2H

308 16 0
                                    

Surat yang pertama….

            Eomma, hari ini aku akan melaksakan presentasi tugas akhirku. Aku sangat ingin eomma datang. Aku mengirimkan surat ini karena eomma tidak mengangkat telfonku dan tidak membalas pesan singkatku. Aku ingin sekali eomma melihatku disini. Aku ingin membuat eomma bangga dengan prestasi yang aku miliki.

            Eomma, aku sangat merindukan eomma. Aku ingin sekali merasakan pelukan eomma walaupun hanya sekali dalam seumur hidupku.

            Maaf karena aku eomma kehilangan Donghwa oppa. Maafkan aku eomma. Aku janji akan menjaga ginjal Donghwa oppa. Aku ingin menjaga ginjal ini untuk Donghwa oppa dan eomma.

            Eomma, apa eomma sehat? Eomma tinggal dimana? Eomma pulang ya? Donghae oppa merindukan eomma. Eomma tenang saja. Aku tidak tinggal di rumah Donghae oppa lagi. Eomma bisa pulang sekarang. Aku tidak mau membuat eomma jauh dari Donghae oppa.

            Aku akan berusaha untuk tidak terlihat oleh eomma. Tapi aku tidak bisa, eomma. Maafkan, Soo Hwa..

Air mata eomma Soo Hwa mengalir deras saat membaca surat demi surat yang Soo Hwa tulis. Soo Hwa menulis surat itu yang hampir seperti buku harian nya itu seperti dia yang menceritakan keluh kesahnya pada eomma-nya seperti apa yang anak-anak lainnya. Mulai dari Soo Hwa yang tidak bisa mencari teman baru pada saat masuk sekolah dasar, lalu saat dia bertemu dengan orang asing di rumahnya yang tidak lain itu adalah Hyukjae, lalu saat dia menyukai Hyukjae, dan saat dia sakit.

“Maafkan eomma, sayang..”

***

June 8, 2014

Seoul’s Hospital

“Aku membawa boneka kesukaanmu, tadi aku membelinya. Bangunlah, kau pasti senang melihat boneka ini. hmm, aku juga membawa ice cream kesukaanmu, bangunlah agar kau memakan ice cream ini. Kan yang sakit kepalamu, pasti tidak akan apa-apa jika hanya memakan ice cream…”

Cklek!

Hyukjae yang sedari tadi berbicara dengan Soo Hwa yang masih terbaring menoleh kea rah pintu kamar rumah sakit ini.

“Eoh? Uisa Jung?”

“Kau sudah datang, Hyuk? Pagi sekali..”

Hyukjae tersenyum.

“Ne, karena eommoni harus mengambil baju ganti bersama Donghae. Aku tidak mau Soo Hwa sendirian. Nanti juga eomma-ku akan datang..”’

Uisa Jung mengangguk mengerti.

“Uisa, bagaimana keadaan Soo Hwa? Kenapa sampai saat ini dia belum sadar juga? Biasanya dia tidak selama ini…..”

“Ini berbeda dari biasanya, Hyuk. Ini tekanan yang paling parah yang dialaminya. Kau harus sabar, hm?”
Seru uisa Jung dan menepuk pundak Hyukjae. Hyukjae hanya tersenyum tipis mendengarnya.

***

03.00 pm KST

Seoul’s Hospital

“Sayang, aku merindukanmu..”

Hyukjae menelungkupkan wajahnya di perut Soo Hwa. Dan menaruh tangannya di bahu Soo Hwa.

“Jika aku seperti ini, pasti kau akan kegelian dan mendorong kepalaku. Sayang aku merindukanmu..”

Hyukjae terdiam sambil memperhatikan wajah Soo Hwa dan tidak lama dia tertidur. Tidak lama setelah Hyukjae tidur, mata Soo Hwa mengernyit dan matanya terbuka perlahan. Soo Hwa mengedipkan matanya beberapa kali dan mengedarkan pandanbannya.

Rumah sakit.

Dia tau dia berada di rumah sakit. Soo Hwa merasakan benda berat di perutnya. Soo Hwa melihat perutnya dan tersenyum saat melihat Hyukjae terlelap di perutnya. Soo Hwa mengusap sayang kepala Hyukjae. Hyukjae mengernyit dan membuka matanya secara perlahan.

“Sayang.. Kau sudah sadar?”

Soo Hwa tersenyum. Hyukjae mengangkat kepalanya dan meraih wajah Soo Hwa.

“Kau baik-baik saja? Kau merasa sakit?”

Soo Hwa menggelengkan kepalanya.

“Aku mau bangun, Hyuk..”

Hyukjae mengangkat tubuh Soo Hwa pelan-pelan, dia beralih duduk di belakang Soo Hwa dan menyandarkan kepala Soo Hwa di dadanya.

“Aku mau seperti ini saja. Punggungku sakit..”

“Aku panggilkan uisa Jung ya?”

“Tidak usah..”

Soo Hwa membenarkan posisi kepalanya dan bersandar di dada Hyukjae. Soo Hwa meraih tangan Hyukjae dan memainkan jari-jari Hyukjae.

“Sudah berapa lama aku disini, Hyuk?”

“Sekitar 2minggu lebih, sayang…”

“Lama juga..”

Hyukjae mengangguk.

“Yang menjagaku siapa? Pasti Donghae oppa dan Ji Na kan?”

“Tidak hanya mereka. Aku juga, sayang. Aku dan eomma juga. Haish, kau tidak tau bagaimana aku saat kau tidak bangun-bangun..”

Soo Hwa terkekeh.

“Hanya kalian?”

“Hmm?”

“Aniya..”

“Hmm, ada seseorang yang menjagamu..”

“Siapa?”

“Sebentar lagi dia datang..”

Soo Hwa mendangakkan kepalanya menatap Hyukjae. Hyukjae menundukkan kepalanya dan mencium bibir Soo Hwa.

“Bogoshipo..”

Soo Hwa tersenyum dan menarik wajah Hyukjae dan mencium bibir Hyukjae.

Cklek!

“Aigoo~ adikku baru sadar dank au langsung.. Aigoo, Mr. Lee..”

Soo Hwa terkekeh. Donghae menaruh bawaannya dan langsung menarik Soo Hwa ke dalam pelukannya.

“Gomawo kau sudah bangun sayang..”

“Kenapa oppa berterima kasih?”

Donghae menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

“Hmm, sebentar lagi akan ada yang datang. Pasti kau sangat senang setelah ini..”

“Jinjja? Memangnya siapa, oppa?”

Donghae menoleh ke arah pintu. Pintu itu terbuka dan…

This Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang