang kini menahan tawanya dengan cepat aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku.

"Appa!" panggilku kesal. Sungguh ini memalukan. Aku menurunkan kedua lenganku perlahan.

Appa bangkit dari posisinya bersama senyum yang masih tertanam di wajahnya.

"Arraseo! Kai, appa tak bisa menolak putri kesayangan appa ini. Menginaplah disini malam ini" appa menatapku dan Kai secara bergantian.

"Ne, Appa gomapta"

Run To My Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang