1H

351 18 0
                                    

“Aiiish, memang tontonanmu itu tidak jauh-jauh dari adegan ciuman dan adegan dewasa..”

Aku hanya terkekeh.

“Bangunlah. Pakai bajumu..”

“Shireo~~”

“Aish.. Hyukjae~ya..”

“Panggil aku sekali lagi sayang…”

“Waeyo?”

“Jebal..”

“Hyukjae~ya…”

“Sekali lagi, sayang..”

Pintaku yang sudah berada di dekat wajahnya dan menempelkan keningku dengan keningnya.

“Saranghae, Hyukjae~ya..”

Setelah Soo Hwa mengatakan kata itu. Aku langsung mencium bibir Soo Hwa. Seperti yang aku lakukan jika mencium bibir nya adalah dimulai dari menempelkan bibirku dengan lembut padanya. Setelah itu aku mulai melumat bibirnya dengan lembut tanpa paksaan dan tidak dengan kasar. Karena jika seperti itu, sama saja aku memperlakukannya seperti aku memeperlakukan yeoja lain yang sering Soo Hwa panggil yeoja murahan-ku itu. Aku membuka mataku. Aku melihat mata Soo Hwa yang tertutup, dan Soo Hwa mulai membalas ciumanku. Lalu Soo Hwa melingkari leherku dengan kedua tangannya.

Tangan Soo Hwa sangat hangat. Dengan sentuhan tangannya yang hangat itu, seluruh tubuhku terasa seperti diselimuti oleh selimut terhangat di dunia. Dengan tubuh atasku yang masih belum dibaluti apapun, karena setelah aku mandi tadi aku sangat malas untuk memakai pakaianku.

“ASTAGA APA YANG KALIAN LAKUKAN???????”

***

“Hanya berciuman saja oppa. Kami benar-benar tidak melakukan apapun..”

“Lalu.. Kenapa Hyukjae tidak memakai pakaiannya. Pasti karena step kedua kan?”

“Step kedua? Maksud oppa, kami sedang melakukan ‘itu’? aish, Ji Na~ya.. Kenapa kau mau menikahi namja seperti dia sih..”

“Dia hanya khawatir kalian melakukan hal yang melampaui batas, Soo Hwa..”

“Mereka hampir melakukan itu, sayang..”

“Aish, Lee Dong Hae.. Aku dan Soo Hwa tidak melakukan apapun.. Aku… Mmmpphhh..”

“Diam, Hyuk. Aku tidak mau mendengar perkataanmu..”

Donghae membekap mulutku. Dan wajahnya sangat dekat denganku. Kami seperti pasangan…. Gay. Aku melihat ke arah Soo Hwa dan Ji Na. mereka melihat kami seperti. Jijik.

“Eiiish, lepaskan Hyukjae, oppa. Kalau oppa tidak percaya pada kami. Yasudah. Ji Na percaya padaku. Dan oppa tidak…”

“Aniya, oppa percaya pada kalian sayang…”

Soo Hwa tersenyum.

“Aaah kalau begitu sekarang kita nyalakan lilin-nya..”

Soo Hwa menyalakan lilin-nya.

“Bolehkah kau menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku?”

“Tentu saja boleh, Hyuk~ah..”

Soo Hwa menarik nafasnya dan mulai bernyanyi.

“Saengil Chukkahamnida.. Saengil Chukkahamnida.. Saranghaneun nae Hyukkie.. Saengil Chukkamnida~~”

Aku tersenyum dan meniup lilin di kue ulang tahunku itu. Soo Hwa, Donghae, dan Ji Na bertepuk tangan.

“Setelah aku memotong kue lalu memberikan first cake-ku, bolehkah aku meminta sesuatu dari kalian?”

“Apa itu?” tanya Donghae.

This Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang