14

194 13 1
                                    

"Ini bakal sedikit sakit," kataku saat membersihkan lukanya dengan alkohol. Ekspresinya tidak berubah setelah aku membersihkan itu.

Ketika aku selesai membersihkannya sepuluh menit kemudian, aku duduk di lantai di depannya dan dia masih duduk di sofa. Aku sedang bermain dengan jari-jariku karena tidak tahu harus berbuat apa atau kemana harus pergi. Aku tidak tahu kenapa. Rasanya seperti sesuatu di dalam diriku menyuruhku untuk tidak pergi. Dia menatapku.

"Kenapa lo ngelakuin semua ini?" Dia bertanya padaku. Aku menatapnya dan melihatnya menatapku tajam.

"Apa?" Aku bertanya.

"Ngebantu gue, kenapa lo peduli?" Dia berkata.

"Gue peduli karena lo juga manusia, udah tugas gue buat ngebantu lo" kataku. Dia terlihat tidak puas dengan jawabanku. Dia membungkuk sedikit dan mendekatkan dirinya

"Kasih tau gue jawaban yang bener" katanya. Aku menatapnya dan menjauh sedikit

"Meskipun kita gak menginginkan satu sama lain, kita harus saling bertanggung jawab, gue gak bisa ngebiarin lo pulang sendiri kaya gitu, lagian gue gak terlalu benci sama lo" kataku. Aku tidak tahu apakah dia merasakan sesuatu yang berbeda atau tidak.

"Kenapa gue ngerasa kalo gue selalu berarti buat lo, ya? lo bisa kok memanfaatkan itu, seperti minta bayaran misalnya," katanya.

"Gue gak butuh bayaran, aneel" kataku dan berjalan ke kamarku. Aku membawa piyama dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Saat mandi aku sadar betapa laparnya aku. Setelah beberapa saat aku mengenakan piyama dan berjalan ke ruang tamu. Dapur dan ruang tamu kami berada di ruangan yang sama, tapi cukup besar.

Ketika aku pergi ke dapur aku melihat aneel makan seperti dia belum makan bertahun-tahun. Aku tersenyum sedikit saat melihatnya. Dia agak malu tapi tidak mengatakan apa-apa dan terus makan.

Aku mengambil piring dan pergi ke meja makan. Aku meraih lengan aneel dan menariknya ke meja makan. Dia duduk dan aku melakukan hal yang sama. Dia menatapku.

"apa?" Kataku sambil tersenyum. Dia menggelengkan kepalanya

"Gapapa, cuma.. kalau lo nikah sama orang yang lo cintai, lo bakal pakai 'celana lucu' lo itu tanpa malu ya. Tapi kok lo gak malu sama gue? Gue kan bukan orang yang lo cinta" katanya dan aku mulai tertawa dan setelah beberapa saat dia juga ikut tertawa . Aku tidak bisa mempercayainya. Aku dan aneel Tertawa bersama.

Aku ingin bertanya kepadanya tentang pertengkarannya tadi, tapi kupikir aku akan menanyainya lain kali.

Kita tidak mengatakan apapun satu sama lain setelah bercanda dan dia masuk ke kamar setelah makan malam. Aku pergi ke kamarku.

Aku mendengar suara hujan dan aku mulai ketakutan. Kenangan mulai muncul dalam pikiranku.

Aku takut petir. Ketika mereka memukulku, para tetangga tidak dapat mendengarku berteriak karena suara hujan dan petir itu

"Dasar gak berguna!!" teriaknya sambil menendang perutku. Ibrahim masuk ke dalam dengan tongkat kayu. Aku memejamkan mata karena tidak ingin melihat wajahnya yang sedang menyakitiku

Lalu rasa sakitnya mulai. Mereka meneriakkan hal-hal yang biasa aku dengar. Rasa sakit yang kurasakan menjadi tak tertahankan, jadi aku memejamkan mata, membiarkan diriku jatuh ke dalam mati rasa itu.

Mereka mulai terngiang dalam pikiranku dan aku mulai menarik rambutku 'Jangan, tolong, jangan. Itu menyakitkan. Aku takut' adalah satu-satunya yang bisa ku ucap.

Tanpa sadar, aku berteriak "Aneel!".

Dalam sekejap ia berada di sampingku. Dia menatapku dan tampak seperti dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Aku terus menangis, mengingat kenangan itu dan menjerit agar mereka berhenti.

Sebelum aku sadar bahwa aku berada di pelukan aneel, dia menggendongku dan membawaku ke kamar tidurnya. Aku melingkarkan lenganku di lehernya dan memejamkan wajahku di badannya, tidak menginginkan apa pun selain memeluknya.

Aku ingin berhenti. Aku ingin semua itu dicuci dan di hilangkan dari ingatanku, hilang selamanya. Dia duduk di tempat tidurnya dan membelai punggungku dengan lembut

"Sshhh .. gapapa, semua nya akan baik baik saja" katanya berulang-ulang, membuatku rileks di pelukannya.

~~~~~
Give me your voted and comment❤

With(Out)YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang