Disaster

3.5K 63 22
                                    

"Aku hamil"

"Apa?!! Hamil?! Ceva, saya tidak pernah menyentuh kamu!"
Rian tersentak mendenger pengakuan Ceva.

"Emang bukan kamu yang hamilin aku Rian. Maafin aku Rian"
Ceva menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia menangis.

"Ceva, siapa ayah dari anak itu?"

"....."

"Ceva! Jawab saya!"

"Aku gak tau siapa bapak dari anak ini!"

"Apa maksudmu?"

"Rian, maaf. Malam itu.. malam saat kita ketemu, Aku emang bukan elsi! Tapi aku pelacur!"

Merasa dibohongi, Rian mengusap-usap wajahnya menahan tangis.

"Kalau kamu jujur dari awal, mungkin saya gak akan se-kecewa ini sama kamu"

"Kalo aku jujur, kamu gak akan bisa nerima aku sampe sekarang"

"Kalau kamu jujur, mungkin saya tidak akan jatuh cinta terlalu dalam sama kamu! Sadar Ceva!! Gimana sakitnya aku! Apa kata Umi dan Abah saya nanti! Saya dibesarkan oleh keluarga baik-baik namun menikahi wanita jalang seperti kamu!"

"Maafin aku Rian.. Maafin aku"
Ceva terus menangis.

"Saya gak mau mengecewakan orang tua saya! Bukan saya gak cinta sama kamu Cev! Saya cinta!! Tapi kecintaan saya kepada orang tua saya jauh lebih besar! Maaf Cev"

Rian pergi meninggalkan Ceva.

#

Nayla Pov.

Sinar mentari menembus jendela kamarku.

Silau.

"Ranti! Tutup lagi hordengnya! Gue masih ngantuk!" Teriakku menutupi wajahku dengan selimut.

"Nayla..."
Suara Ceva gemetar.

Aku langsung menegakkan tubuhku dan membuka mata lebar-lebar.

"Lo kenapa Cev? Lo kenapa?"

"Gue hamil Nay.. gue hamil!!"

"Anj*ng!! Lo serius?"

Baru saja membuka mataku, lalu mendengar pernyataannya, sungguh membuatku terkejut.

"Iya Nay.. Gue serius, gue hamil. Gue... gue gak tau siapa bapak nya.
Rian.. rian.. pergi Nay, dia kecewa banget sama gue.. Gue sayang sama dia Nay, gue cinta! Gue gak mau dia pergi"

"Lo tuh kalo gue nasehatin gak pernah lo gubris! Kalo udah kayak gini mau di apain lagi?! Gue udah bilang dari awal lo ketemu Rian. Rian itu cowok baik-baik!"

"......"

"Gua udah bilang sama lo Ceva! Jujur sama dia siapa diri lo! Kalo lo jujur dari awal, lo bisa tau dia nerima lo apa adanya atau enggak! Jadi gak akan sesakit ini!"

"Maafin gue Nay.. Maaf... Lo bantu gue ya, cari tau siapa bapak dari anak ini"

"Gak usah bego deh lo Cev! Lo jual diri! dan dia ngebeli lo!! Lo gak bisa minta dia tanggung jawab karna dia udah ngebeli lo! Dia udah ngasih duit ke lo! Mau lo bunting mau enggak! Udah gak ada urusannya sama dia!!"

"Terus gue harus gimana Nay? Gue gak mungkin gugurin kandungan gue Nay..."

"Gue juga gak nyuruh lo buat gugurin kandungan lo Cev! Gue bilang berkali-kali sama lo Ceva!!! Brenti jual diri. Brenti!!!!"

"Maafin gue Nay.. Maaf.."

Aku memeluk tubuhnya yang gemetar.

"Apa yang lo khawatirin Cev? Mama lo juga gak akan marah, ini semua karna dia! Dia gak berhak marah. Apa yang lo takutin Cev?"

"Nay.. Gue takut. Gue gak siap buat kehilangan Rian"

#

"Nay? Terus mau kita apain kandungan Ceva? Mau gak mau kita harus gugurin. Kita ini masih anak sekolah Nay, masih SMA. Belom saatnya Ceva punya anak"

"Jangan gila deh lo Lex, gugurin kandungan itu bahaya! Gak cuma ngebunuh jabang bayi, tapi bisa juga nyelakain Ceva" Sahut Dira geram pada Lexa.

"Yang Dira bilang itu bener Lex, Tapi kita gak punya pilihan lain selain gugurin kandungan Ceva dir"
Ucap Nayla membuat Dira terkejut.

"Ta.. tapi Nay, gimana kalo Ceva gak setuju?" Tanya Dira dengan nada berat.

"Setuju gak setuju, Ceva harus gugurin kandungannya"

"Mama Ceva!" Nayla, Dira, dan Lexa bersamaan.

DEG!!

*************
Note :
Maaf untuk keterlambatan yang sangat terlambat.

Baca juga cerita lain ku. Judulnya
"Dia Raka"

 Judulnya "Dia Raka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VIRGIN (Metropolis City)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang