12

712 61 2
                                    

"Apa yang harus kita lakukan?! Tinggal dua minggu lagi!!" Hilda mengacak-acak rambutnya.

"Tugas dari kelas fashion sudah delapan puluh persen selesai! Sekarang tinggal rencana apa yang akan kita tampilkan?" Milania menghela napas.

*flashback*

"Oh, kalian bertiga bisa tampil di festival, kan?"

"Ne?" Ucap Hilda dan Milania secara bersamaan.

"Point kalian bisa bertambah berkali-kali lipat, loh. Apalagi kalau sukses. Selain itu, aku memang ingin sekali groupmu tampil, Hilda. Ditambah ternyata ada anggota baru yang ternyata keponakanku."

"You guys can gain fans. Beberapa idol dari Luminary mulai terkenal, ya awalnya dari tampil di festival-festival. Kalian juga tidak akan menyesalinya, karena ada banyak project yang menyenangkan setelah kalian debut secara tidak langsung."

"Dan aku yakin kalian bisa, baik kedepannya dan di festival ini. Aku ingin kalian memiliki target kalau group kalian bisa meramaikan festival, orang-orang berdatangan selama lima hari karena ingin melihat kalian. Kembali pada kalimat pertama yang kuucapkan, aku yakin kalian bisa."

"Kami coba." Ucap Hilda tegas.

Celandine tersenyum. "Bilang saja padaku rencanamu, aku pasti membantu."

*flashback end*

Hilda dan Milania sibuk berdebat dan berbicara mengenai rencana-rencana yang akan mereka lakukan.

"Yuu! Kamu bisa bicara, kan? Jangan diam saja!" Hilda dan Milania mengucapkannya secara bersamaan.

"Bukannya kamu punya music file, da?" Yuu akhirnya membuka mulutnya. "Kamu menulis lirik disitu, bukan? Kenapa tidak pakai itu saja? Aku akan buat melodinya."

Keadaan menjadi sunyi sejenak. Milania memegang kedua pundah Hilda, lalu mengguncangkan Hilda. "Kenapa kamu tidak bilang?!"

"I-itu lirik lama!" Wajah Hilda memerah. "Lalu! Bagaimana kamu bisa tahu, Yuu?!"

Yuu menggaruk kepalanya. "Ah, itu.. Aku pernah tidak sengaja membacanya. Tapi lirik-liriknya bagus, kok, da."

Wajah Hilda semakin memerah. "Itu.. Ah, astaga.." Hilda menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Yuu, tahan Hilda. Filenya yang bermotif warna-warna pastel itu, bukan?" Yuu mengangguk. Milania segera mengambil file itu dan membacanya.

"Mil, please! Lirik-liriknya jelek!!"

Milania sibuk membaca, tidak mendengarkan Hilda yang terus-terusan memanggilnya.

"Bagaikan awan yang terus ada di langit."

"Aku sungguh berharap bisa menjadi awan untukmu dan kamu menjadi awan untukku."

"Astaga aku suka kalimatnya! Ah! Ada lagi!" Milania kembali membaca.

"Aku ingin menjadi bintang, agar kamu bisa menyadariku."

"Aku ingin jadi bintang dan memiliki sinar yang indah, agar kamu merasa nyaman dengan sinar itu."

Milania tertawa sendiri.

"Ah! Mil! Sudah kubila-.."

Milania menggeleng. "Bagus, kita gunakan ini. Aku bantu memperbaiki beberapa kata-katanya, Yuu membantu soal melodi. Deal?"

Idol SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang