21

1.9K 193 3
                                    

Tao duduk diruang tamu dengan senyum yg mengembang di wajahnya tak lupa dengan sebuket bunga ditangannya.

ia menunggu Leona dari tadi dan akhirnya orang yg ia tunggu muncul di hadapannya.

"kau sudah lama?" tanya Leona dengan nada kecil.

Tao berdiri memamerkan senyun dan menyerahkan bunga yg ada ditangannya kepada Leona. gadis itu menerimanya dengan senyum kecil diwajahnya yg masih sedikit pucat.

"tak juga, umm bagaimana keadaanmu Leona?"

"seperti yg kau lihat. aku terlihat buruk"

"jangan berkata begitu. tapi wajahmu sedikit pucat" Tao meraih wajahnya.

"oh duduklah Tao.. dan kumohon lepaskan tanganmu dari wajahku" ucap Leona memalingkan wajahnya.

Raut wajah kecewa terukir jelas pada Tao, ia tak mengira jika Leona akan berkata begitu padahal dulu gadis itu sangat suka ditatap begitu olehnya.

"Kau kenapa?" tanya Leona heran.

"tak apa, umm Leona, aku ingin berbicara sesuatu denganmu"

"apa itu?"

Tao mendekat ke arah Leona dan meraih tangan mungilnya.

"maukah kau menikah denganku? aku mencintaimu Leona.. kau tau? perasaan ini ada sejak aku mengenalmu dulu.. ya aku tau waktu itu kita masih anak2 tapi inilah isi hatiku padamu selama ini..."

Leona terdiam mendengar ucapan Tao, rasa bingung kini menyelimutinya. dulu ia memang menyukai Tao namun sekarang sudah berbeda. didalam hatinya hanya ada satu nama yaitu Johnny Seo.

ia cepat menarik tangannya dari Tao sampai2 Tao kaget dengan apa yg dulakukannya.

"kenapa Leona?"

"Maaf.. aku tau itu tapi.. aku mencintai orang lain. maaf Tao" balas Leona.

"Siapa? jangan bilang kalau kau mencintai si brengsek itu?"

Leona mengangguk pelan dengan mata yg sudah berkaca-kaca begitu juga dengan Tao.

"kenapa Leona? kenapa?.. hhh baiklah jika itu membuatmu bahagia aku akan mengalah" balas Tao lemah dan berbalik membelakangi Leona.

"maaf Tao" Leona memeluk erat Tao dari belakang sambil menangis.

Tao melepaskan tangan Leona yg melingkar dipinggangnya perlahan.

"aku pergi dulu. sampaikan salamku pada Kris" pamit Tao tanpa menatap Leona.

gadis itu hanya menatap kepergian Tao dengan nanar.

***

semenjak kejadian tadi siang Leona terus mengurung diri didalam kamarnya, ia merasa tak enak dengan Tao.

"apakah aku sudah benar memilihnya? atau sebaliknya?" gumam Leona.

selama ini, Tao sangat baik padanya dan tak pernah membuatnya sedih. sedangkan Johnny pernah menyakitinya tapi entah mengapa ia masih bisa mencintainya meskipun pria itu kasar padanya.

banyak pertanyaan kini memenuhi pikirannya, tak tahan Leona memukul kepala dan menjambak rambut panjangnya frustasi.

"Kenapa semua jadi begini???"

'Ceklek!'

pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok Kris. Leona berlari ke arahnya dan memeluk ayahnya itu.

"kau kenapa Leona?"

"hiks! hiks! ayah.. semua begitu sulit.. aku bingung.." ucap Leona terisak.

"ayah tau yg kau rasakan.. dan apa rencanamu berikutnya Leona?"

Leona menghentikan tangisannya, ia menemukan ide untuk semua yg telah menimpannya. ia mengusap sisa air matanya dan menatap lekat Kris.

"aku ingin melanjutkan kuliahku di inggris ayah"

Kris kaget dengan ucapan putrinya namun ia berusaha tenang meskipun kini hatinya tak tenang. ya dia tak mau kejadian itu terulang lagi.

"kenapa harus disana Leona?"

"ayah.. kumohon hanya ini jalanku untuk menenangkan diri dan kembali memikirkan semua"

Kris menghela nafas.

"hhh baiklah.. ayah mengijinkanmu"

****

3 Tahun Kemudian

Johnny menghela nafas lega ketika semua klientnya keluar dari ruang rapat.

dia sudah sepenuhnya berhenti menjadi bos gangster sejak 3 tahun lalu kini ia menjadi direktur di perusahaan yg dibangunnya sendiri.

Taeyong juga masih setia menemaninya sampai sekarang.

"bagaimana rapatnya John?" Taeyong meletakkan kopi didepannya.

"seperti biasa, lancar."

ia meraih kopinya lalu kembali menyenderkan tubuhnya ke kursi sambil memandang foto Leona di meja kerjanya.

"kau masih.."

"ya, aku tetap mencintainya Tae, entah kenapa aku tak bisa merasakan perasaan itu pada gadis lain selain dirinya. aku merindukannya" lirih Johnny

"kau pasti akan bertemu dengannya jika kalian memang ditakdirkan bersama" jelas Taeyong sebelum melangkah keluar.

Johnny bangkit mendengar ucapan Taeyong, ia bermaksud berjalan-jalan untuk merilekskan pikirannya.

Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang