15

571 60 0
                                    

"Jadi rencananya tetap, kan?"

Hilda mengangguk. "Kalau RISE jadi pembuka festival, kita jadi pembuka runway. Ternyata panggungnya sama."

Mila mengangguk. "Tapi target kita tetap, kan?" Mila membantu Hilda dengan kostumnya.

Hilda menunjukkan ibu jarinya. "Pasti!"

Mila terkikih. "Maaf kalau kostumnya agak..."

Hilda menggeleng. "Tidak, aku bisa bergerak bebas, kok." Hilda menggerak-gerakkan tangan dan kakinya secara bergantian.

Yuu tiba-tiba datang dengan kostum lengkapnya. Hilda dan Mila melihat Yuu agak lama. "Aneh.. Ya?" Yuu terlihat gelisah.

Hilda dan Mila secara serentak menggeleng. "Aku jadi keingat Younghwan."

Mila mengangguk. "Jiseok..."

"Yah, orang ganteng dipakaikan apapun tetap ganteng." Celetuk Hilda. "Tambahkan kuda putih, jadi lebih terlihat seperti pangeran." Hilda menunjuk Yuu dengan tangan kanannya yang membentuk pistol dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Kamu juga kok, da. Maksudku, cantik." Mila memegang kedua pipi Hilda.

"Mil, kamu beda jauh dari pertama kali kenalan." Hilda kembali duduk.

"Sejauh itu?" Mila sibuk merapihkan rambutnya di depan cermin.

Hilda dan Yuu saling lihat, lalu mengangguk bersamaan. Mila terkikih. "Apa namanya? Perfeksionis? Kalau dengan orang lain, sepertinya aku perfeksionis dan lebih dingin. Jadi maaf kalau awalnya aku dingin, melebihi dingin."

Hilda mengangguk sambil tersenyum.

"Oya, da. Kamu belum beritahu darimana kamu mendapatkan ceritanya?" Seling Yuu.

"Zodiakku Aries, zodiak Mila Gemini, zodiak Yuu Aquarius. Gemini berlambang dua anak kembar, Aries berlambang domba jantan dan Aquarius berlambang pria yang sedang menuangkan air."

"Bagaimana kamu tau zodiak kita?" Mila yang tadinya sibuk dengan cermin, segera menengok, melihat Hilda dengan serius.

"Kan di profile kalian ada tanggal lahir kalian." Hilda tersenyum sambil menunjukkan handphonenya dan secara tiba-tiba handphone Hilda berbunyi.

"Oh? Retta?"

"Lu dimana?! Anjir penuh banget."

Hilda tertawa. "Justru gue yang seharusnya nanya lu dimana? Gue susul, lu deket mana?"

"Hmm.. OH! Air mancur!"

"Air mancur yang di depan, kan?"

"Anjir emang ada berapa air mancur?!"

"Udahlah, yang jelas lu di pintu depan, kan?"

"Ya, disini keliatan banget banner gede pintu utama."

"Sipp, gue kesana." Hilda memutuskan sambungan.

"Da, aku boleh ikut?" Yuu menunjukkan telapak tangan kanannya.

"Ngapain? Disini aja." Hilda beranjak dari duduknya.

"Penasaran ada berapa banyak orang." Yuu tersenyum menunjukkan giginya yang berbaris rapih.

"Aku ikut juga kalo gitu!" Mila menunjukkan telapak tangan kanannya sambil bergegas berdiri.

Hilda menggelengkan kepalanya. "Terserah kalian.."

Idol SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang