3

2.6K 250 4
                                    

Johnny melangkah pelan ke arah ruang Leona dirawat dan tak sengaja ia berpapasan dengan Taeyong yg tampak terburu-buru.

"bagaimana keadaannya?" tanya Johnny.

"ya lukanya sudah mulai membaik, bisa kau tolong ganti perban Leona, John?"

Johnny menaikkan sebelah alisnya mendengar permintaan Taeyong.

"kenapa harus aku?"

"kalau kau tak mau, tak apa biar nanti kuganti sendiri."

"biar aku yg melakukannya." sela Johnny lalu meraih perban dari tangan Taeyong.

Johnny masuk ke ruangan Taeyong dan melihat gadis itu terkejut dengan kedatangannya. Leona beringsut ke ujung ranjang sambil menarik selimutnya hingga ke leher.

"kau.. kau mau apa??"

"ck! aku mau mengganti perbanmu nona, kemarilah."

"tak mau!"

Johnny menggeram frustasi mendengar penolakan Leona.

"kalau kau tak mau cara halus aku akan berbuat kasar padamu." ancam Johnny.

Leona menggeleng cepat mendengarnya dan semakin menarik selimutnya.

"oh baiklah kau memang mau kukasari."

selanjutnya Johnny naik ke ranjang dan mengikat kedua tangan Leona dengan dasinya, Leona memberontak namun sia2 Tenaga Johnny lebih besar darinya.

Johnny membalik tubuh Leona sehingga sekarang ia tengkurap, tanpa banyak buang waktu Johnny merobek kasar baju Leona sehingga punggung telanjang Leona terpampang dihadapannya.

Johnny menatap kagum ke arah punggung Leona, entah kenapa tiba2 ia jadi begitu ingin mencobanya.

"kumohon jangan sentuh aku.." lirih Leona.

"aku hanya ingin mengganti perbanmu, jangan berfikir yg tidak2, jangan bergerak atau kau akan kesakitan." balas Johnny.

Leona menuruti perkataan Johnny dan merasakan tangan Johnny kini mulai melepas perbannya..

'Sreeet!'

"aaaaaaaah sakit!!" rintih Leona.

Johnny menelan ludah mendengar rintihan Leona yg hampir mirip sebuah desahan, tanpa sadar bagian bawahnya mengeras.

"ahh sial gadis ini menggodaku!" batin Johnny.

ia melanjutkan memberi obat merah dan menutup kembali luka Leona dengan perban. perlahan ia mendekatkan wajahnya ke punggung Leona dan menciumnya sehingga membuat gadis itu kegelian.

selanjutnya Johnny memeluk Leona dari belakang seraya mencium pipi Leona gemas.

"Kau menggodaku gadis kecil.. kau akan menerima hukumannya." bisik Johnny.

Leona terkekeh mendengar bisikan Johnny.

"kau bilang aku bukan seleramu? kenapa sekarang kau malah begini padaku? see 'punyamu' mengeras." balas Leona dengan nada mengejek.

tanpa sadar wajah Johnny memerah mendengar ucapan Leona. gadis itu kini berbalik menatap Johnny.

kini pandangan Johnny beralih ke bibir mungil Leona.

"kau akan menciumku?"

pertanyaan Leona membuat Johnny tiba2 menjauhkan wajahnya. Leona mengerucutkan bibirnya seraya mendorong tubuh Johnny.

"kau mempermainkanku.. pergilah.." kesal Leona.

"umm apa boleh aku menciummu?" tanya Johnny.

entah kenapa tiba2 Johnny seperti orang bodoh menghadapi Leona, biasanya ia akan langsung mencium dan meniduri wanita yg dikehendakinya namun lain dengan Leona.. ia malah meminta ijin lebih dulu.

Leona tersenyum kemudian menarik wajah Johnny sehingga kini bibir mereka menyatu. Johnny merasakan sensasi nyaman saat bibirnya bersentuhan dengan bibir Leona. ia belum pernah merasakan hal begini sebelumnya, perlahan tangannya menarik pinggang Leona agar semakin mendekat.

tangan Leona kini mengacak pelan rambut hitam Johnny dan menekan kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka. perlahan Johnny mengangkat tubuh Leona sehingga sekarang gadis itu berada dipangkuannya.

puas berciuman, mata Johnny kini beralih ke dada Leona yg masih terbungkus kemeja putih.

"kau mau apa lagi?" tanya Leona was was.

"Boleh aku buka hm??" Balas Johnny dengan sambil menyeringai nakal.

Leona menelan ludah melihat wajah mesum Johnny, dan kini tangan Johnny mulai melepaskan satu kancing kemejanya.

'Tok! tok!'

"Sial!" umpat Johnny ketika mendengar ketukan pintu.

"John. kamu didalam? boleh aku masuk?"

ternyata itu Taeyong, Johnny menggeram kesal karena dia mengganggunya.

"Masuklah, aku sudah selesai." balas Johnny.

"terima kasih untuk bantuanmu John." ucap Taeyong begitu masuk kedalam.

Johnny menurunkan Leona dari pangkuannya dan melangkah pergi. Taeyong menatap kaget ke punggung Leona.

"kau tak apa?" tanya Taeyong khawatir.

"ya aku tak apa, dia merobeknya dok.." lirih Leona.

"dia tidak berbuat apa2 kan padamu?"

"Tidak.." Leona menggeleng cepat.

"oh syukurlah" Taeyong menghela nafas lega mendengarnya.

*****

seperti biasa malam ini Leona memasak untuk Johnny bersama Taeyong.

"wah kau juga hebat dalam memasak ya dok??"

"ah tak juga Leona"

mereka memotong daging dan sayur bersama, itu membuat Leona ceria.
entah kenapa Leona jadi lupa dengan ayah juga suasana rumahnya.

"Maaf ayah.." gumam Leona.

Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang