Part 1

50K 402 3
                                    

Metropoli Mall.
Waktu menunjukan pukul 20:15
Berdirilah Nayla sambil bercermin di toilet.

Nayla pov.

"Naylaaaaa!!!!" Suara yang tak asing memecah lamunanku.
"Brisik lo bitch!" Kataku menjambak rambut ikal pemilik suara, yang tak lain ialah Ceva.
"Sakit anj*ng!!" Katanya memukul bahuku.

"Kita mau pulang jam berapa?" Tanya Lexa yang baru keluar dari tempat bersemayam.
Aku menaikkan bahuku.

"Yaelah lex, masih sore. Baru jam 8. Nonton aja yuk!!" Ajak Dira.
"Enggak deh, gue mau balik aja Dir. Lo tau nyokap gue gimana kan?" Tolak Lexa merapikan seragamnya.
Ya. Kala itu kami masih mengenakan seragam putih abu - abu.
"Anak sekolah macem apa yang pulang jam segini? Ya ya ya.. Gue bosen denger ocehan nyokap lo yang super bawel!" Sahut Ceva memonyongkan bibirnya.

"Hahahahah...."
Kami tertawa geli.

Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

×××××××××××××××

Mobil Nayla.
Jakarta,20:50 wib.

"Daahhh lonce - lonce ku. See you tomorrow" Teriak Dira turun dari mobilku.
"Daaahhhh beib" Balas kami terkekeh.

Kami melanjutkan jalan ke rumah Lexa.

"B*ngs*t!!" Decih Lexa.
"Wah wah.. Si anj*ng masih berani dateng ke rumah lo lex" Sambung Ceva tersenyum simpul.

Kami melihat pacar ibu Lexa, Tania berpeluk mesra dengan ibu Lexa.

"Besok kita abisin itu jalang" Kataku tersenyum miring.
Lexa turun dari mobilku.
"Thanks Nay, see you"
"Too"

×××××××××××××××

Tok! tok!!

"Non?" Ucap Bi ijah mengetuk pintu kamarku.
"Hmmm.."
"Bangun non, sekolah, nanti telat. Sarapan nya juga udah siap"

Sreeekkk!!!

Ku buka horden jendela kamarku. Diluar masih terlihat gelap. Ku lihat jam beker dimeja belajarku, menunjukan pukul 05:00

"Huaaaahhhhh!" Aku menguap sembari mengucek kedua mataku yang penuh belek.
Aku bergegas mandi dan bersolek.

×××××

05:30

"Bi,mamah sama papah gak jadi pulang?" Tanyaku menuruni anak tangga.

"Iya non, tadi nyonya telpon. Katanya minggu depan baru pulang, ada urusan mendadak. Makan yang banyak non" Jelas bi ijah menuangkan nasi dan lauk dipiringku.

Ya. Beginilah keseharianku. Bi ijah lah pengganti orang tua ku di rumah. Dia bekerja pada orang tua ku sejak lama, dari aku belum dilahirkan.
Tentu saja aku menyayangi nya.

"Non, tadi nyonya juga bilang kalo uangnya udah di transfer"
"Hmmm" Balasku berdehem.
"Bi, Nayla berangkat ya" Pamitku mencium tangan Bi ijah.
"Eh iya non, tapi sarapan nya belom abis,mubajir non"
"Gak ah, ntar telat bi"

×××××××××××××××

SMA PELITA JAYA.
Jakarta, 06:00 wib.

Seperti biasa, semua mata selalu tertuju pada ku yang memasuki parkiran sekolah.
Dengan gaya high class ku, ku buka knop mobilku.

swiwiiitttt!

Beberapa lelaki bersiul.
Mereka tak mengalihkan pandangan sedikit pun.

Tep! tep! tep!

Suara langkahku terdengar begitu jelas di koridor sekolah.
Semua orang terdiam dan menyingkir, seakan memberi jalan untuk seorang ratu.
Ya. Memang aku ratu di sekolah ini. Semua orang segan padaku.

"Bawain tas gue!" Perintah ku melempar sling bag ku pada segerombolan orang.

"Ehh.. I.. iya nay" Kata seorang yang meraih tas ku.

Ya ya ya... Aku tau, sikapku tak semanis tampang manisku

Tapi tenang, hati ku tidak begitu busuk. Aku memberi imbalan pada setiap kacungku.

XI IPA 5.

"Okay,makasih" Kataku saat tiba di pintu kelas.
Aku mengambil sling bag ku dan mengedipkan mata kananku.

"Nay, lo mesti tau! ada hot nyus"
Dira menarik tanganku menuju meja ku.

Pletaak!!
"Hot news bego!" Sahut Ceva menjitak kepala Dira.
"Sakit tolol" Kata Dira mengelus kepalanya.
"Hot news?" Tanyaku duduk di kursi ku.
"Ada anak baru super ganteng di kelas sebelah nay" Lanjut Dira.
"Oh.." Balasku cuek.
"Tai lo nay! kalo lo emang the queen of beauty in here,bisa gak lo dapetin itu cowok?" Sambung Ceva menaikan alis kiri nya.
"Urusan gampang. Lex? gimana? mau diabisin kapan tuh jalang?" Tanyaku melirik Lexa yang tengah membaca buku.
"Kapan pun bu bos mau" Jawabnya tersenyum simpul.
"Pokoknya gue mau jambak itu j*bl*y" Sahut Ceva mengepalkan tangan.
"Siapa sih?" Tanya Dira penasaran.
"Tuhh.." Lexa menaikan dagunya, menunjuk Tania yang baru datang.

"Kok gue pengen muntah yak. Jijik gituh kayak ada bau bangke disini guys" Kata Ceva dengan keras. Semua orang menoleh ke asal suara.

Brakkk!
Suara kursi jatuh ku tendang.
Semua orang menunduk takut.

"Sini lo anj*ng!" Teriak Dira menarik seragam Tania.

"Sampe gue liat ada yang nemenin dia disini, gue abisin!! Awas ya lo semua!" Teriak Ceva mengancam.

"Seret ke toilet dir!" Titahku mengeluarkan rokok dari saku ku.

"Ayo lex" Kataku menghisap rokok ditanganku.

Tak ada satupun orang yang berani membantah dan menentang kami.
Semua mata menatap kami penuh tanya. Dengan wajah memelas, Tania menatap satu persatu mata yang memperhatikan kami, berharap ada yang mau menolongnya.

"Keluar lo semua!" Pekik Ceva membuka pintu toilet.
Satu persatu orang di toilet keluar terburu - buru.

"Aaaahhhh" Teriak Tania karena rambutnya dijambak Ceva.

Plaaakkk!!!
"B*ngs*t lo ya!! Udah gue bilang berapa kali jauhin nyokap gue!!!" Tamparan Lexa mendarat dipipi kanan Tania.

"Hiks.. Ampun Lex, tapi Tante Lusi yang duluan dateng ke rumah gue.. hiks.. hiks.." Jelas Tania menangis sejadi - jadinya.

"Alasan klasik" Decihku masih menghisap rokok.

"Kalo jadi lonte itu cari yang punya batang! Lesbian begok! Hina banget sih lo" Bentak Dira.
"Tante Lusi juga sama hina nya kayak gue! Buktinya dia cinta sama gue!! Dia juga lesbian begok sama kayak gue!!!" Jawab Tania penuh air mata dipipi nya.
Ku lihat Lexa terpaku dan meneteskan air mata. Tubuhnya sedikit gemetar.

Cessshh!!

"Aaaaaahhh.. Ampun Nay.. Sakit.. hiks.. hiks.." Teriak Tania lagi saat ku sundutkan rokok ditangan kirinya.

Aku menyeringai.

"Bisa diem gak lo!" Bentak Dira mencengkeram dagu Tania.
Tania menatapku, mengisyaratkan minta dibebaskan.

"Pergi" Kataku lirih.

Tania berlari menangis menahan sakit.

"Lexa? Lo gak apa?" Ceva memeluk tubuh Lexa yang membeku ditempat. Lexa membenamkan kepalanya dipundak Ceva.

Terlihat jelas tubuhnya gemetar.
Ia menangis tanpa suara. Menangis penuh luka mengingat masa lalu nya.
Dira mengelus rambut Lexa lembut. "Maafin gue lex"
Lexa mengangguk.

Pagi yang panjang bukan?
Jangan jadi silent readers, mohon kebaikan hatinya untuk memVote :v wkwk!

VIRGIN (Metropolis City)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang