Donghae&JiNa House
Tok.. Tok.. Tok..
“Aish!!! Donghae oppa kemana sih?”
“Kau sudah menghubunginya belum?”
“Belum, Hyuk. Aku kan ingin memberi kejutan..”
Cklek!
“Eoh? Tidak dikunci?”
“Waaah? Kita masuk saja kalau begitu, Hyuk..”
Soo Hwa langsung menarik tangan Hyukjae dan mereka masuk ke dalam rumah Donghae dan Ji Na.
“Donghae~ya? Ji Na~~?”
Soo Hwa menaruh masakannya di meja makan dan berjalan menuju kamar Donghae dan Ji Na diikuti oleh Hyukjae.
“Kau yakin mereka ada disini, sayang?”
“Yakin. Pintu nya saja tidak dikunci. Tidak mungkin mereka meninggalkan rumah tanpa mengunci pintu. Dan…”
Tiba-tiba perkataan Soo Hwa terhenti saat mendengar suara aneh dari kamar Donghae.
“Hyukjae… Kau dengar?”
Hyukjae langsung menarik knop pintu dan membuka pintu kamar Donghae dan Ji Na.
“OMO OPPA!!!!!!!!!!”
Soo Hwa berteriak sambal menutup wajahnya sedangkan Hyukjae membulatkan matanya dan langsung menarik Soo Hwa ke dalam pelukannya.
“AISSSSHH!!!”
Donghae dan Ji Na langsung panic dan buru-buru menutupi tubuh mereka dengan selimut. Mereka sedang melakukan ‘itu’. Hyukjae masih terdiam menatap Donghae yang berusaha menutupi tubuh polosnya begitu juga dengan Ji Na.
“TUTUP PINTUNYA LEE HYUK JAE!!!!”
***
“Aku sudah memanggil oppa tadi. Tapi, kalian tidak menjawab. Pintu nya tidak dikunci jadi aku langsung masuk saja. Lalu, kami mendengar suara aneh dari kamar kalian jadi aku dan Hyukjae oppa membuka pintu nya. Kami tidak tau kalau kalian sedang…. Ah oppa mianhae..”
“Tapi kan kau bisa mengetuk pintu dulu, sayang..”
“Tapi, oppa..”
“Kalian juga ceroboh. Kalau ingin melakukan ‘itu’ setidaknya kalian kunci rumah. Dan yang terpenting kunci kamar kalian. Untung aku hanya melihat tubuhmu tadi. Jika aku melihat tubuh Ji Na… AWWW!! Sayang sakit..”
Ucapan Hyukjae terpotong saat Soo Hwa mencubit pahanya.
“Aish! Kalau sampai kau melihat tubuh istriku, aku akan memukul kepalamu agar kau lupa ingatan?”
“Aish, oppa. Sudahlah. Lagipula ini kan salah oppa. Baru sampai rumah langsung menyerangku seperti tadi..”
“MWO? Aish, oppa. Kenapa kau menjadi mesum, eoh?”
“Geundae wae? Kami kan sudah menikah. Kalau kalian baru tidak boleh, karena hubungan kalian belum jelas..”
“Hae..!!”
Hyuk bergedik. Soo Hwa langsung terdiam setelah mendengar perkataan Donghae, Ji Na yang melihat itu langsung mendekati Soo Hwa.
“Soo Hwa~ya.. Kita makan kimchi buatanmu ya? Aku lapar…”
Soo Hwa tersenyum paksa dan mengikuti Ji Na. Sepeninggalan Soo Hwa dan Ji Na, Donghae memulai pembicaraan serius dengan Hyukjae.
“Sebenarnya aku ingin menyindirmu dengan apa yang aku ucapkan tadi, Hyuk. Tapi, malah adikku yang tersindir..”
“Apa maksudmu, Hae?”
“Hyuk ini sudah 4tahun..”
“Hae…”
“Apa kau tahan melihat adikku seperti, hah? KAU TAHAN MELIHATNYA SEMAKIN TERLUKA? KAU MAU DIA DEPRESI? KAU….”
“CUKUP LEE DONG HAE!!!!!”
“Oppa, kalian kenapa?”
Soo Hwa dan Ji Na kembali menghampiri kedua namja itu.
“Kau kenapa, Hyuk?”
Soo Hwa meraih wajah Hyukjae. Hyukjae hanya menggelengkan kepalanya.
“Kalian pulanglah..”
“Oppa mengusirku?”
“Ji Na, suruh mereka pulang. Aku mau istirahat..”
“Oppa…”
“Pulanglah, Soo Hwa..”
“Oppa kenapa sih?”
“Gwenchana..”
***
Hyukjae&SooHwa Apartment
“Ternyata aku salah membawamu tadi..”
“Maafkan aku..”
“Tapi.. Bukankah lucu tadi kita memergoki mereka sedang melakukan ‘itu’..”
Hyukjae langsung terkekeh.
“Sayang kau sempat-sempatnya membahas itu lagi?”
“Sepertinya aku akan memiiki keponakan setelah ini..”
Soo Hwa tersenyum sendiri setelah mengatakan itu.
“Hei? Kau tersenyum terus? Kau mau seperti mereka?”
Soo Hwa mengangguk. Hyukjae langsung menatap Soo Hwa sangat dekat.
TAK!
“Singkirkan pikiran mesum-mu itu Hyuk.. Kau kira aku ingin berhubungan badan denganmu? Cih.. Aku tidak akan melakukan hal itu sampai kita memiliki status hubungan yang jelas..”
Hyukjae terkejut dan menahan amarahnya setelah mendengar jawaban Soo Hwa yang terdengar seperti menyindirnya dengan membubuhkan setiap penekanan dalam perkataaannya. Hyukjae tidak mau terpancing emosi, karena dia takut jika dia marah pada Soo Hwa itu sama saja Hyukjae menambah beban pikiran Soo Hwa. Hyukjae tidak membuat Soo Hwa tersakiti lagi.
“Kalau kau mau hubungan kita jelas. Aku bisa menikahimu sekarang juga..”
Soo Hwa langsung menoleh. Emosi Soo Hwa menguap.
“Kau!! Bisa-bisa nya mengatakan itu?”
“Waeyo? Bukankah kau sendiri yang ingin kita jelas kan? Aku akan menikahimu, Soo Hwa..”
“Kau tau seberapa besar aku menginginkan itu, Hyuk!! Kau sangat tau itu!! Tapi, saat ini.. Pernikahan yang aku idam-idamkan sama sekali tidak tergambar dalam pikiranku. Semuanya masih buram bahkan sangat gelap Hyukjae. Aku tidak bisa melihatnya..”
“Apa maksudmu?”
“Kalau iya kita menikah sekarang juga. Kalau iya kita akan bahagia hanya berdua. Aku mau, Hyuk. Tapi, apa? BAHKAN SAMPAI SEKARANG KAU MASIH BERTEMU DENGAN YEOJA-YEOJA ITU!!”
“Sayang…”
“Aku tidak kuat, Hyuk. Demi tuhan aku tidak kuat seperti ini. AKU LELAH HYUK!! TIDAK BISAKKAH KAU MENGERTIKU? Apa tidak cukup 4tahun ini. 4tahun aku menonton permainanmu ini, Hyuk..”
Emosi Soo Hwa sangat labil. Dia tidak bisa menahannya lagi untuk sekarang. Dia benar-benar tidak tau apa lagi yang bisa dilakukannya untuk merubah Hyukjae.
“Aku tau kau sakit, sayang. Aku tau.. Dan yang aku tidak tau adalah….”
“Kau tidak tau cara menghentikan ketidakwarasanmu itu kan?”
“Lee Soo Hwa..”
“Sudah, Hyuk. Aku lelah.. Benar-benar lelah..”
Soo Hwa berjalan melewati Hyukjae. Hyukjae hanya menatap kosong ke depan sepeninggalan Soo Hwa.
BRUK!!
“SOO HWA!!!!!!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Love
Fanfiction"Kehidupanku dengannya yang sekarang sudah tidak bisa kami kendalikan. Aku sudah tau dari awal akan seperti ini. Tapi, aku tidak bisa meninggalkannya. Aku terlalu mencintainya. Dia juga seperti itu. Dia juga mencintaiku, tapi caranya salah. Perlakua...