1B

662 32 2
                                    

Donghae&Jina House

Donghae duduk termenung di depan meja kerjanya. Dia terus memikirkan tentang kehidupan Soo Hwa -adiknya-. Dia takut Soo Hwa tambah terluka dengan kehidupannya yang seperti ini. donghae membayangkan bagaimana nanti jika Hyukjae menikah dengan Soo Hwa. Apa Hyukjae bisa menjaga Soo Hwa? Menjaga bukan dengan keadaan Soo Hwa saja tapi dengan perasaan Soo Hwa. Donghae terus termenung memikirkan itu sampai dia tidak sadar Ji Na -istrinya- sudah memperhatikannya sejak tadi.

“Oppa sedang memikirkan apa?”

Donghae terkejut.

“Aigoo. Kau mengagetkanku saja, sayang..”

“Ish, aku kan daritadi sini. Oppa, saja yang melamun terus..”

“Ah? Benarkah? Maaf, sayang.. Kau sudah lama disini?”

“Aniyo.. Sekitar 10menit..”

“Jinjjayo? Mianhae, sayang..”

“Gwenchana, oppa. Memangnya oppa sedang memikirkan apa? Sampai-sampai kau tidak menyadari aku datang..”

Donghae menghela nafasnya.

“Aku memikirkan adikku, sayang..”

“Masalah Hyukjae oppa?”

Donghae mengangguk.

“Memangnya oppa tidak bisa membantunya oppa? Hyukjae oppa tidak bisa terus seperti ini. kasihan Soo Hwa, oppa. Memangnya Hyukjae oppa tidak sadar kenapa Soo Hwa pulang larut dan menjadi dingin seperti itu?”

“Aku takut jika kita yang bertindak, Hyukjae akan meninggalkan Soo Hwa. Aku tidak mau melihat Soo Hwa menangis, sayang..”

“Benar juga, oppa. Kalau begitu.. Oppa jangan terlalu memikirkan itu ya? Nanti oppa bisa sakit. Aku janji akan membantu Soo Hwa juga. Walaupun itu hanya untuk menenangkan hatinya saja..”

“Gomawo, sayang..”

Donghae tersenyum dan dibalas oleh Ji Na.

“Sayang.. Kau tau? Aku masih ada masalah lain..”

“Apa itu?”

“Pikiranku penuh, sayang…”

“Mwo? Apa yang oppa pikirkan? Ceritakan padaku, oppa..”

“Pikiranku… Terisi penuh denganmu…”

“Mwo? Aish, kau…”

“Setiap hari aku tidak bisa tidak memikirkanmu sayang…”

“Aish, oppa. Geumanhae.. Aku malu…”

Donghae tertawa melihat Ji Na yang tersenyum malu.

“Sayang.. Bagaimana jika malamm ini…?

“Malam ini? ada apa?”

“Kita melakukan ‘itu;. Kau mengerti kan?”

“Ah? Shireo!!”

“Wae~~~?” tanya Donghae merajuk memeluk Ji Na dan menyandarkan kepalanya di perut Ji Na.

“Karena ini bukan masa-nya oppa..”

“Aaah~ setelah selesai kau harus cepat laporan padaku!!”

Ji Na tertawa geli dengan sifat kekanakan Donghae yang tiba-tiba muncul.

“Arra~”

Donghae tersenyum manis ke arah Ji Na.

“Sayang?”

“Hm?”

“Ada sesuatu di wajahmu.. Kemarilah..”

“Ada apa?”

Ji Na mendekatkan wajahnya dengan wajah Donghae. Secepat kilat Donghae langsung mencium bibir Ji Na lembut dan sesekali melumat bibir Ji Na. Ji Na hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum disela-sela ciuman mereka. Donghae yang menyadari Ji Na menerima perlakuannya langsung memperdalam ciuman mereka. Mereka seakan lupa dengan pikirannya dengan Soo Hwa.

***

Hyukjae&SooHwa apartment

11.30 pm KST

“Pekerjaan baru?”

Soo Hwa menoleh dan mengangguk.

“Tidurlah. Tidakkah kau lelah sayang?”

“Sedikit lagi..”

“15 menit jika kau tidak meninggalkan laptop-mu aku yang akan mengangkatmu paksa ya?”

“Cih! Selalu mengancam..”

“Kalau tidak seperti ini kau bisa menciptakan lingkaran hitam di matamu itu..”

“Memang sudah ada kan? Lihat!”

Soo Hwa memperlihatkan lingkaran matanya pada Hyukjae. Hyukjae hanya menatap Soo Hwa.

“Sekarang apa saja pekerjaanmu, sayang?”

“Tumben kau ingin tau..”

“Bisakah kau menjawab pertanyaanku saja, hm?”

Soo Hwa terdiam.

“Kau tau apa yang membuatku seperti ini. mengertilah tentang itu, sayang. Aku tau aku membuatmu terluka. Aku minta maaf tentang itu. Aku janji akan berubah sayang..”

Soo Hwa merasa bersalah. Dia mematikan laptop-nya dan beranjak tidur di samping Hyukjae. Soo Hwa melihat air mata Hyukjae yang keluar dari mata Hyukjae.

“Hyuk… Jangan menangis..”

“Maafkan aku, Soo Hwa…”

Soo Hwa mengangguk dan memeluk Hyukjae.

“Aku tidak bisa pergi darimu. Seberapun kau sudah menyakitiku, aku tetap tidak bisa, Hyuk..”

Mereka menangis. Selalu seperti ini jika Hyukjae teringat dengan apa yang membuatnya seperti ini.

This Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang