57

115 9 0
                                    

"Memang yang seperti ini sering terjadi, apalagi di film atau cerita-cerita. Tapi aku tak menyangka kejadian seperti itu terjadi padaku."

~•~

Pagi yang cerah dan sepertinya hari itu akan menjadi hari yang menyenangkan. Tapi ternyata harapan tidak sesuai dengan kenyataannya yang terjadi.

Mila datang ke kelas disambut dengan tatapan dingin dari setiap murid.

Tapi Mila tidak memedulikan itu dan duduk dengan santai sambil mendengarkan musik melalui earphone.

Sampai akhirnya Mila menyadari Rara yang telah sampai di kelas, dia segera melepas earphone yang dia pakai dan dengan wajah berseri-seri menyapa Rara. "Pagi Ra!"

Rara enggan tersenyum dan hanga melihat Mila sekilas, lalu mengabaikannya.

Mila terkejut melihat reaksi Rara, lalu mulai mengerti mengapa tatapan teman sekelasnya sedaritadi terasa dingin. Namun Mila tidak mengerti apa salahnya, apa yang sebenarnya terjadi.

~•~

"Ada screenshot chat dua siswi yang membicarakan Rara dan salah satunya menggunakan nama dan profile pictureku, jadi seolah-olah aku membicarakan Rara dengan yang lain di belakangnya.

Ada siswa yang dekat denganku. Dan ternyata Rara menyukainya. Sebelumnya aku tidak tahu menahu tentang itu. Dia menuduh kalau aku menikungnya.

Lalu mulai banyak gosip negatif bermunculan tentangku. Entahlah jika ada yang lebih percaya padaku atau percaya pada gosip, yang jelas masih lebih banyak yang tidak menyukaiku.

Itulah kenapa aku bersikap dingin pada setiap orang."

"Pantesan waktu kita kenalan judes banget. Gila ya, itu udah dari chapter 10 tapi baru dijelasinnya sekarang."

"Maaf." Mila terlihat sangat merasa bersalah.

Hilda tertawa mendengar teman baiknya itu. "Canda canda astaga."

Mila ikut tertawa walau masih tercampur rasa sedihnya. "Lama-kelamaan aku berusaha menjadi ramah dan itu juga dampak berteman denganmu.

Aku masuk Luminary juga rekomendasi tante yang akhirnya tau masalah tentangku di sekolah.

Tadinya mau sekalian pindah, tapi perkembanganku di sekolah lumayan bagus, jadi tidak jadi sepenuhnya pindah ke Luminary. Beruntungnya aku bisa berteman denganmu dan yang lain." Mila tersenyum lebih cerah.

"Good for you and good for us." Hilda menepuk-nepuk pelan tangan Mila sambil ikut tersenyum.

"Oh! Kita ketemu disini! Beruntungnya~!" Jena ikut duduk, bergabung satu meja dengan Mila dan Hilda.

"Hai Jenjen." Sapa Hilda. Mila sempat agak terkejut melihat Hilda, tapi berusaha menyembunyikannya dengan senyumannya.

"Kalian kok berdua aja? Gak sama Nakashima?" Jena menyeruput minuman pesanannya yang masih panas.

"Dia lagi di ruang latihan. Kita juga mau girls time aja." Balas Hilda santai. "Lu juga kok sendirian aja?"

"Aslinya gue sama Zoey tadi, cuma dia katanya ada janji jadi ya ninggalin gue deh. Haaahh, bodo amat deh yang penting sekarang ada kalian kan?" Sekilas Jena terlihat memutar bola matanya.

Idol SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang