Seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan kulit hitam manis melangkahkan kakinya memasuki sebuah toko kue yang lumayan cukup dikenal selama beberapa bulan ini. Dia membuka pintu kaca dan memilih masuk, berjalan mengamati beberapa kue-kue yang berada pada balik lemari kaca. Begitu juga beraneka ragam roti yang baru dikeluarkan dari dalam oven dan dibawa oleh karyawan kafe tersebut.
"Selamat siang. Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang karyawan.
"Bisa bertemu dengan pemilik kafe?"
Sang Karyawan meniliknya dari atas sampai bawah. Sampai-sampai laki-laki itu sendiri bingung, apakah ada yang salah dengan penampilannya?
"Anda siapa?"
Baru saja ia ingin menjawab, tiba-tiba seorang perempuan berusia 22 tahun itu muncul dari arah dapur dengan rambut dicepol asal dan juga tangan yang terkena creamer.
"Nanti, tolong persediaan chery dan juga kiwi ditambah lagi. Jadi biar kita tidak kerepotan seperti sekarang," ucap si perempuan tersebut. Perempuan itu nampaknya belum menyadari akan kedatangannya. Ia masih nampak sibuk membersihkan tangannya dari sisa-sisa creamer menggunakan tissue, lanjut melepas Apron yang dia kenakan.
"Jadi... sesibuk inikah pengusaha kue muda yang sukses?"
Merasa tidak asing dengan suara pengunjungnya, perempuan itu pun mendongak. Dari balik tempat kasir, ia memelototkan matanya merasa tidak percaya.
"Hai!!" Laki-laki itu melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendung Bukan Berarti Hujan
Kısa Hikaye"Untuk kamu yang mungkin tidak pernah tahu atau sekadar berpura-pura tidak pernah mau tahu, di sini aku duduk termenung memikirkan cara bagaimana menitipkan rindu ini untukmu." _______Aluna______ Amazing cover by @trooyesivan WARNING: BEBERAPA PART...