Party Tahunan (b)

16.4K 225 0
                                    

Alunan musik klasik memenuhi aula sekolah.
Seperti biasa, aku selalu menjadi
sorotan.

"Gila... gila.. Nay.. cantik banget lo sumpah!" Ucap Dira menghampiriku.

Glek.. glek..

Aku tersenyum simpul sesekali menenggak minuman botol yang ku genggam.

"Lo harus banget jadian sama Aldi Nay.. Lo berdua tuh ibarat kambing sama rumput! KLOP!!" Sambung Ceva berdiri di hadapanku.

"Jadian? Halah... Itu urusan gampang. Eh lex, louis sama siapa?" Aku melirik Lexa yang sedari tadi terpaku pada ponselnya.

"Sama Karin cewe alay super lenjeh!" Jawabnya sengit.

Kami terkekeh.

"Bitch! itu Pak Farhan kan?" Aku menunjuk seorang lelaki berkemeja coklat.

"ih iya, itu Mira kan?" Sambung Lexa mengerutkan dahinya.

"Wahhh Dir, gak lucu kalo di tikung kembaran sendiri" Ceva melipat kedua tangannya.

Wajah Dira tampak masam bertolak pinggang.
"B*ngs*t! nyari gara - gara dia"

"Samperin gih!" Kataku.

Dira, Ceva, dan Lexa pun menghampiri Pak Farhan dan Mira yang tengah bercengkerama.

"Ekhem!!!" Dira berdehem masih berkacak pinggang.

"Eh Dira, kenapa? Dansa nya belum dimulai kan?" Tanya pak Farhan.

"Mir, bisa gak? kali ini gak usah ganggu gue lagi. Kurang bahagia emang?" Dira menatap lekat Mira tanpa menghiraukan Farhan.

"Dira, lo tuh selama ini salah paham. Gue sama Ibu itu selalu mikirin lo dir"

"Alahh!!! Kalo emang lo sama ibu peduli, lo sama ibu gak bakal ninggalin gue gitu aja di rumah setan itu!!"

"Ibu tuh sayang sama kita! Dia kangen sama lo!"

"Sayang sayang tapi gue dibuang!"

"Dira!" Pekik Farhan menarik tangan Dira untuk menjauh.

"Kamu tuh kenapa sih Dir?"

"Aku gak suka kamu deket - deket sama Mira!" Bentak Dira.

"Aku tau, kamu sebenernya juga kangen sama mereka. Biar gimana pun, Mira itu saudara kamu, dan Ibu Mira itu ibu kamu. Udah dong kamu gak usah marah - marah lagi. Aku gak suka kamu berantem terus sama ade kamu" Farhan memeluk tubuh Dira.
Dira meletakan kepalanya dibahu Farhan. Terasa nyaman dan hangat.

"Drama nya ntar lagi! Acara udah mau dimulai tuh" Aku tersenyum menepuk pundak Dira.

#

Kini pemilik yayasan berdiri di atas panggung, ia memberi sambutan.

Bau parfum Louis.

Aku tersentak mendapati Louis yang tiba - tiba berdiri di sebelahku. Pria kemeja hitam itu selalu membuat jantungku menggebu.

"Ternyata ada cewek sesempurna ini di bumi" Gumam Louis memandangiku.

"Apasih ka" Kataku memutar mata.
Ia tersenyum.

#

Setelah sambutan demi sambutan usai, waktu berdansa dimulai.
Ceva mulai berdansa dengan Dika, ketua tim basket yang punya tubuh atletis. Disisi lain ada Dira dengan pak Farhan, dan Lexa dengan Andre.
Sementara itu... Aldi yang mengenakan kemeja biru serasi dengan gaunku, kini tangannya melingkar dipinggangku.

VIRGIN (Metropolis City)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang