Holiday

8.3K 152 23
                                    

Author Pov.

Pagi ini, Nayla, Ceva, Dira, dan Lexa akan berlibur ke sebuah pulau di kepulauan seribu. Mereka tengah bersiap-siap merapikan koper mereka.

"Hey bitch! Siap berangkat?"
Teriak Nayla membuka knop mobilnya.

"Siaaaapppp!!!!" Teriak Ceva, Dira, dan Lexa bersamaan.

#

Sesampainya disana..

Brugh!

"Ya tuhan, akhirnya sampe juga" Kata Lexa menjatuhkan tubuhnya disebuah kasur.

"Kalian istirahat aja dulu, gue mau liat-liat dulu" Ucap Nayla meninggalkan Lexa, Ceva, dan Dira.

#

"Grim? Pokoknya lo handel semuanya, kalo ada apa-apa langsung kabarin gue"
Ucap Nayla pada Grim saat bicara via telepon.

"Iya bos, pasti aman, gak bakal ganggu liburan bos kecil"

"Stop panggil gue bos kecil Grim! Gue udah gede!"

"Ahahah.. Bos ini, mau segede apapun bos, bos ya tetep bos kecil"

"Grim!"

"Maaf bos"

"Oh iya Grim, eum..."

"Ya bos?"

"Papah ada di rumah?"

"Kayaknya sih ntar sore dia pulang dari Thailand bos. Mungkin malemnya udah nyampe, kenapa bos?"

"Oh yaudah cuma nanya kok! Em.. Grim.. e.. anu.. jagain mamah papah ya"

"Itu pasti bos"

#

Nayla Pov.

Ada kalanya aku rindu suasana keluarga yang harmonis.
Rindu saat sarapan dan makan malam bersama kalian, mah, pah.
Rindu saat kami bergurau didepan meja makan.
Rindu saat kami berebut tempat duduk dan remot tv.
Dan Rindu saat kalian mengucapkan selamat malam sebagai penghantar tidurku.

Mungkin kala itu aku masih terlalu dini untuk mengetahui bahwa kalian tak lagi saling mencintai. Kebahagiaan yang kalian tunjukan hanyalah kebohongan agar aku merasakan indahnya mempunyai keluarga yang harmonis.
Terimakasih mah, pah. Karna telah memberiku kebohongan yang begitu indah.
Meski kehangatan yang ku lihat kala itu adalah kepalsuan, tapi aku senang. Meski kala itu hanya sandiwara.
Meski kala itu hanya pura-pura.

Seharusnya aku sadar, saat itu kalian bukan lagi pasangan.
Seharusnya aku sadar, wanita dan anak perempuan itu adalah keluarga baru Papah.
Seharusnya aku sadar lebih awal, agar Mamah tak merasa sakit harus serumah dengan istri baru papah.

Tapi semua telah berlalu,
Ada seorang pemuda memberitahuku bahwa Papah sudah lama meninggalkan wanita dan anak perempuan itu.

Aku sungguh tak tau.

Maaf pah.

Maafkan atas semua sikapku padamu.
Aku bahkan tak menghormatimu sebagai orang tua ku. Aku selalu mengganggapmu salah, salah, dan salah.
Bahkan aku tak ingin melihat wajahmu, tak ingin mendengar suaramu.

Maaf...
Sungguh aku minta maaf.
Aku sangat merindukanmu pah.
Tapi apa yang bisa ku lakukan?
Kita satu atap, satu ubin, terkadang satu ruangan. Tapi kita tak pernah memandang, tak pernah bicara.
Aku malu untuk mengatakan aku rindu.

VIRGIN (Metropolis City)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang